Syahdan, dialah salah satu sahabat Nabi yang masyhur sebagai sahabat yang paling berbakti kepada sang ibunda terkasih. Dan hanya sahabat Utsman bin Affan saja yang mampu menandingi kebaktiannya terhadap orangtua. Demikian Siti Aisyah pernah bersaksi dalam sebuah hadits. Ia Haritsah bin Nu’man. Lelaki kalangan Anshor dari kabilah Khazraj, keturunan Bani Najjar.
Dalam satu riwayat dikisahkan, saking
berbaktinya pada Ibunda, Haritsah senantiasa membersihkan kotoran (kutu dan lain-lain) di kepala ibundanya. Ia juga
menyuapi langsung ibundanya. Bahkan, ia tidak pernah membantah ibundanya
sedikitpun saat ia diperintah. Malah ia senantiasa bertanya kepada ibundanya
setelah ia keluar: “ Apayang engkau inginkan, ibuku ? “ Lebih dari itu, ia juga
kerapkali bertanya kepada orangyang bertemu dan bicara dengan ibunya untuk mengetahui
aakah ibunya senang atau marah kepadanya, “ Apa yang dikatakan ibuku ? “
Begitulah papar Mahmud Al-Mishry dalam Ashab al-Rosul yang dikutip Muhammad
Rahi Hasan Kinas.
Dan tahukan Anda, berkat kebaktian
tiada jemu dan keluh itu. Haritsah menuai anugerah luarbiasa? Tidak
tanggung-tanggung, Nabi Muhammad saw sendiri sebagai saksinya. Sebagaimana diriwayatkan
‘Aisyah, Nabi Muhammad saw pernah bersabda:
“ Aku masuk ke surga. Lalu, aku mendengar alunan bacaan Qur’an (seseorang). Aku
bertanya: “Siapa ini?” mereka (malaikat) menjawab: “Dialah Haritsah bin
Nu’man”. Kemudian, Nabi bersabda: “Seperti itulah (balasan) ketaatan
(kebaktian).”
Tetntu saja, anugerah indah yang
menaungi Haritsah bukan semata-mata bakti kepada ibunda, tapi juga bakti yang
dilakoni setelah ia berbakti kepada Alloh swt dan Rosululloh saw semasa
hidupnya. Hati Haritsah begitu lapang dan legawa.
Ia sahabat Nabi
yang kerap mengosongkan rumahnya untuk rosululloh, baik saat Nabi menikah
maupun untuk kepentingan Rosulullloh lainnya. Hal ini karena salah satu
rumahnya berdekatan dengan rumah Nabi saw di Madinah.
Selain itu, Haritsah termasuk salah
satu sahabat Nabi yang begitu mencintai al-Qur’an, rajin
membacanya dan giat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlaknya
kepada orang lain pun begitu luhur: ia menyukai orang yang selalu berbuat baik,
tidak membenci, mendengki dan mendendam kepada siapapun. Ia pun sangat dermawan
kepada fakir-miskin atau sesiapa yang berada dalam kesulitan. Sebaliknya, ia
akan menjauhi orang yang selalu berbuat onar dan kekerasan. Tak aneh, bila
Haritsah mampu mewujudkan bakti terbaik terhadap sang ibunda. Logikanya: bila
kepada yang lainnya saja ia begitu berbudi, apalagi kepada perempuan yang
pernah mengandung dan melahirkannya.
Hati Haritsah yang putih begitu
mempesona.
Terlebih,
dalam sebuah riwayat hadits, Allah membuka mata lahiriahnya. Ia bisa melihat malaikat Jibril yang
senantiasa mendatangi Baginda Nabi saw.
Berikut kisahnya:
“ Aku berpapasan dengan Rasululloh saw
dan bersama beliau kulihat malaikat Jibril as tengah duduk di bangku. Kuucapkan
salam kepda beliau dan aku merasa cukup. Ketika aku kembali, Nabi saw berpaling
kepadaku dan bertanya;
“
Apakah kau melihat seseorang bersamaku? “
“Ya” Jawabku.
“Dia adalah Jibril. Ia menjawab
salammu.”
Sementara itu, dalam riwayat Ibnu
Abbas dikisahkan lain lagi.
Syahda,
Haritsah bertemu Nabi muhammad saw saat malaikat Jibril as tengah membisiki
beliau. Kala itu, Haritsah tidak megucapkan salam hingga Jibril as berkata: “
Apa yang membuatnya tidak mengucpakan salam ? “
Rasulullah saw pun bertanya kepada
Haritsah: “Apa yang membuatmu tidak mengucapkan salam ketika melintas”?
“Aku melihat orang yang bersamamu sedang
berbisik hingga aku tidak mau mengusik pembicaraan Baginda Rosul.”
“Apa benar kau melihatnya ?”
“Benar.”
“Dia adalah Jibril. Dan ia berkata, “
Andai saja ia mengucapkan salam, pasti aku akan menjawabnya.”. “
Haritsah kembali bertanya kepada Nabi
saw: “Bagaimana jika ia adalah tsamanun ? “
“ Apa itu tsamanun ? “ Tanya
Rosululloh.
“Orang-orang akan menghidarimu
kecuali tsamanun. Mereka tetap bersamamu, mereka dan anak-anaknya hanya
mengharapkan rezeki dari Allah di Surga.“
Lalu,
Haritsah pun diberitahukan Nabi saw ihwal tersebut. Demikianah, Siapa nyana
buah kebaktian Haritsah bin Nu’man menyimpan senarai kebajikan yang luar biasa.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan