Dikatakan bahwa antara Zakariya Asy-Syahtani
sebelum dia tobat, dan seorang wanita terjalin hubungan asmara. Suatu hari dia
menghadap gurunya, Abu Utsman, setelah menjadi salah seeorang murid seniornya.
Abu Utsman duduk sambil menekurkan kepalanya,
sementara Zakariya duduk bersila di depan gurunya dengan pikiran melayang
mengkhayalkan keasihnya. Abu Utsma mengangkat kepalanya dan menatap muridnya.
"Mengapa engkau tidak merasa malu ?" tanya gurunya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan