Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby
Tiba-tiba sewaktu hari
Khidir a.s duduk di pantai laut datanglah seorang pengemis kepadanya lalu ia
bertanya pada khidir : ” demi Allah aku mohon padamu berikanlah sesuatu”,
lantas Khidir a.s pingsan, setelah sadar dia berkata: ”aku tak punya apa-apa
kecuali diriku ini sedangkan engkau minta dengan menyebut nama Allah, sungguh
aku akan korbankan diriku padamu, juallah aku dan manfaatkanlah wangnya .
Kemudian pengemis
itu pun membawa khidir ke pasar dan menjualnya pada orang yang bernama Sakhim
bin Arqam, lalu Sakhim membawa Khidir ke rumahnya yang memiliki kebun di
belakang rumah itu.
Sakhim memberi
cangkul padanya dan menyuruh untuk mencangkul gunung dan meratakan dengan
kebunnya padahal gunungnya begitu luas.
Kemudian Sakhim
pergi untuk urusan kepentinganya sembari khidir memulai mencangkul dan
melempar.
Ketika Sakhim
pulang ke rumahnya dia berkata pada keluarganya : ”apakah kalian sudah memberi
makan pada orang yang bekerja ?”, mereka menjawab :”kami tidak tahu kalau ada
pekerja”.
Lalu Sakhim pergi
menuju khidir dengan membawa makanan dan ternyata Khidir sudah menyelesikan
tugasnya bahkan dia sedang melakukan sholat, sehingga Sakhim heran dan hampir
pingsan, lantas dia bertanya pada Khidir : ”siapa anda sebenarnya ?”, Khidir
menjawab :”aku hamba Allah dan budakmu”.
Sakhim bertanya
lagi :”tolong jawab siapa anda sebenarnya ?”, lantas khidir pingsan, setelah
sadar lalu berkata : ”aku Khidir” lantas giliran Sakhim yang pingsan, setelah
sadar dia bertaubat dan mohon ampun pada Allah : ”ya Allah jangan kau siksa
aku, karena aku tidak tahu bahwa orang itu adalah Khidir”, seketika itu khidir
sujud dan berdoa’ pada Allah : ”kareaMU aku menjadi budak dan karenaMU pula aku
merdeka”.
Kemudian khidir
minta izin pada Sakhim untuk kembali ke pantai laut .
Setiba di laut ia
melihat seorang laki-laki yang berdiri di laut seraya berdo’a : ”ya Tuhan
bebaskan Khidir dari dan hentikan dari perbudakan”, Khidir berkata pada orang
itu :”siapa anda ?”, ia menjawab “aku Syadun”, khidir: ”aku khidir”, Syadun : ”Hai
khidir aku telah mencari dunia untuk membuat rumahmu, hal itu karena engkau
bertempat ibadah di pantai laut “, seketika itu keluarlah sorang hamba
ke daratan dan di situ ia menanam pohon untuk berteduh dalam beribadah,
kemudian ia menyeru pada Khidir sewaktu engkau sujud engkau lebih mementingkan
akherat dari pada dunia maka demi kebesaran dan keagunganku.
Khidir berkata :”ya Syadun berdoalah pada Allsh agar
Dia menerima taubatku, kemudian Syadunpun berdo’a dan Allah pun menerima taubat
Khidir lantaran do’a Syadun.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan