KHOTBAH 22
Tentang Orang-orang yang Menuduhnya Membunuh 'Utsman
Hati-hatilah! Iblis telah mulai menghasut pasukannya dan telah mengumpulkan tentaranya agar kelaliman mencapai puncaknya dan kebatilan kembali kepada kedudukannya. Demi Allah, mereka tidak menyalahkan saya dengan sebenarnya, tidak pula mereka berlaku adil antara saya dan diri mereka sendiri. Mereka menuntut pada saya suatu hak yang mereka sendiri tinggalkan, dan darah yang mereka sendiri tumpahkan.[i] Sekiranya saya bersekutu dengan mereka dalam hal itu, maka mereka pun bersaham di dalamnya. Tetapi, apabila mereka melakukan itu tanpa saya, mereka harus menghadapi akibatnya. Hujah mereka yang terbesar (terhadap saya) adalah (sesungguhnya) terhadap mereka sendiri. Mereka menyusu dari ibu yang telah kering, dan menghidupkan bidah yang telah mati. Alangkah mengecewakan si penantang (ke pertempuran). Siapakah penantangnya dan untuk apa ia dijawabi? Saya gembira bahwa hujah Allah telah disempurnakan di hadapan mereka dan la tahu (semua) tentang mereka. Apabila mereka menolak (untuk menaati), saya akan menawarkan kepada mereka mata pedang yang cukup sebagai penyembuh kebatilan dan pendukung kebenaran. Aneh, mereka mengirimkan pesan kepada saya supaya maju kepada mereka untuk bertarung dengan lembing dan bersiap untuk bertarung dengan pedang. Semoga perempuan-perempuan berkabung atas mereka. Saya tak pernah takut untuk bertarung atau diancam dengan per-tempuran. Saya berkeyakinan penuh iman pada Tuhan saya dan saya tak ragu dalam agama saya. •
[i] Ketika
Amirul Mukminin dituduh terlibat dalam pembunuhan 'Utsman, ia menyampaikan
khotbah ini untuk menolak tuduhan itu. la mengatakan tentang orang-orang yang
menuduhnya, "Para pembalas dendam ini tak dapat mengatakan bahwa saya
adalah pembunuhnya dan bahwa orang lain tidak turut serta di dalam-nya. Tak
dapat pula mereka memalsukan peristiwa-peristiwa yang telah disaksikan dengan
mengatakan bahwa mereka tak ada urusannya dengan itu. Maka mengapa mereka
menaruh saya sebagai yang lerdepan dalam pembalasan dendam ini? (Bila demikian)
dengan saya pun mereka harus memasukkan diri mereka sendiri juga. Bagaimana
mereka dapat melepaskan diri dari hukuman ini? Persoalannya yang sebenarnya
ialah bahwa mereka menuduh saya dengan tujuan agar saya berlaku sama dengan
mereka menurut kebiasaan mereka. Tetapi, tidak seharusnya mereka mengharapkan
saya menghidupkan kembali bidah para pemerintahan sebelumnya. Tentang
pertarungan, tak pernah saya takut bertempur, tidak juga sekarang. Allah
mengetahui niat saya dan la pun tahu bahwa orang-orang yang bangkit dengan
dalih untuk membalas dendam itu sendirilah pembunuhnya."
Maka, sejarah
sependapat bahwa orang-orang yang melakukan pembunuhannya ('Utsman) dengan
hasutan dan bahkan mencegah penguburannya di pekuburan Muslim dengan melempari
peti jenazahnya dengan batu, adalah juga orang-orang yang menuntut pembalasan
dendam atas darahnya. Sehubungan dengan ini, nama-nama Thalhah ibn 'Ubaidillah,
Zubair ibn 'Awwam dan 'A'isyah adalah di puncak daftarnya, karena pada kedua
kesempatan itu usaha mereka terlihat dengan jclas. Ibn Abil Hadid menulis
bahwa, "Orang-orang yang telah menulis tentang pembunuhan 'Utsman
menyatakan bahwa pada hari pembunuhannya, Thalhah memakai tabir di wajahnya
untuk menyamarkan dirinya dari mata kaumnya dan menembak-nembakkan panah ke rumah
'Utsman."
Dan sehubungan
dengan ini, ia menulis tentang gagasan-gagasan Zubair,
"Para
sejarawan telah menyatakan pula bahwa Zubair mengatakan, 'Bunuhlah 'Utsman. la
telah mengubah agama Anda.' Kata orang, 'Putra Anda sedang berdiri di pintu dan
menjaganya,' dan ia menjawab, 'Walaupun anak saya hilang, tetapi 'Utsman harus
dibunuh. 'Utsman akan terbaring sebagai bangkai di Shirath besok.'" (Syarh
Nahjul Balaghah, h. 35-36).
Tentang
'A'isyah, Ibn 'Abdi Rabbih menulis,
"Ketika
Mughirah ibn Syu'bah datang kepada 'A'isyah, lalu ia ('A'isyah) berkata,
"Hai, Abu Abdillah. Saya ingin kiranya Anda telah bersama saya pada Hari
Jamal; betapa panah-panah menembus haudaj (tandu di punggung unta) saya
sehingga sebagiannya mengenai tubuh saya." Mughirah mengatakan, "Saya
berhasrat kiranya salah satu darinya telah membunuh Anda." 'A'isyah
berkata, 'Semoga Allah menaruh kasihan kepada Anda; mengapa demikian?' la
(Mughirah) menjawab, 'Supaya itu merupakan suatu tebusan atas apa yang Anda
lakukan terhadap 'Utsman."' (Al- 'lqd al-Farid, jilid 4, h. 294).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan