Kedua orang tua Ma'ruf al-Karkhi
beragama Kristen. Di sekolah, gurunya pernah berkata: "Tuhan adalah yang
ketiga dari yang bertiga".
Ma'ruf membantah: "Tidak, Tuhan itu adalah Allah yang Esa'.
Si guru memukul Ma'ruf tetapi ia tetap dengan bantahannya. Pada suatu hari kepala sekolah memukuli Ma'ruf habis-habisan. Karena itu Ma'ruf melarikan diri dan tidak seorang pun tahu ke mana perginya. Kedua orang tua Ma'ruf berkata:
"Asalkan dia mau pulang, agama apa pun yang hendak dianut-nya akan kami anut pula".
Ma'ruf menghadap 'Ali bin Musa ar-Riza yang kemudian membimbingnya ke dalam Islam. Beberapa lama telah berlalu. Pada suatu hari Ma'ruf pulang dan mengetuk pintu rumah orang tuanya.
"Siapakah itu?", tanya kedua orang tuanya. "Ma'ruf", jawabnya.
"Agama apakah yang telah engkau anut?" "Agama Muhammad Rasulullah". Ayah-bundanya segera menganut agama Islam pula
Ma'ruf membantah: "Tidak, Tuhan itu adalah Allah yang Esa'.
Si guru memukul Ma'ruf tetapi ia tetap dengan bantahannya. Pada suatu hari kepala sekolah memukuli Ma'ruf habis-habisan. Karena itu Ma'ruf melarikan diri dan tidak seorang pun tahu ke mana perginya. Kedua orang tua Ma'ruf berkata:
"Asalkan dia mau pulang, agama apa pun yang hendak dianut-nya akan kami anut pula".
Ma'ruf menghadap 'Ali bin Musa ar-Riza yang kemudian membimbingnya ke dalam Islam. Beberapa lama telah berlalu. Pada suatu hari Ma'ruf pulang dan mengetuk pintu rumah orang tuanya.
"Siapakah itu?", tanya kedua orang tuanya. "Ma'ruf", jawabnya.
"Agama apakah yang telah engkau anut?" "Agama Muhammad Rasulullah". Ayah-bundanya segera menganut agama Islam pula
Tiada ulasan:
Catat Ulasan