Kitab Al-Mawa’idz fil Ahadis al-Qudsiyyah (Imam Al-Ghazali)
Peringatan ke 28 :
Allah berfirman :
“Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau tergila-gila pada dunia fana dan
kehidupan yang sementara?
Sesungguhnya bagi orang-orang yang tunduk telah tersedia surga. Mereka akan
memasukinya melalui delapan pintu. Dalam setiap surga terdapat tujuh puluh ribu
taman. Dalam setiap taman terdapat tujuh puluh ribu istana yang terbuat dari
permata. Dalam setiap istana terdapat tujuh puluh ribu gedung yang terbuat dari
zamrud. Dalam setiap gedung terdapat tujuh puluh ribu rumah yang terbuat dari
emas merah. Dalam setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu bilik yang terbuat
dari perak putih. Dalam setiap bilik terdapat tujuh puluh ribu meja makan yang
berwarna debu. Di atas setiap meja terdapat tujuh puluh ribu piring dari
permata yang di dalamnya berisi tujuh puluh ribu warna makanan. Di sekeliling
setiap bilik tersedia tujuh puluh ribu tempat tidur yang terbuat dari emas
merah yang di atasnya terhampar tujuh puluh ribu permadani sutera polos dan
sutera yang dihiasi gambar. Di sekeliling setiap tempat tidur terdapat sungai
dari air kehidupan, susu, madu dan tuak. Di tengah-tengah setiap sungai
terdapat tujuh puluh ribu jenis buah-buahan. Di dalam setiap rumah terdapat
tujuh puluh ribu kemah yang terbuat dari pohon urjuan. Di atas tiap-tiap
permadani itu duduk bidadari yang cantik molek. Di hadapan mereka ada tujuh
puluh ribu pelayan yang masih muda, putih dan bersih laksana telur yang
tersimpan. Di atas tiap-tiap bilik tegak dengan megahnya tujuh puluh ribu
kubah. Di atas kubah-kubah itu terdapat hadiah yang tak dapat dilihat dengan
mata, tak dapat didengar dengan telinga dan tak dapat terlintas dalam
angan-angan siapapun, sebuah pemberian dari Sang Maha Penyayang berupa
buah-buahan yang dapat mereka pilih sendiri, daging burung yang menjadi kesukaan
mereka dan bidadari yang cantik molek laksana mutiara-mutiara yang tersimpan
rapat. Semua itu sebagai imbalan atas amal perbuatan yang mereka lakukan.
Mereka tidak akan lagi menemui kematian, tetap dalam usia muda, tidak lagi
kenal duka, tidak perlu lagi menjalani ibadah puasa dan sembahyang, tidak akan
terkena sakit, tidak akan kencing, tidak akan buang air besar dan mereka akan
tinggal selamanya.
Maka barangsiapa yang berharap mendapat surga dan mengingat keagungan, bidadari
dan nikmat-Ku, maka mendekatlah kepada-Ku dengan berbuat jujur, tidak
tergila-gila pada dunia dan menerima atas pemberian-Ku yang sedikit.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan