Ketika ruang pengajian Imam Malik bin Anas Rahimahullahu Ta’ala penuh dengan pelajar yang menimba ilmu darinya.
Tiba-tiba ada yang berteriak, “Hoiii, ada
gajah!”.
Langsung semua murid yang ada dalam ruangan
semburat keluar, sebab itu kejadian luarbiasa.
Kecuali murid Yahya bin Yahya al-Laysi
al-Andalusi, ia tidak bergeming dan menunggu setia keterangan guru mulianya.
“Kenapa kau tidak keluar seperti
teman-temanmu untuk melihat makhluk ajaib itu? Bukankah gajah tidak ada di
negaramu?!” tanya Imam Malik penasaran.
“Anu guru, aku ke sini dari negaraku, hanya
ingin melihat kejiadian ini. Belajar dari petunjuk dan ilmumu. Bukan untuk
melihat gajah …”
Takjub Imam Malik atas jawaban muridnya
ini.
Dan seterusnya Beliau menjuluki Yahya
dengan ‘Aqil Ahli Andalus: Cendekiawan negara Andalus.
Panggilan sekaligus doa sang guru mustajab.
Kelak waktu pulang ke Negeranya, Andalusia
Spanyol. Syaikh Yahya menjadi salah satu pemuka daerahnya. Penyebar madzhab
Maliki.
Dan riwayat kitab Muwattha karya Imam Malik
yang paling baik dan paling masyhur adalah melalui goresan tintanya!
Sekaligus menjadi ulama yang sangat disanjung
di kalangan Umara Andalusia, dan doanya mustajab!
Beliau wafat pada tahun 234 H. dan
dimakamkan di dekat Masjid Cordoba di kawasan pemakaman Ibnu Abbas.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan