Kisah ini dimulai ketika Allah SWT meminta Nabi Musa menemui salah satu hambanya yang saleh yang terkenal dengan sebutan Khidir.
Akan tetapi, Allah tidak menjelaskan dengan
pasti lokasi Khidir.
Allah hanya mengatakan bahwa tempat itu adalah
persimpangan antara dua lautan. Menurut pendapat mayoritas ulama, ini merujuk
pada persimpangan antara Mediterania timur dan Teluk Persia. Namun, Ibn Juzayy
mengatakan bahwa itu mengacu pada Samudra Atlantik dan Laut Andalusia.
Dalam perjalanan tersebut, Allah meminta Nabi
Musa untuk membawa seekor ikan dan seorang pelayan. Allah menjelaskan kepada
Nabi Musa bahwa ikan yang dibawanya tersebut akan menghilang jika Nabi Musa
telah sampai pada tempat Khidir.
Singkat cerita, Nabi Musa berangkat dengan
seorang pelayan. Di tengah perjalanannya, mereka merasa kelaparan dan memakan
ikan tersebut. Akan tetapi, mereka hanya memakan setengahnya, sehingga setengah
badan dari ikan tersebut masih utuh.
Sebelum terlelap tidur, Nabi Musa berkata
kepada pelayannya, "Jika kamu melihat ikan ini berenang, bangunkan
aku". Pelayan tersebut pun mengiyakan perkataan Nabi Musa sembari terus
memperhatikan ikan tersebut.
Ketika terbangun, Nabi Musa terkejut karena
ikan sebelah itu telah menghilang. Kemudian pelayannya berkata bahwa ia telah
melihat ikan itu benar-benar hidup dan berenang kembali membelah lautan.
Beberapa ulama tafsir menyampaikan, si pelayan
tersebut lupa membangunkan Nabi Musa karena terpana dengan kejadian luar biasa
itu.
Kemudian, Nabi Musa pun meminta pelayannya
untuk kembali menuju ke tempat ikan sebelah berenang. Atas izin Allah SWT,
akhirnya Nabi Musa dapat bertemu dengan Khidir dan banyak mendapatkan pelajaran
keimanan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan