Sufyan ats-Tsauri berkata, "Pada waktu itu aku
pergi haji bersama Syaiban ar-Ra'i. Dan ketika kami sampai di sebuah jalan tiba-tiba
kami berpapasan dengan seekor singa. Aku berkata kepada Syaiban, 'Tidakkah kamu
melihat binatang buas ini? Dia telah menghadang kita!'
Syaiban menjawabku, 'Jangan takut wahai Sufyan!' Lalu ia memanggil singa itu dan memegang ekornya. Kemudian singa itu menggerak-gerakkan ekornya seperti anjing. Syaiban memegang telinga singa tersebut lalu mengelus-elusnya.
Seketika itu aku berkata, 'Untuk apa kamu pamer semacam ini?' Ia menjawab, 'Wahai Sufyan, pamer mana yang kamu pertanyakan? Kalau bukan karena aku benci pamer tentu aku tidak akan membawa bekal perjalananku ini ke Mekkah kecuali di atas punggung singa ini'."
Syaiban menjawabku, 'Jangan takut wahai Sufyan!' Lalu ia memanggil singa itu dan memegang ekornya. Kemudian singa itu menggerak-gerakkan ekornya seperti anjing. Syaiban memegang telinga singa tersebut lalu mengelus-elusnya.
Seketika itu aku berkata, 'Untuk apa kamu pamer semacam ini?' Ia menjawab, 'Wahai Sufyan, pamer mana yang kamu pertanyakan? Kalau bukan karena aku benci pamer tentu aku tidak akan membawa bekal perjalananku ini ke Mekkah kecuali di atas punggung singa ini'."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan