Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as sering bermunajat kepada Allah di Gunung At-Thur.
Suatu saat Allah Menurunkan wahyu kepadanya,
"Ketika nanti engkau datang untuk bermunajat kepada-Ku,
bawalah bersamamu suatu makhluk yang engkau merasa lebih mulia darinya."
Kemudian Nabi Musa mencari kesana kemari. Melihat dan
memperhatikan satu demi satu wajah manusia yang ia temui. Ia pun mendatangi
pasar budak, mungkin saja ia temukan manusia yang ia cari. Setiap melihat
seseorang, ia berpikir dalam benaknya "Apakah aku lebih mulia darinya?
Mungkin saja ia lebih mulia dariku di sisi Allah swt."
Hingga akhirnya ia tidak berani menganggap dirinya lebih mulia
dari manusia, bagaimanapun kondisinya. Kemudian pandangannya beralih kepada
hewan, mungkin dirinya pantas merasa lebih mulia dari hewan. Tapi ia tetap tak
menemukan. Hingga akhirnya ia temukan seekor anjing yang berpenyakit kulit.
Kondisi anjing ini begitu buruk dan penyakitan. Hatinya pun bergumam
"Sepertinya aku bisa membawa anjing ini bersamaku."
Kemudian Nabi Musa membawanya ke tempat ia biasa menyendiri dan
bermunajat kepada Allah swt. Di tengah jalan, ia menoleh kepada anjing ini.
Hatinya dipenuhi dengan penyesalan karena telah merasa lebih mulia darinya.
Tiba-tiba ia lepaskan tali dari leher si anjing dan menyuruhnya pergi.
Sesampainya di tempat munajat, Allah Berkhitob
kepadanya,"Wahai Musa, apakah kau telah membawa apa yang telah Kami
Perintahkan kepadamu sebelumnya?"Ia menjawab, "Tuhanku, aku tak
menemukan sesuatu yang Engkau Minta dariku itu" Kemudian Allah
Berfirman,"Demi Kemuliaan dan Kebesaran-Ku, andai engkau membawa sesuatu
(yang kau anggap lebih hina darimu) maka kan Kuhapus namamu dari nama-nama para
Nabi."
Sungguh besar rasa tawadhu dari Nabi Musa as. Dengan semua
kemuliaan yang ia peroleh, Nabi Musa tidak berani menganggap dirinya lebih
mulia, walau dari seekor anjing. Lalu siapakah kita jika merasa lebih mulia
dari orang lain? Siapa kita yang menganggap diri ini lebih benar dari orang
lain? Sungguh kesombongan telah merasuki jiwa kita tanpa terasa.
Akankah kita menganggap diri kita lebih mulia dari Nabi Musa as?
"Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa." (QS.Al-Hujurat:13)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan