Ummu Haram binti
Milhan merupakan bibi dari Anas bin Malik, salah satu sahabat yang sejak kecil
melayani keperluan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan selalu
bersama Rasulullah. Haram binti Milhan juga merupakan istri dari sahabat
Rasulullah, Ubadah bin Shamit.
Ummu Haram dan Ubadah
tinggal di kota Kuba, Kota tepat di luar Madinah. Kota Kuba ini merupakan kota
yang menjadi tempat pemberhentian Rasulullah ketika beliau hijrah ke Madinah
untuk pertama kalinya. Hingga kemudian tempat ini menjadi spesial untuk beliau
dan seringkali berkunjung ke kota Kuba ini. Setiap kali beliau mengunjungi kota
Kuba, Beliau pun selalu berkunjung dan istirahat sejenak di rumah Ummu Haram.
Dari hadits yang
diriwayatkan Imam Bukhari. Dikisahkan pada suatu hari ketika beliau sedang
berkunjung dan tertidur di rumah Ummu Haram, Beliau terbangun dan kemudian
tersenyum.
“Mengapa engkau
tersenyum, Ya Rasulullah?” Tanya Ummu haram. Beliau menjawab, “Sekelompok
manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku, mereka berperang di jalan Allah
dengan berlayar di lautan sebagaimana raja-raja di atas pasukannya atau laksana
para raja yang memimpin pasukannya.”
Ummu Haram berkata, “Wahai Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka.”
Kemudian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan Ummu Haram lalu meletakkan kepalanya
dan melanjutkan tidurnya. Sebentar kemudian beliau bangun dan tertawa.
Ummu Haram bertanya,
“Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa?” Rasulullah bersabda,
“Sekelompok manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku tatkala berperang di
jalan Allah laksana raja bagi pasukannya.”
Ummu Haram berkata,
“Wahai Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka.” Rasulullah
kemudian bersabda, ‘Engkau termasuk golongan para pemula.”
Apa yang dimimpikan
oleh Rasulullah kemudian terjadi beberapa tahun setelah beliau wafat. Saat itu
Muawiyah bin Sufyan , di masa kekhalifahan Utsman bin Affan ra, menyiapkan
kapal dan pasukan untuk menaklukkan Pulau Cyprus yang ketika itu berada di
bawah kekuasaan Byzantium.
Ummu Haram, yang
usianya ketika itu sudah cukup tua ikut menyertai pasukan tersebut. Ini
merupakan angkatan pertama pasukan Muslim yang melakukan perjalanan jihad
melalui laut. Pasukan ini mendarat di kota Larnaca, di bagian selatan pulau
Cyprus.
Setelah mengalahkan
musuh dan bersiap untuk pulang, Ummu Haram terjatuh dari hewan yang
dikendarainya. Lehernya pun patah dan beliau pun meninggal dunia disebabkan
kejadian itu. Jenazah Ummu Haram kemudian dimakamkan di tempat ia mengalami
kecelakaan di Cyprus, sekitar lima kilometer dari kota Larnaca. Hingga
sekarang, makamnya menjadi tempat tujuan para turis yang mengunjungi Cyprusmdan
menjadikan makam tersebut sebagai tempat penting bagi muslim di Cyprus.
Kerajaan Turki Utsmani
menghormati makam Ummu Haram dengan membangun sebuah masjid di
sebelahnya. Kompleks makam ini kemudian dikenal sebagai Hala Sultan Tekke.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan