Oleh
Muhammad bin `Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami.
(Imam at-Tirmidzi)
(Imam at-Tirmidzi)
Aisyah r.a. bertanya
:”Apakah Rasulullah saw. pernah membaca syi’ir?” Ia menjawab : “Beliau pernah
membaca Syi’ir Ibnu Rawahah r.a.dan juga pernah membaca syi’ir yang berbunyi:
“Berita-berita akan datang kepadamu Dibawa oleh orang yang tak kau beri
bekal.”(Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Syarik, dari al Miqdambin
Syuraih, dari bapaknya,yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
• Permulaan
baitnya berbunyi: Hari demi hari akan menyingkap kejelasan bagimu. Walau kau
sebelumnya tidak tahu.
Rasulullah saw. bersabda :”Syi’ir yang terbaik (paling benar) yang pernah dibacakan seorang penya’ir adalah Syi’ir Labid* (bin Abi Rabi’ah al Amiri), yang berbunyi: “Ingat! Segala sesuatu selain Allah pasti binasa.” Dan hampir saja Ummayah bin Abis Shalt* menjadi muslim (karena syi’ir-syi’irnya) .”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan as Tsauri, dari `Abdul Malik bin`Umair,dari Abu Salamah,yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
Rasulullah saw. bersabda :”Syi’ir yang terbaik (paling benar) yang pernah dibacakan seorang penya’ir adalah Syi’ir Labid* (bin Abi Rabi’ah al Amiri), yang berbunyi: “Ingat! Segala sesuatu selain Allah pasti binasa.” Dan hampir saja Ummayah bin Abis Shalt* menjadi muslim (karena syi’ir-syi’irnya) .”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan as Tsauri, dari `Abdul Malik bin`Umair,dari Abu Salamah,yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
• Pada masa jahiliyah, Labid adalah seorang yang mulia demikian pula setelah ia masuk Islam. Ia merupakan penyair Arab yang terkenal saat itu. Namun setelah turun ayat-ayat Al-Qur’an ia berhenti membuat syi’ir dan ia hanya mencukupkan dengan al-Qur’an saja. Ia wafat pada tahun 41 H pada usia 140 tahun.
• Tentang Ummayah bin Abis Shalt, Rasulullah pernah bersabda: “Syi’irnya beriman, namun hatinya tetap kafir.”
“Aku pernah berada di belakang Nabi saw. (dibonceng), kepadanya kubacakan seratus qafiah (sajak) Syi’ir gubahan Ummayah bin Abis Shalt as Tsaqaf.Manakala kubacakan kepadanya sebait syi’ir,
Nabi saw. bersabda : “Tambahkan lagi!”
Sehingga kepadanya kubacakan seratus bait syi’ir, kemudian Nabi saw bersabda :
“Sesungguhnya Ummayah itu hampir saja menjadi muslim.”(Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Mani’, dari Marwan bin Mu’awiyah*, dari `Abdullah bin `Abdurrahman at
Thaifi, dari `Amr bin Syarid, yang bersumber dari ayahnya)
• Marwan bin Mu’awiyah bin Harits al kufi, ia dinyatakan tsiqat oleh jamaah. ia wafat tahun 193 H.
“Rasulullah saw. meletakkan mimbar untuk Hasan bin Tsabit di dalam masjid agar ia bersyi’ir yang membesarkan hati Rasulullah saaw., atau (perawi ragu) agar ia mempertahankan Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah swt. menolong Hasan lewat Jibril tatkala ia mempertahankan (atau membesarkan hati) Rasulullah saw. (dengan syi’irnya)” (Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Fazari, dan diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr (semakna), keduanya menerima dari `Abdurrahman bin Zinad, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya (`Urwah), yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan