Faidah Kelima :
Sesungguhnya,
perbuatan syukur yang dilakukan oleh orang[1]orang yang bersyukur kepada Allâh tidak bisa
memberikan
manfaat kepada Allah
Azza wa Jalla, begitu pula perbuatan kufur orang-orang yang kafir tidak bisa
me-mudharat-kan (membahayakan) Allâh. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh
Allâh Azza wa Jalla :
Dan barangsiapa
bersyukur (kepada Allâh), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allâh Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.12 12 Luqmân/31: 12 5
Jadi, perbuatan
syukur orang yang bersyukur tidak dapat memberikan manfaat kepada Allâh,
perbuatan kufur orang yang kafir tidak dapat membahayakan-Nya, perbuatan taat
orang yang taat tidak bisa memberikan manfaat kepada Allâh, perbuatan dosa yang
dilakukan oleh orang yang bermaksiat tidak bisa membahayakan-Nya.
Perhatikan firman
Allâh pada hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Radhiyallahu anhu dalam
Shahîh Muslim :
Wahai hamba-hambaku!
Seandainya orang-orang yang paling awal sampai yang paling akhir dari kalian,
baik dari kalangan manusia maupun jin, semuanya menjadi seperti orang yang
memiliki hati yang paling bertakwa di antara kalian, maka hal tersebut tidak
dapat menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-hambaku! Seandainya
orang-orang yang paling awal sampai yang paling akhir dari kalian, baik dari
kalangan manusia maupun jin, semuanya menjadi seperti orang yang memiliki hati
yang paling berdosa di antara kalian, maka hal tersebut tidak dapat mengurangi
kekuasaan-Ku sedikit pun.13. 13 Shahîh Muslim No. 2577
Oleh karena itu,
ketaatan orang yang taat kepada Allâh Azza wa Jalla tidak dapat memberikan
manfaat kepada Allâh dan perbuatan dosa orang yang berbuat maksiat tidak bisa
membahayakan-Nya. Bahkan (Allâh Azza wa Jalla berfirman) :
Barangsiapa berbuat
sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk
(keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri.14. 14 al-Isrâ’/17:15
Sedangkan Allâh Azza
wa Jalla , Dia-lah al-Ghaniy (Yang Maha Kaya) dan al-Hamîd (Yang Maha Terpuji).
Diantara dalil yang menyebutkan hal ini adalah :
Hai manusia, kamulah
yang butuh kepada Allâh; dan Allâh, Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika dia menghendaki, niscaya dia memusnahkan kamu
dan mendatangkan makhluk yang baru.15 15 Fathir/35:15-16
Tiada ulasan:
Catat Ulasan