Syeikh Bakr bin Abdillah Al-Muzanni berkata;
Di antara umat sebelum kalian ada
seorang raja, yang membangkang terhadap Rabbnya Dia kemudian diperangi oleh
kaum muslimin dan dijadikan tawanan.
Para tentara berkata,
"Bagaimana cara kita menghukum
mati dia?" Kemudian mereka bersepakat untuk meletakkannya di sebuah
belanga besar, dan selanjutnya di bawahnya dinyalakan api. Mereka tidak
membunuhnya hingga mereka membuat dirinya merasakan pedihnya adzab. Dan mereka
pun melakukan rencana tersebut.
Saat dia berada di tempat itu, dia
pun memohon kepada tuhan-tuhannya satu persatu. Dia memanggil; hai fulan,
sebagaimana saya menyembahmu, beribadah kepadamu dan menyapu wajahmu,
selamatkanlah saya dari situasi ini.
Ketika dia melihat bahwa tuhan-tuhan
sembahan dia itu tidak dapat memberi manfaat baginya sama sekali, dia pun
mengangkat pandangannya ke langit Dan berkata, "Tidak ada tuhan kecuali
Allah."
Selanjutnya dia memohon kepada Allah
dengan ikhlas. Maka Allah menurunkan hujan dari langit dan menyiram tempatnya
dengan hujan, sehingga api pun padam. Kemudian datanglah angin yang besar, yang
menerbangkan tempatnya itu sehingga dia berputar-putar di antara langit dan
bumi, sambil dia mengucap, "La ilaha illallah."
Selanjutnya Allah menurunkannya di
tempat orang-orang yang tidak menyembah Allah. Sambil dia tetap mengucapkan,
"La ilaha illallah."
Mereka pun mengeluarkannya dari
belanga besar, dan mereka bertanya, "Celaka engkau, apa yang terjadi
denganmu?"
Dia menjawab, "Saya adalah raja dari kerajaan bani
fulan." Kemudian dia menceritakan keadaannya dan bagaimana dia ditangkap,
dan berikutnya bagaimana dia selamat. Mendengar penuturannya, orang-orang itu
pun beriman."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan