Hijab itu pada hakikatnya tidak
berwujud, karena tidak ada wujud apapun selain wujud Allah.
Sebagaimana Syekh Ibn
'Athaillah menyatakan: "Dan salah satu yang menunjukkan wujud Ke-Maha
Perkasaan Allah adalah terhijabnya kamu oleh sesuatu yang sebenarnya tidak ada
wujudnya."
Para arifin billah telah
sepakat bahwasanya sesuatu selain Allah hakikatnya 'adam mahdhi artinya:
tidak ada wujud yang berdiri dengan sendirinya, melainkan manifestasi dari
wujud-Nya.
Apabila menganggap ada wujud
yang berdiri sendiri selain wujud Allah, berarti telah terjebak pada syirik dan
hilanglah kemurnian tauhid yang sesungguhnya.
Faktor penyebab hijab bagi
orang yang menuju kepada Allah, adalah memandang wujud selain Allah itu ada. Allah
menciptakan segala wujud akwan (keadaan) ini dari-Nya dan kembali kepada-Nya.
Karena wujud tiap sesuatu itu
hakikatnya adalah dengan-Nya, bagi-Nya dan serta-Nya.
Alam semesta hakikatnya 'adam
(tidak ada).Keadaan apapun hakikatnya juga tidak ada, karena yang maujud (ada)
hanya Allah.Karena wujud alam pada hakikatnya tidak ada, jika menjadi ada dalam
pandangan seseorang, maka itulah yang menjadi hijab dalam memandang wujud
Allah.
Syekh Abul Hasan As Sadzili
ra.berkata, " Bahwasanya kami memandang Allah
dengan mata Iman dan yaqin.Hal itu telah menjadi alasan kami untuk senantiasa
memandang Allah. Dan kami bertanya tentang keberadaan makhluk, adakah wujud
makhluk sebagai sesuatu selain Allah?
Jawabnya: Ternyata kami tidak
menemukan wujud selain Allah. Apabila ada wujud selain Allah, maka hal itu
merupakan sebuah fatamorgana yang bila dicari dan dikejar tidak akan
ditemukan."
Pada hakikatnya tidak ada sesuatu yang mendindingi Allah, kecuali diri makhluk itu sendiri. Kalau ada yang menganggap Allah terhijabi, berarti orang tersebut belum mengerti hakikat hijab. Bagaimana mungkin Allah bisa dihijabi oleh sesuatu, padahal Allah Maha segala-galanya. Kalau Allah terhijab sesuatu, berarti ada suatu kekuatan lain yang mampu menghijabi Allah. Kalau ada sesuatu yang lebih kuat menghijabi Allah, berarti Allah majhul (terpedaya), berarti juga ada yang lebih dominan daripada Allah. Maha Suci Allah dari sangkaan orang-orang yang tertutup mata hatinya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan