Abu Musa
Al-Asy'ari merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang luhur di antara
kaum muslimin.
Kepribadiannya
campuran dari berbagai sifat yang mengagumkan. Ia seorang yang cinta damai,
baik hati, dan rendah hati. Tapi jika sudah terpaksa berperang, maka ia akan
berubah menjadi sosok yang gagah berani dan pejuang yang kukuh.
Di medan
jihad, Abu Musa Al-Asy'ari selalu mengemban tanggung jawabnya dengan keberanian
yang luar biasa sehingga Rasulullah SAW pernah bersabda, "Pemimpin pasukan
berkuda adalah Abu Musa!"
Ia pun
pernah menceritakan gambaran hidupnya sebagai seorang pejuang.
Abu Musa
pernah pergi menghadapi suatu peperangan bersama Rasulullah hingga telapak
kakinya pecah-pecah. Bahkan kuku jarinya habis terkelupas, sampai terpaksa
telapak kakinya dibalut dengan sobekan kainnya.
Begitulah
gambaran total Abu Musa Al-Asy'ari ketika sudah turun ke medan perang. Kebaikan
hati dan keramahannya bukan berarti akan menguntungkan musuh dalam peperangan.
Sebab dalam kondisi seperti itu, ia selalu melihat segala sesuatu dengan
sejelas-jelasnya, kemudian menuntaskannya dengan tekad yang kuat.
Hal ini bisa
kita lihat saat kaum muslimin menaklukkan negeri Syam.
Saat itu
pasukan Abu Musa dijebak oleh penduduk Isfahan yang mengajukan perdamaian
dengan membayar jizyah, dan ia pun menerimanya.
Perdamaian
mereka rupanya tak tulus, mereka hanya bersiasat agar memiliki kesempatan untuk
memulihkan kekuatannya dan mempersiapkan serangan selanjutnya.
Namun
kecerdasan Abu Musa mencium rencana mereka. Maka saat mereka melancarkan
serangan, Abu Musa sama sekali tak terkejut. Bahkan ia lebih dulu bersiap
sedia.
Terjadilah
pertempuran, belum sampai setengah hari Abu Musa memperoleh kemenangan yang
gemilang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan