Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby
Diceritakan; Ada seorang Raja kafir yang
mempunyai wazir sholeh, dan wazir tersebut mencari kesempatan yang baik untuk
menasehati raja.
Dan pada suatu malam Raja berkata kepada
Wazir; “Berdirilah, kita akan berjalan-jalan dan melihat keadaan manusia”.
Ketika mereka berjalan-jalan mereka
sampai ke tempat yang seperti gunung yang terdapat cahayanya, dan merekapun
menuju tempat itu.
Setelah sampai ternyata, rumah yang di dalamnya
terdapat suara nyanyian dan suara gitar. Di dalam rumah itu juga terdapat
seorang laki-laki yang berada di tempat kotoran dan dia sedang membuat pakaian dia
duduk di atas gundukkan kotoran.
Di samping laki-laki itu terdapat kendi
yang di dalamnya terdapat benang. Istrinya berada disampingnya seraya
menghormatinya seperti penghormatan sang raja.
Laki-laki tersebut juga menghormatinya
seperti penghormatan seorang ratu.
Raja berkata:”Mungkin mereka melakukan
hal seperti ini setiap malam. Melihat suatu peluang yang bagus, maka wazir
berkata: ”Baginda raja, saya takut baginda terpedaya seperti mereka”.
Raja bertanya:”bagai mana biasa
begitu?”. Wazir menjawab: “Sesungguhnya, baginda dimata orang yang tahu tentang
kerajaan itu seperti tempat ini menurut pandangan baginda, dan begitu juga
singgahsana dan kerajaan baginda, dan jasad dan pakaian baginda menurut orang
yang tahu tentang kebersihan dan yang mempunyai pandangan tajam itu seperti
mereka menurut pandangan baginda”.
Raja bertanya;”Siapa orang yang
mempunyai pandangan seperti itu?”. Wazir menjawab; “Yaitu orang-orang yang
berpendapat bahwa di dalam kota itu harus terdapat kebahagiaan bukan kesusahan,
cahaya bukan kegelapan, dan keamanan bukan ketakutan.
Raja : ”Apa yang menyebabkan kamu tidak
memberitahukan hal ini kapadaku sebelumnya?”.
Wazir: ”kehormatanmu”. Raja: ”Apabila
yang telah kamu katakan itu benar maka baik bagi kita untuk menjadikan siang
dan malam kita ditempat ini.
Wazir: ”Apakah baginda memerintahkan
saya untuk mencari kebenarannya?”. Raja:” Ya”. Setelah beberapa hari wazir
berkata kepada raja: ”Saya menemukan yang baginda cari dibait-bait yang
terdapat dimakam nenek moyang baginda. Raja:”Apa itu?’.
Wazir: Apakah kamu buta dari dunia
sedangkan kamu melihat. Apakah kamu tidak mengetahui tentang dunia sedangkan
kamu mengetahui. Apakah membangun dunia seakan-akan kamu akan hidup abadi sedangkan
kamu besok akan dijauhkan dari bangunanmu.
Kamu akan diangkat dari dunia ini karena
kesombonganmu. Bajumu adalah rumah di dalam kuburan yang sempit, bahkan lebih
buruk.
Lakukanlah seperti yang ingin kau
lakukan. Sesungguhnya rumah orang-orang yang mati adalah kubur.
Ketika raja mendengar hal ini raja
langsung bertaubat dan masuk islam dan hal inilah yang menyebabkan dia selamat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan