Abu Bakar al-Kaimi dalam kitabnya meriwayatkan bahwa syeikh Abu Bakar Ad-Daqqaq bercerita:
Pada mulanya, dahulu aku
adalah seorang kusir unta dengan rutin jalan dari Jailan-Makkah.
Pada suatu ketika, aku
menghantarkan seseorang dari Jailan untuk menunaikan ibadah haji.
Seseorang itu merasa
ajalnya sudah dekat, dan ia berkata padaku, “Ambillah jubah ini, di dalamnya
ada 10 dinar. Ambil juga baju ini dan serahkanlah kepada Syeikh Abdul Qadir
al-Jailani. Mohon kepadanya untuk memohonkan rahmat kepadaku.”
Setibanya di Bagdad,
muncul niat jahat didalam hatiku untuk menguasai semua harta yang diamanahkan
kepadaku. Sebab, selain Allah tidak ada yang mengetahui antara aku dan orang
jailan tersebut.
Selama beberapa saat aku
hanya berjalan-jalan di kota Bagdad. Hingga pada suatu hari, aku bertemu dengan
Syeikh Abdul qadir, aku segera mengucapkan salam dan menjabat tangan beliau.
Beliau memegang tanganku
dan berkata, “Wahai, orang miskin, hanya karena 10 dinar engkau telah
mengkhianati Allah dan amanah yang diberikan orang asing kepadamu dan
merampokku.”
Aku sangat terkejut hingga
pingsan. Ketika sadar, Syeikh sudah berlalu dariku. Aku segera pulang dan
mengambil emas serta baju tersebut, kemudian pergi menemui Syeikh.
Sesungguhnya manusia dalam
genggaman Allah, Dia yang menyingkapi dan Dia yang menutupnya.
Abu Bakar Muhammad
ad-Daqqaq wafat pada tahun 489 Hijriyah.
Jenazahnya dikenang banyak
orang dan mereka mengkhatamkan bacaan Alquran beberapa kali di makamnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan