Kitab Bada’i al-Zuhur fi Waqa’i al-Duhur
Hasil karya Ibn Iyas, (Abu
al-Barakat Muhammad bin Ahmad bin Iyas)
Kemudian
iblis mengeluarkan seruling dan memainkannya dengan merdu, ketika adam dan hawa
mendengarnya, mereka langsung mendatanginya untuk mendengarkan/menikmatinya,disaat
mereka sampai dipohon gandum maka iblis berkata padanya,, wahai adam,mendekatlah
pada pohon ini,adam berkata, sesungguhnya aku dicegah untuk dekat dengan pohon
itu, iblis berkata Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi
orang-orang yang kekal (dalam surga)."
Karena sesungguhnya siapa saja yang memakan biji dari pohon ini,dia tidak akan bisa tua dan pikun dan iblis juga bersumpah dengan nama ALLAH bahwa makan biji itu tidak akan membahayakan mereka berdua dan dia mengaku bahwa dia adalah pembawa nasihat bagi mereka berdua maka adam pun menyangka bahwa tiada yang berani mengucapkan sumpah dengan nama ALLAH pada kebohongan dan menyangka juga bahwa iblis tadi adalah malaikat pembawa nasihat.
Dari keinginan hawa untuk kekal disurga maka ia maju duluan dan memakannya ketika adam melihatnya makan dan selamat maka adam pun ikut maju dan memakannya,pada saat biji sampai ditenggorokan maka terbanglah mahkota yang ada dikepalanya bersama perhiasan-perhiasan yang ada padanya
Pertanyaan, kenapa disaat hawa makan biji tersebut seluruh pakaiannya tidak terlepas seketika sedangkan adam pakaiannya terlepas seketika ? Jawab :Umpama lepas seketika maka adam akan kembali dan tidak mau ikut makan,begitu juga diyat/tebusan itu pada yang berakal dan karena sesungguhnya awal perkara itu untuk adam.
Sebagian ulama’ berkata sesungguhnya adam memakannya itu dalam keadaan lupa Sebagaimana firman ALLAH : Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu). Qs.thoha ayat 115.
Disaat adam makan dari biji gandum tersebut maka ALLAH memerintahkan jibril untuk mencabut ubun-ubun adam dan hawa dan mengeluarkannya dari surga dan dipanggil dengan sebutan maksiyat. Wahhab bin munabbih berkata, saat itu adam dan hawa dalam keadaan telanjang, mereka berputar pada pohon-pohon surga untuk mengambil daun untuk menutupi tubuh mereka tapi pohon-pohon itu pada kabur dari mereka, akhirnya pohon tin iba pada mereka dan menutupi mereka dan diambillah daunnya untuk menutupi tubuh mereka.
Dikatakan bahwa yang menutupinya adalah pohon garu,oleh karena itu ALLAH memulyakannya dengan bau yang harum dan ALLAH memulyakan pohon tin dengan buah yang manis tanpa biji. Dikatakan juga bahwa yang menutupinya adalah pohon inai oleh karena itu jadilah baunya harum dan wangi dan dinamakan inai. Ka’ab alahbar berkata,ketika adam dalam keadaan telanjang, ALLAH berfirman padanya keluarlah kamu dariku, aku akan menunggumu maka adam berkata ya Tuhan sungguh aku tidak sanggup karena malu padamu.
Karena sesungguhnya siapa saja yang memakan biji dari pohon ini,dia tidak akan bisa tua dan pikun dan iblis juga bersumpah dengan nama ALLAH bahwa makan biji itu tidak akan membahayakan mereka berdua dan dia mengaku bahwa dia adalah pembawa nasihat bagi mereka berdua maka adam pun menyangka bahwa tiada yang berani mengucapkan sumpah dengan nama ALLAH pada kebohongan dan menyangka juga bahwa iblis tadi adalah malaikat pembawa nasihat.
Dari keinginan hawa untuk kekal disurga maka ia maju duluan dan memakannya ketika adam melihatnya makan dan selamat maka adam pun ikut maju dan memakannya,pada saat biji sampai ditenggorokan maka terbanglah mahkota yang ada dikepalanya bersama perhiasan-perhiasan yang ada padanya
Pertanyaan, kenapa disaat hawa makan biji tersebut seluruh pakaiannya tidak terlepas seketika sedangkan adam pakaiannya terlepas seketika ? Jawab :Umpama lepas seketika maka adam akan kembali dan tidak mau ikut makan,begitu juga diyat/tebusan itu pada yang berakal dan karena sesungguhnya awal perkara itu untuk adam.
Sebagian ulama’ berkata sesungguhnya adam memakannya itu dalam keadaan lupa Sebagaimana firman ALLAH : Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu). Qs.thoha ayat 115.
Disaat adam makan dari biji gandum tersebut maka ALLAH memerintahkan jibril untuk mencabut ubun-ubun adam dan hawa dan mengeluarkannya dari surga dan dipanggil dengan sebutan maksiyat. Wahhab bin munabbih berkata, saat itu adam dan hawa dalam keadaan telanjang, mereka berputar pada pohon-pohon surga untuk mengambil daun untuk menutupi tubuh mereka tapi pohon-pohon itu pada kabur dari mereka, akhirnya pohon tin iba pada mereka dan menutupi mereka dan diambillah daunnya untuk menutupi tubuh mereka.
Dikatakan bahwa yang menutupinya adalah pohon garu,oleh karena itu ALLAH memulyakannya dengan bau yang harum dan ALLAH memulyakan pohon tin dengan buah yang manis tanpa biji. Dikatakan juga bahwa yang menutupinya adalah pohon inai oleh karena itu jadilah baunya harum dan wangi dan dinamakan inai. Ka’ab alahbar berkata,ketika adam dalam keadaan telanjang, ALLAH berfirman padanya keluarlah kamu dariku, aku akan menunggumu maka adam berkata ya Tuhan sungguh aku tidak sanggup karena malu padamu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan