Sesungguhnya yang pertama sekali diciptakan Allah SWT adalah suatu realiti
ghaib yang bersifat rohani sebagaimana yang telah disampaikan Rasulullah
Muhammad SAW iaitu bahwa yang mula – mula diciptakan oleh Allah adalah Nur
Muhammad yang diciptakan dari cahaya Ketuhanan. Selanjutnya juga disampaikan
bahawa yang pertama sekali diciptakan adalah Qalam dan ‘Aqal,
sehingga realiti rohani dari hakikat Nur Muhammad tersebut difahami dalam
beberapa realiti konsep yang pada hakikatnya adalah satu iaitu Sifat dari Zat
yang bernama Allah
- Disebut Nur atau Cahaya karena Nur Muhammad itu bebas dan bersih dari segala kegelapan dan atau karena dengan Nur Muhammad tersebut segala kegelapan hilang dan musnah.
- Disebut Akal yaitu Akal Alam semesta karena dengan Nur Muhammad ini Allah melahirkan sifat Ilmu – Nya yang Maha Mengetahui segala sesuatu
- Disebut Qalam atau Pena karena dengan Nur Muhammad ini Allah menyampaikan dan menyebarkan ilmu dan hikmah dalam bentuk dan rupa huruf, angka dan perkataan
- Disebut Ruh atau Nyawa karena dengan Nur Muhammad ini Allah melahirkan sifat hayat yang berarti hidup dan menghidupkan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan makhluk dengan Tuhannya
Dengan pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa Nur Muhammad adalah
sumber dari segala sesuatu yang berwujud. Dialah yang awal yang menjadi hakikat
alam semesta. Allah menciptakan segala ruh dari ruhnya.
Nur Muhammad adalah nama bagi insan di alam gaib yaitu alam tempat
berkumpulnya seluruh ruh sebelum diturunkan ke alam yang paling rendah yaitu
alam kebendaan yang nyata.
“ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian
kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya “ ( QS : 095 : At Tiin : Ayat :
04 – 05 )
- Bahwa nyatanya Hayat Allah Ta’ala adalah pada hidupnya Muhammad, nyatanya hidup Muhammad itu pada tubuh kita. Apabila tidak hidup tubuh kita itu , maka tidak nyata hidup Muhammad. Apabila tidak nyata hidup Muhammad, maka tidak nyata Hayat-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Ilmu Allah Ta’ala adalah pada tahunya Muhammad, nyatanya tahu Muhammad itu pada hati kita. Apabila tidak tahu hati kita itu , maka tidak nyata tahu Muhammad. Apabila tidak nyata tahu Muhammad, maka tidak nyata Ilmu-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Qudrat Allah Ta’ala adalah pada kuasanya Muhammad, nyatanya kuasa Muhammad itu pada tulang kita. Apabila tidak kuasa tualang kita itu , maka tidak nyata kuasa Muhammad. Apabila tidak nyata kuasa Muhammad, maka tidak nyata Qudrat-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Iradat Allah Ta’ala adalah pada kehendaknya Muhammad, nyatanya kehendak Muhammad itu pada nafsu kita. Apabila tidak berkehendak nafsu kita itu , maka tidak nyata kehendak Muhammad. Apabila tidak nyata kehendak Muhammad, maka tidak nyata Iradat-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Samik Allah Ta’ala adalah pada pendengaran Muhammad, nyatanya pendengaran Muhammad itu pada telinga kita. Apabila tidak mendengar telinga kita itu , maka tidak nyata pendengaran Muhammad. Apabila tidak nyata pendengaran Muhammad, maka tidak nyata Samik-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Basir Allah Ta’ala adalah pada penglihatan Muhammad, nyatanya penglihatan Muhammad itu pada mata kita. Apabila tidak melihat mata kita itu , maka tidak nyata penglihatan Muhammad. Apabila tidak nyata penglihatan Muhammad, maka tidak nyata Basir-Nya Allah Ta’ala
- Bahwa nyatanya Kalam Allah Ta’ala adalah pada perkataan Muhammad, nyatanya perkataan Muhammad itu pada lidah kita. Apabila tidak berkata lidah kita itu , maka tidak nyata perkataan Muhammad. Apabila tidak nyata perkataan Muhammad, maka tidak nyata Kalam-Nya Allah Ta’ala
Maka tidak satu pun yang ada pada diri kita melainkan semua adalah pada
Muhammad iaitu Nur Muhammad dan tidak ada segala sesuatu itu melainkan adanya
Nur Muhammad, sehingga pemahaman ini adalah kelanjutan dari pemahaman kajian
terdahulu yang telah disampaikan bahwa. Zat pada Allah, Sifat pada Muhammad.
Rupa pada Adam dan Rahasia pada Kita. Dan semoga kajian yang singkat ini bisa
sedikit memberikan kejelasan tentang Rahasia dari Kajian Tariqat Tentang
Hakikat Nur Muhammad dan selanjutnya bisa menjadi materi dan bahan dalam
diskusi di majelis masing – masing.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan