Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad
ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Abu Amr al-Damisyqi berkata : “Orang yang takut itu
adalah yang meresa lebih takut kepada dirinya sendiri daripada kepada musuh.”
Ahmad ibn al-Sayyid Hamdawaih berkata: “Orang yang takut
itu dibuat takut oleh hal-hal yang menyebabkan (yang lain) merasa takut.”
Abu Abdillah ibn al-Jalla berkata : “Orang yang takut
adalah yang ditetntramkan dari hal-hal yang menyebabkan rasa takut.”
Ibn Khubaiq berkata : “Orang yang takut itu diliputi
keadaan-keadaan tiap-tiap sat mistis. Pada suatu waktu dia dibaut takut oelh
hal-hal yang menyebabkan rasa takut, dan
pada waktu yang lain hatinya ditenteramkan.” Orang yang takut akan hal-hal yang
menyebabkan rasa takut adalah orang yang dikuasai oleh rasa takut sampai sedemikian
rupa, sehingga dia sepenuhnya menjadi rasa takut, dan segala sesuatu menjadi
takut kepadanya. Maka dikatakan bahwa, “Siapa pun yang merasa takut kepda
Tuhan, akan ditakuti oleh segala sesuatu.” Orang yang ditenteramkan hatinya
dari hal-hal yang membuat rasa takut itu sifatnya adalah sedemikian rupa,
sehingga ketika hal-hal itu berupaya mengganggu zikirnya, maka mereka tidak
bisa mempengaruhinya, sebab rasa takutnya kepada Tuhan membuatnya tidak
menyadari adanya segala sesuatu, maka segala sesuatu itu pun tidak akan
menyadari adanya dia.
Puisi
berikut akan memberi penjelasan akan hal ini :
Dia yang dibakar api, adalha dia yang melihat api;
Tapi dia yang menjadi api --- bagaimana bisa terbakar..?
Ruwain berkata : “Orang yang takut adalah dia yang tidak
merasa takut kepada apa pun selain Tuhan.” Yang dimaksudkannya adalah bahwa dia
takut kepada Tuhan, bukan demi dirinya sendiri, melainkan akrena rasa takzimnya
kepada Tuhan. Rasa takut hanya demi dirinya sendiri adalah rasa takut kepada
rasa itu sendiri.
Sahl berkata : “Rasa takut (Khauf) itu laki-laki,
pengharapan (raja’) itu perempuan.” Yang dimaksudkannya adalah, bahwa dari yang
dua itu lahirlah hakikat iman.
Dia juga berkata : “Jika seseorang merasa takut kepada
yang selain Tuhan, sedang dia meletakkan harapannya kepada Tuhan, maka Tuhan
memberinya rasa aman dari ketakutan itu dan dia pun diselubungi.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan