Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq
Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Al-Junaid ditanya : “Apakah tobat itu?” Dia menjawab :
“Tobat adalah pelupaan dosa seseorang.”
Sahl, ketika diajukan pertanayan yang sama, menjawab :
“Tobat berarti tidak melupakan dosa seseorang.”
Perkataan Al-Junaid mengandung arti bahwa kemanisan
tindakan semacam itu sepenuhnya mejauh dari hati, sehingga di dalam kesadaran
tidak ada lagi jejaknya, sampai orang itu merasa seakan-akan dia tidak pernah
mengetahuinya.
Ruwain berkata : “Arti tobat adalah bahwa engkau harus
bertobat atas tobat itu.”
Arti ini mirip dengan yang dikatakan oleh Rabi,ah : “Aku
memohon ampun kepada Tuhan karena ketidaktulusan dalam berbicara; Aku mohon
ampun kepada Tuhan.”
Al-Husain am Maghazili, ketika ditanya mengenai tobat,
berkata : “Apakah yang engkau tanyakan mengenai tobat peralihan, atau tobat
tanggapan?
Yang lain berkata : “Apakah arti tobat peralihan itu?
Ruwain menjawab : “Bahwa engkau harus takut kepada Tuhan karena kekuasaan-Nya
atas dirimu.”
Yang lain bertanya : “Dan apakah tobat tanggapan
itu? Ruwain menyahut : “Bahwa engkau
harus malu kepada Tuhan karena Dia ada di dekatmu.”
Dzu’l Nun berkata : “Tobat orang awam adalah tobat dari
dosanya; Tobat orang terpilih adalah tobat dari kekhilafannya; Tobat para Nabi
adalah tobat dari kesadaran mereka akan ketidaksempurnaan mencapai apa yang
telah dicapai orang lain.”
Al-Nuri bekata : “tobat berarti bahwa engkau harus
berpaling dari segala sesuatu kecuali Tuhan.” Ibrahim al-Daqqak berkata :
“Tobat berarti bahwa engkau harus menghadap Tuhan tanpa berbalik lagi, bahkan
jika sebelumnya engkau telah berbalik dari Tuhan tanpa menghadap kembali.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan