Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekah.
Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan
anak gombala Khalifah hendak mencoba menguji si
gembala itu
"Wahai anak gembala, juallah kepadaku
seekor anak kambing dari temakmu itul" ujar Amirul Mukminin.
"Aku hanya seorang budak," jawab si gembala
Khalifah pun membujuk: "Kambing itu amat
banyak. Apakah majikanmu tahu?
"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor
jumlah kambingnya Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang
lahir. Dia tidak pernah memeriksa
dan menghitungnya"
Khalifah terus mencoba membujuk "Kalau
begitu hilang satu ekor kambing majikanmu tidak akan tahu. Atau katakan saja
nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan segala. Ini wangnya, terimalah!aAmbil
saja buat kamu untuk membeli baju atau roti."
Anak gembala tetap tidak terbujuk dan
mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar.
Si pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah
Amirul Mukminin. Dan bibirnya terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati
Khalifah Umar, "Jika Tuan
menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah?
Bukankah Allah Maha Melihat?
Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah pasti
mengetahui siapa yang berdusta?
Umar bin Khattab gemetar mendengar ucapan si
gembala itu. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa
lemah. Dia menangis
mendengar kalimat tauhid itu yang
mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya
kelak.
Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada
tuannya, Khalifah menebusnya, dan telah berkata
kepadanya: "Telah kumerdekakan kamu,
Nak."
(Sumber: 65 Cerita Teladan Sebelum Tidur, Sakha Aqila
Mustofa)
pliss jawab besok di kumpul:"(
mmmm
Dari Abdullah bin Dinar berkata :
Saya pergi
bersama Ibnu Umar ke Makkah, ditengah perjalanan, kami berhenti sebentar untuk
untuk istirahat. Tiba-tiba ada seseorang anak gembala turun dari bukit menuju
kearah kami, Ibnu Umar bertanya kepadanya: "Apakah kamu penggembala?"
"Ya…"
jawabnya.
Lanjut
Ibnu Umar lagi: "Juallah kepada saya seekor kambing saja." (Ibnu Umar
ingin mengetahui kejujurannya)
Penggembala
menjawab: "Saya bukan pemilik kambing-kambing ini, saya hanyalah seorang
hamba sahaya."
"Katakan
saja pada tuanmu, bahwa ia dimakan serigala." kata Ibnu Umar membujuk.
"Lalu
dimanakah Allah Azza wa-Jalla?" jawab penggembala mantap.
(Ibnu Umar
bangga dengan jawaban penggembala) dan bergumam: "Ya, benar dimanakah
Allah?"
Kemudian
beliau menangis dan dibelinya hamba sahaya tadi lalu dimerdekakan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan