SESUNGGUHNYA Zikrullah adalah mengingati Zat Allah dan ia adalah suatu amalan ibadah yang sangat besar darjatnya dan amat tinggi nilainya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Zikrullah merupakan intipati bagi segala amalan ibadah. Ia adalah suatu bentuk amalan ibadah yang boleh dikerjakan tanpa batas dan had. Solah yang tidak disertai dengan Zikrullah adalah Solah yang lalai. Begitulah juga dalam setiap amalan ibadah fardhu yang lain seperti Puasa, Zakat dan Haji, sekiranya tidak disertai Zikrullah ianya akan menjadi amalan ibadah yang lalai dan kurang nilai pahalanya.
DALIL DALAM AL-QURAN
DI DALAM Al-Quran terdapat banyak ayat-ayat yang menyatakan dengan jelas dalil bagi amalan zikir. Amalan zikir mempunyai kelebihan yang banyak seperti yang telah dinyatakan oleh Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam Hadis. Jika hamba hendak menyatakan kesemua ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabawiyah, adalah terlalu banyak dan diluar batas kemampuan hamba untuk melakukannya. Namun sebahagian darinya dapatlah hamba nyatakan sebagai dalil dan hujah untuk menguatkan keyakinan kita dengan amalan Zikrullah.
Andaikata jika tiada dalil sekalipun, ketahuilah bahawa sesungguhnya mengingati Zat Tuhan yang menguasai seluruh alam dan diri kita adalah suatu amalan mulia yang tidak dapat sesiapa pun menafikannya. Adapun antara kandungan ayat- ayat Al-Quran berkenaan Zikrullah:
1. Fazkuruni Azkurkum Washkuruli Wala Takfurun.
Kerana itu ingatlah kamu kepadaKu nescaya Aku ingat kepadamu dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu mengingkariKu. [Al-Baqarah : 152]
2. Wazkur Rabbaka Katsiranw Wasabbih Bil ‘Ashiyyi Wal Ibkar.
Dan berzikirlah mengingati Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari." [Ali Imran : 41]
3. Allazina Yazkurunallaha Qiyamanw Waqu’udanw Wa ‘Ala Junubihim Wayatafakkaruna Fi Khalqis Samawati Wal Ardh, Robbana Ma Khalaqta Haza Batila, Subhanaka Faqina ‘Azabannar.
(Ulul Albab) iaitu orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri dan duduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, seraya berkata Wahai Tuhan kami, tidak Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. [Ali Imran : 191]
4. Fa Iza Qadhoitumus Solata Fazkurullaha Qiyamanw Wa Qu’udanw Wa ‘Ala Junubikum.
Maka apabila kamu telah selesai mengerjakan solat maka hendaklah kamu berzikir mengingati Allah di waktu berdiri dan duduk dan di waktu kamu berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang- orang yang beriman. [An-Nisaa : 103]
5. Wazkur Rabbaka Fi Nafsika Tadharru’anw Wa Khifatanw Wa Dunal Jahri Minal Qauli Bil Ghuduwwi Wal Asoli Wala Takum Minal Ghafilin.
Dan berzikirlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut serta dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [Al-A’raf : 205]
6. Innamal Mukminunal Lazina Iza Zukirallahu Wajilat Qulubuhum, Wa Iza Tuliyat ‘Alaihim Ayatuhu Zadathum Imananw Wa ‘Ala Robbihim Yatawakkalun.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila disebut Allah gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. [Al-Anfal : 2]
7. Wa Yahdi Ilaihi Man Anab. Allazina Amanu Wa Tatma Innu Qulubuhum Bizikrillah, Ala Bizikrillahi Tatma Innul Qulub.
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepadaNya", (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra’d : 27 – 28]
8. Rijalun La Tulhihim Tijaratunw Wala Bai’un ‘An Zikrillah.
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. [An-Nur : 37]
9. Walazikrullahi Akbar
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, iaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah Solat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah (Solat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-‘Ankabut : 45]
10. Laqod Kana Lakum Fi Rasulillahi Uswatun Hasanatun Liman Kana Yarjullaha Walyaumil Akhiri Wazakarallaha Katsira.
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam tauladan yang baik bagi kamu iaitu bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat Allah dan keselamatan di hari Akhirat dan berzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya. [Al-Ahzab : 21]
11. Wazzakirinallaha Wazzakirati A’addallahu Lahum Maghfiratanw Wa Ajran Azima.
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, Dan laki- laki yang berzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya dan perempuan yang berzikir, Allah telah menyediakan untuk mereka keampunan dan pahala yang besar. [Al-Ahzab : 35]
12. Ya Ayyuhallazina Amanu Uzkurullaha Zikran Katsira. Wa Sabbihu Hu Bukratanw Wa Asila.
Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, zikir yang sebanyak- banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang. [Al-Ahzab : 41 – 42]
13. Allahu Nazzala Ahsanal Haditsi Kitabam Mutasyabiham Matsaniya Taqsya’irru Minhu Juludullazina Yakhsyauna Rabbahum, Tsumma Talinu Juluduhum Wa Qulubuhum Ila Zikrillah, Zalika Hudallahi Yahdi Bihi Man Yasyaa.
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (Al-Quran) yang serupa mutu ayatNya lagi berulang-ulang, gementar kerananya badan orang-orang yang takut kepad Tuhannya, kemudian menjadi tenang badan dan hati mereka di waktu mengingati Allah. Itulah petunjuk Allah, Dia memimpin siapa yang dikehendakiNya, dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. [Az-Zumar : 23]
14. Waman Ya’syu ‘An Zikrir Rahmani Nuqayyidhz Lahu Syaitanan Fahuwa Lahu Qarin. Barangsiapa yang berpaling dari mengingati Tuhan Yang Maha Pemurah, kami adakan baginya Syaitan, maka dialah teman yang selalu menyertainya. [Az-Zukhruf : 36]
15. Alam Yakni Lillazina Amanu An Takhsya’a Qulubuhum Lizikrillah.
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. [Al- Hadid : 16]
16. Fa Iza Qudhiyatis Solatu Fantasyiru Fil Ardh Wabtaghu Min Fadhlillahi Wazkurullaha Katsiran La’allakum Tuflihun. Apabila telah ditunaikan Solat (Juma’at) maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah kurnia Allah dan berzikirlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. [Jumu’ah : 10]
17. Ya Ayyuhallazina Amanu La Tulhikum Amwalukum Wala Awladukum ‘An Zikrillah, Waman Yaf’al Zalika Fa Ula Ika Humul Khasirun Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingati Allah, barangsiapa yang berbuat demikian sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang rugi. [Al-Munafiqun : 9]
18. Wazkurisma Rabbika Wa Tabattal Ilaihi Tabtila.
Dan sebutlah nama Tuhanmu dan beribadatlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. [Al-Muzammil : 8]
19. Wazkurisma Rabbika Bukratanw Wa Asila.
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang. [Al-Insan : 25]
20. Qod Aflaha Man Tazakka. Wa Zakarasma Rabbihi Fasolla.
sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dari perangai yang keji). Dan dia berzikir nama Tuhannya, lalu mendirikan Solat. [Al-A’la : 14 – 15]
21. Wazkurullaha Katsiran La’allakum Tuflihun
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan musuh, maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. [Al-Anfal : 45]
Maksud menyebut nama Allah sebanyak-banyaknyanya ialah dengan memperbanyak zikir dan doa.
DALIL DARI AL-HADITS
ADAPUN hadits-hadits Nabawiyah berkenaan Zikrullah itu teramat banyak, namun hamba hanya dapat menukilkan sebahagiannya sepertimana yang telah termaktub di dalam kitab-kitab hadis. Walaubagaimanapun, daku menyatakan maksud terjemahan dari sabdaan Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam:
1.Hadhrat Abu Hurairah (R. ‘anhu) memberitahu bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda bahawa Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku adalah sebagaimana yang disangkakan oleh hambaKu terhadapKu, adalah Aku bersamanya apabila dia mengingati Aku, jika dia mengingati Aku di dalam hatinya maka Aku mengingatinya di dalam hatiKu dan jika dia mengingati Aku dalam jemaah maka Aku ingati dia dalam jemaah yang lebih baik (iaitu dalam jemaah para malaikat yang maksum dan suci dari segala dosa). Apabila hambaku mendekatiKu sejengkal maka Aku dekati dia sehasta. Apabila dia mendekati Aku sehasta maka Aku dekati dia sedepa, dan apabila dia datang mendekati Aku dengan berjalan maka Aku dekati dia dengan berlari.”
[ Riwayat Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, At-Tarmizi, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al- Baihaqi ]
2. Hadhrat Abu Darda (R. ‘anhu) telah meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada para Sahabatnya (R. ‘anhum), “Mahukah daku khabarkan kepada kamu mengenai sebaik-baik amalanmu yang amat suci di sisi Allah yang meninggikan darjatmu ke peringkat yang tertinggi sekali, yang lebih mulia daripada menafkahkan emas dan perak di Jalan Allah, yang lebih utama daripada menghadapi musuh di tengah- tengah medan jihad, maka kamu tanggalkan lehernya atau mereka menanggalkan lehermu? Para Sahabat berkata, “Bahkan, apakah itu Ya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam?” Baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Zikrullah.”
[ Riwayat Ahmad, At-Tarmizi, Ibnu Majah, Ibnu Abi Dunya, Al-Hakim dan Al-Baihaqi ]
3. Hadhrat Abu Sa’id Al-Khudri (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Berapa banyak orang yang di dunia ini mengingati Allah Subhanahu Wa Ta’ala di kasur yang empuk yang kerananya Tuhan membawa mereka ke peringkat yang tertinggi di dalam Syurga.” Baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah bersabda, “Jika sekiranya kamu senantiasa berzikir nescaya para Malaikat akan berjabat tangan denganmu di jalan-jalan dan tempat tidur kamu.” Dalam sebuah hadits lagi Baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda, “Telah berjayalah mereka yang unggul sendiri.” Para Sahabat bertanya, “Siapakah yang unggul sendiri, Ya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam?” Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ialah mereka yang menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya.
[ Riwayat Ibnu Hibban dan Muslim ]
4.Hadhrat Abu Musa (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Perbandingan orang yang berzikir dengan orang yang tidak berzikir adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati. Orang yang tidak berzikir itu adalah seperti orang yang mati.”
[ Riwayat Al-Bukhari, Muslim dan Al-Baihaqi ]
5. Hadhrat Abu Musa (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika sekiranya orang yang mempunyai wang yang banyak lalu membahagi-bahagikan (bersedekah di Jalan Allah) dan seorang lagi sedang sibuk dengan berzikir kepada Allah maka yang berzikir kepada Allah itu adalah lebih utama.”
[ Riwayat At-Tabarani ]
6. Hadhrat Mu’az bin Jabal (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Bahawa para penghuni syurga setelah tibanya di syurga tidak akan menyesal dan tidak akan berduka cita mengenai suatu apa pun kecuali masa yang telah berlalu dalam dunia tanpa zikrullah.”
[ Riwayat At-Tabarani, Ibnu Abi Dunya, Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan Al- Baihaqi ]
7. Hadhrat Abu Hurairah dan Abu Sa’id (R. ‘anhuma) memberitakan bahawa mereka menyaksikan dan mendengar Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak ada jemaah yang duduk sambil berzikirullah melainkan dikerumunilah mereka oleh Para Malaikat, diliputinya mereka dengan rahmat, diturunkan ke atas mereka ketenangan dan disebutkan mereka oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hadapan mereka yang berada di sisiNya.”
[ Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Muslim, At-Tarmizi, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi ]
8. Hadhrat Abu Zar (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Aku nasihatkanmu, kamu hendaklah bertakwa kepada Allah kerana ianya sumber segala amalan. Utamakanlah bacaan Al-Quran dan zikrullah kerana dengan itu nama kamu akan disebut di langit dan menyebabkan nur di permukaan bumi. Perbicarakanlah yang baik-baik atau senyap nescaya syaitan akan terhindar darimu dan kamu akan ditolong tentang urusan-urusan agamamu. Janganlah sekali-kali banyak ketawa kerana dengan itu hatimu akan mati dan cahaya dari wajahmu akan terlenyap. Utamakanlah jihad kerana itulah kebanggaan umatku. Hendaklah mengasihani orang-orang miskin dan menggauli mereka dan perhatikanlah keadaan mereka yang lebih rendah daripada keadaanmu. Janganlah sekali-kali memperhatikan keadaan mereka yang lebih tinggi daripada keadaanmu kerana dengan ini kamu tidak dapat mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada kamu.
Hendaklah mengukuhkan tali persaudaraan dengan kaum kerabatmu walaupun mereka memutuskan perhubungan mereka denganmu. Hendaklah berbicara yang benar walaupun dirasai pahit. Janganlah sekali-kali menghiraukan para pencela mengenai urusan-urusan agama Allah. Carilah keaiban dirimu sendiri, janganlah sekali-kali menghibuhkan keaiban orang lain. Janganlah sekali-kali memurkai seseorang kerana keburukannya yang terlibat di dalam dirimu sendiri. Wahai Abu Zar, tidak ada kebijaksanaan yang lebih bernilai daripada tindakan yang sewajarnya. Sebaik-baik taqwa ialah menjauhi segala larangan dan tidak ada kemuliaan yang setimpal dengan akhlak yang sempurna.”
[ Riwayat At-Tabarani dan Abdu Ibni Hamid ]
9. Hadhrat Muawiyah (R. ‘anhu) memberitakan bahawa sekali Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar menemui satu halqah majlis para Sahabat (R. ‘anhum) lalu Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada mereka, “Mengapa anda sekelian duduk di sini?” Sahut mereka, “Kami menyebut Allah dan memujiNya atas nikmat agama Islam yang telah dilimpahkanNya kepada kami.” Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Kerana itukah anda sekelian duduk di sini? Aku tak akan meminta kamu bersumpah atau aku hendak menuduh kamu, namun Malaikat Jibrail telah mendatangiku dan mengatakan bahawa Allah Ta’ala membanggakan kamu atas para malaikatNya.”
[ Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Muslim, At-Tarmizi dan An-Nasai ]
10. Hadhrat Anas (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Orang-orang yang berkumpul untuk berzikirullah hanya dengan tujuan mendapatkan keredhaanNya maka seorang malaikat berseru dari langit bahawa dosa-dosamu telah diampunkan dan kejahatan- kejahatanmu telah digantikan dengan kebaikan.” Menurut hadis yang lain, “Sebaliknya jika orang-orang berkumpul di sesuatu majlis kemudian berpisah dari majlis itu tanpa zikirullah maka majlis itu menyebabkan mereka akan menyesal pada hari Kiamat.”
[ Riwayat Ahmad, Al-Bazar, Abu Ya’la, At-Tabarani, Al-Baihaqi, Al-Munziri, Ibnu
Hibban, Al-Hakim dan As-Sayuti ]
11. Hadhrat Muaz Ibnu Jabal (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Tiada seseorang yang mengerjakan sesuatu amalan yang lebih selamat baginya dari siksa kubur daripada zikrullah.”
[ Riwayat Ahmad, At-Tabarani, Malik, At-Tarmizi, Ibnu Majah, Al-Hakim, Az-Zahabi,
Al-Baihaqi, Ibnu Abi Sayibah dan Ibnu Abi Dunya)
12. Hadhrat Abu Darda Hadhrat (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membangkitkan pada hari Kiamat setengah-setengah kaum yang muka-mukanya cemerlang menyilaukan mata. Mereka berada di mimbar-mimbar mutiara. Orang ramai akan mencemburui dan beriri hati dengan mereka sedangkan mereka itu bukannya Nabi dan bukan pula Syahid.” Maka seorang berkata, “Ya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, terangkanlah kepada kami tanda-tanda mereka supaya dapat kami mengenali mereka-mereka itu.” Sebagai menjawab Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Mereka itu adalah orang-orang yang berasal dari keluarga dan kampung yang berlainan yang datang berkumpul di suatu tempat lalu mencintai Allah dengan menyebutNya.”
[ Riwayat At-Tabarani, Al-Munziri, Ahmad dan Al-Baihaqi ]
13. Hadhrat Anas (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika kamu melawat pada kebun-kebun syurga maka rasailah kemewahannya sebaik-baiknya.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah kebun itu Ya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam?” Jawab Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Majlis zikrullah.”
[ Riwayat Ahmad, At-Tarmizi, Al-Baihaqi, Ibnu Abi Dunya, Al-Bazar, Abu Ya’la dan Al-Hakim ]
14. Hadhrat Abdullah Ibnu ‘Abbas (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Jika seseorang daripada kamu yang tidak berani untuk beramal di malam hari, tidak dapat membelanjakan hartanya pada jalan Allah kerana bakhil dan tidak dapat berjuang pada Jalan Allah kerana takut maka hendaklah mengerjakan zikrullah sebanyak- banyaknya.”
[ Riwayat At-Tabarani, Al-Baihaqi, Al-Bazar, Al-Bukhari, At-Tarmizi, Abu Daud danIbnu Majah ]
15. Hadhrat Abu Sa’id Al-Khudri (R. ‘anhu) memberitakan bahawa sesungguhnya Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah kamu berzikir sebanyak-banyaknya sehingga orang mengatakan kamu gila.”
[ Riwayat Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Hibban dan Al-Hakim ]
16. Hadhrat Abu Hurairah (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah di bawah RahmatNya pada hari yang tiada perlindungan selain dari lindungan Allah iaitu: [1] Imam pemerintah yang adil [2] Pemuda yang menggunakan masa mudanya untuk beribadah kepada Tuhan [3] Lelaki yang hatinya saban waktu berada di masjid. [4] Dua lelaki yang mencintai satu dengan yang lain kerana Allah. Mereka berkumpul dan berpisah semata-mata kerana Allah [5] Lelaki yang digoda oleh wanita bangsawan lagi jelita lalu dia berkata, “Aku ini takut akan Allah” [6] Lelaki yang memberi sedekah dengan disembunyikannya sehingga tidak tahu tangan kirinya apa yang diberikan oleh tangan kanannya [7] Lelaki yang berzikir mengingati Allah s.w.t. bersunyi diri sehingga berlinangan air matanya.”
[ Riwayat Al-Bukhari dan Muslim ]
17. Hadhrat Abu Hurairah (R. ‘anhu) memberitakan bahawa sekali beliau bertanya kepada Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Siapakah yang akan mencapai kebahagiaan pada hari Kiamat melalui Syafa’at Baginda?” Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya setelah aku melihat minat kau terhadap Hadis maka aku menyangka bahawa tentang perkara ini tidak ada seorang pun bertanya sebelummu.” Lantas Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda lagi, “Yang akan mencapai kebahagiaan dan keuntungan melalui Syafa’atku ialah orang yang mengucapkan kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH dengan ikhlas dari Qalbnya atau Nafsnya.”
[ Riwayat Al-Bukhari dan Al-Hakim ]
18. Hadhrat ‘Ubadah (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik zikir ialah zikir khafi dan sebaik-baik rezeki ialah yang mencukupi.”
[ Riwayat Ibnu Hibban dan Abu Ya’la ]
19. Hadhrat Abu Hurairah (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dunia dan apa-apa yang ada padanya dikutuk Allah kecuali zikrullah, apa-apa yang menghampiri kepadanya, alim ulamak dan para penuntut.”
[ Riwayat At-Tarmizi, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, At-Tabarani, As-Sayuti dan Al-Bazar ]
20. Hadhrat Jabir (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Zikir yang termulia ialah LA ILAHA ILLA ALLAH dan doa yang terbaik ialahALH AM DU LILLAH.”
[ Riwayat At-Tarmizi, Ibnu Majah, Al-Munziri, An-Nasai, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Az-Zahabi dan As-Sayuti ]
21. Hadhrat Abu Sa’id Al-Khudri (R. ‘anhu) memberitakan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sekali Hadhrat Musa Sallallahu ‘Alaihi Wasallam memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, “Wahai Tuhan ajarkanlah aku akan sesuatu yang dapat aku mengingatiMu dengannya.” Allah berfirman, “Ucapkanlah olehmu LA ILAHA ILLAALLAH.” Baginda Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Ya Tuhan, semua hambaMu mengucapkan kalimah ini.” Tuhan berfirman, “Ucapkanlah olehmu LA ILAHA ILLA ALLAH.” Baginda Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata lagi, “Ya Tuhan, sesungguhnya aku menghendaki sesuatu yang terkhas bagiku.” Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Jika tujuh petala langit dan tujuh petala bumi diletakkan di atas sebelah dacing dan LA ILAHA ILLA ALLAH di sebelah yang lain maka nescaya dacing di sebelah LA ILAHA ILLA ALLAH itu lebih berat.”
[ Riwayat An-Nasai, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Az-Zahabi, Abu Na’im, Al-Baihaqi dan Abu Ya’la ]
22. Hadhrat Abu Hurairah (R.’anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang penyeru akan menyeru pada Hari Kiamat, di manakah orang-orang yang berakal? Orang ramai akan bertanya, siapakah yang dimaksudkan dengan orang-orang yang berakal itu? Pertanyaan itu akan dijelaskan seperti berikut: Mereka itu ialah orang- orang yang mengingati Allah sambil berdiri dan duduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan bumi dan langit seraya berkata, Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksaan api neraka. Mereka akan berjalan mengikuti bendera itu dan dikatakan kepada mereka bahawa masuklah kamu sekelian ke dalam syurga buat selama-lamanya.”
[ Riwayat Al-Asbahani ]
23. Hadhrat Abu Hurairah (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tiada seorang hamba yang mengucapkan LA ILAHA ILLA ALLAH melainkan dibukakan baginya pintu-pintu di langit sehingga kalimah itu terus menuju ke ‘Arasy kecuali orang itu terlibat di dalam dosa-dosa yang besar.”
[ Riwayat At-Tarmizi, Al-Qari, An-Nasai, Ibnu Hibban, As-Sayuti dan At-Tabarani ]
24. Hadhrat Zaid Bin Arqam (R. ‘anhu) meriwayatkan bahawa Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan LA ILAHA ILLA ALLAH dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam Syurga.”
[ Riwayat At-Tabarani ]
25. Hadhrat Ya’la bin Syaddad (R. ‘anhu) menceritakan suatu peristiwa yang dibenarkan oleh Hadhrat ‘Ubadah (R.’anhu), katanya bahawa sekali kami berada di dalam masjid Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan tak semena-mena Hadhrat Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya, “Di antara kamu ini adakah seseorang yang bukan orang Islam?” Kami menyahut, “Tidak, Ya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.” Lalu Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menyuruh kami menutup pintu kemudian Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Angkatlah tangan-tanganmu dan ucapkan LA ILAHA ILLA ALLAH.” Maka kami pun mengangkat tangan-tangan kami dan mengucapkan LA ILAHA ILLA ALLAH.” Lantas Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Wahai Tuhan sesungguhnya Engkau mengutuskanku dengan kalimah ini. Engkau telah janjikan Syurga dengan kalimah ini dan Engkau tidaklah memungkiri janji.” Seterusnya Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada kami, “Gembiralah kamu kerana Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengampuni kamu sekelian.”
[ Riwayat Ahmad, At-Tabarani, Al-Hakim, Az-Zahabi dan Al-Bazar ]
1 ulasan:
bismillahirrahmanirrahim,alhamdulillah,selawat dan salam keatas junjungan Nabi Muhammad S.A.W
izinkan sy copy yg ad didalam blog saudara dan memasukkan di dalam blog sy ?
Catat Ulasan