OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Firman
Allah SWT berfirman:
"Sungguh
amat beruntung bagi orang beriman; mereka adalah yang khusuk dalam shalatnya.
(QS.23 Al Mukminuun:1-2)"
Ketahuilah
bahwa khusuk menurut pengertian ulama adalah bagian dari pekerjaan hati;
seperti khawatir dan takut. Juga diantara mereka ada yang berpendapat bahwa
khusus merupakan pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak menoleh atau
bermain-main. Mereka juga berbeda pendapat; apakah khusuk merupakan bagian dari
kewajiban shalat atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat!
Pendapat
pertama memegang dalil hadits:
"Tidak
diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang dipikirkan".
Juga
dalil berfirman Allah SWT:
"Dirikanlah
shalat untuk mengingat AKU,,, (QS.20 Thaha:14)"
Lalai
adalah kebalikan dari ingat. Ada firman Allah SWT:
"Dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS.7:205)".
Imam
Baihaqi mengeluarkan hadits melalui Ibnu Sirin RA:
Diceritakan
kepadaku bahwa Rasulullah SAW ketika shalat mengangkat pandangannya ke lngit.
Lalu turunlah ayat diatas. Imam Abdur Razak menambahkan lafadz:
"Kemudian
Allah SWT memerintah shalat dengan khusuk".
Dan
beliau SAW pun langsung melempar pandangannya kearah sujud.
Sabda
Nabi SAW:
"Rasulullah
SAW ketika shalat pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini
(diatas) turun, dan beliau SAW langsung menundukkan kepalanya. (HR.Imam Hakim
dan Imam Baihaqi, hadits Abu Hurairah RA)".
Diriwayatkan:
Melalui
Hasan RA. Sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
"Perumpamaan
shalat 5 waktu ialah seperti sungai mengalir didepan pintu rumah seseorang
diantara kalian semua. Kemudian dia mandi disana 5X dalam sehari, lalu apakah
masih tersisa sesuatu yang kotor".
Maksudnya
shalat 5 waktu mampu menghapus semua dosa-dosa tanpa tersisa, kecuali dosa-dosa
besar. Demikian ini kalau mengerjakan shalat dengan khusuk dan menghadirkan
hati. Kalau tidak khusuk, shalat pun tidak diterima.
Sabda
Nabi SAW:
"Sesungguhnya
aku mewajibkan shalat, memerintah haji, thawaf, dan syiar-nya ibadah haji
adalah untuk mengingat Allah SWT. Andaikan dalam hatimu tidak ingat sedikitpun
untuk mengagungkan nama Allah SWT dan tujuannya apa kamu mengingat-Nya; lalu
bagaimana harga dzikirmu itu".
Sabda
Nabi SAW:
"Barang
siapa yang shalatnya tidak mampu mencegah perbutan keji dan munkar, maka tidak
akan bertambah-tambah (dekat) kecuali semakin jauh".
Kata
Abu Bakar bin Abdullah RA:
"Wahai
anak cucu Adam, andaikan kamu ingin memasuki rumah tuanmu tanpa izin dan tanpa
penerjemah, ternyata kamu berhasil masuk".
Katanya:
"Bagaimana
hal itu terjadi".
Jawabnya:
"Sempurnakan
wudhumu dan masuklah ke mihrob-mu. Saat itulah engkau benar-benar memasuki
Tuhanmu tanpa izin dan berbicara dengan-Nya tanpa penerjemah".
Hadits
melalui Aisyah RA, katanya:
"Rasulullah
SAW berbicara pada kami dan kami bicara dengan beliau, namun ketika beliau SAW
shalat, maka beliau tidak mengenal kami dan kami tidak mengenal beliau, sebab
terlalu sibuknya tenggelam mengagungkan Allah Azza Wa Jalla".
Nabi
SAW bersabda:
"Allah
tidak memandang shalat seseorang yang tidak menghadirkan hati bersama
badannya".
Nabi
Ibrahim kholilullah ketika shalat detak jantungnya terdengar sampai 2 mil.
As'id At Tanukhi ketika shalat air matanya terus mengalir membasahi pipi sampai
jengggotnya.
Rasulullah
SAW pernah melihat seseorang lelaki sambil mempermainkan jenggotnya. Beliau SAW
bersabda:
"Andai
hatinya khusus (khusuk) tentu badannya juga khusus".
Diriwayatkan:
Ali
KW bila datang waktu shalat tubuhnya bisa terguncang dan wajahnya berubah pucat
basi. Keluarganya bertanya:
"Wahai
Amirul mukminin, apa yang menimpamu".
Dia
menjawab:
"Sudah
datang waktu, dimana amanah yang pernah Allah tawarkan kepada bumi, langit, dan
gunung, mereka semua menolak amanah itu karena khawatir tidak mampu memikulnya
dan aku memikulnya".
Diriwayatkan:
Melalui
Ali bin Hasan, katanya:
Bila
ia wudhu wajah kulitnya berubah pucat. Istrinya bertanya:
"Apa
yang terjadi ketika wudhu".
Ia
menjawab:
"Apakah
kamu tidak mengerti dihadapan siapakah aku hendak menghadap".
Diriwayatkan:
Melalui
Hatim Al Ashom:
Dia
ditanya mengenai shalatnya, dia menjawab:
"Bila
waktu shalat datang aku segera menyempurnakan wudhu, kemudian mendatangi tempat
aku shalat, aku duduk sampai anggota jasadku berada diantara kebutuhanku,
syiroth berada ditelapak kaki, surga disebelah kananku, neraka dikiriku,
malaikat maut dibelakangku, dan aku beranggapan bahwa shalat inilah yang
terakhir. Kemudian aku berdiri dalam keadaan antara berharap-harap cemas, lalu
aku melafadzkan takbir dengan mantap, membaca sangat tartil, ruku' disertai
tawadhu', sujud dengan khusuk, lalu aku duduk dipantat sebelah kiri dan aku
menegakkan telapak kaki kanan pada jarinya; semua kusertai dengan hati ikhlas,
dan aku tidak tahu apakah shalatku diterima atau tidak".
Kata
Ibnu Abbas RA:
"Shalat
2 raka'at amat singkat disertai tafakkur, lebih baik daripada shalat suntuk
dengan hati lalai".
Sabda
Nabi SAW:
"Akan
datang di akhir zaman umatku mendatangi masjid dan mereka hanya mengobrol,
serta ingatan mereka hanya masalah duniawi dan cinta dunia. Maka janganlah
duduk bersama mereka karena Allah tidak butuh pada mereka".
Melalui
Hasan RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
"Mau-kah
kamu kukabarkan seorang pencuri paling jelek diantara manusia".
Mereka
bertanya:
"Siapakah
wahai Ya Rasul"
Sabda
Nabi:
"Yakni
orang yang mencuri shalatnya".
Mereka
bertanya:
"Bagaimana
cara mereka mencuri shalat".
Rasul
menjawab:
"Ialah
tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya".
Nabi
SAW bersabda:
"Pertama
kali yang dihisab amal seorang hamba di hari kiamat ialah shalatnya. Kalau ia
menyempurnakan shalatnya maka hisab itu ringan, dan kalau ia mengurangi
(mencuri) sedikit saja dari shalatnya, maka Allah SWT berfirman pada malaikat:
"Apakah
hamba-KU ini memiliki amalan sunnah! Maka sempurnakan kewajibannya dengan
amalan tersebut".
Nabi
SAW bersabda:
"Tidak
ada pemberian seorang hamba sahaya dengan pemberian yang baik daripada minta
izin shalat dua raka'at".
Ketika
Umar bin Khattab RA hendak berdiri melakukan shalat, tiba-tiba sendinya
bergetar dan giginya mengggeram. Lalu ada yang bertanya, dia pun menjawab:
"Sudah
datang waktunya menyampaikan amanah dengan menunaikan kewajiban dan aku tidak
tahu bagaimana melakukannya".
Kisah:
Dari
Kholaf bin Ayyub:
Waktu
ia berdiri shalat, tiba-tiba lebah menyengatnya sampai darah Kholaf mengalir.
Namun ia tidak merasakan apa-apa, sampai akhirnya Ibnu Sa'id yang menunjukkan
lukanya. Ia langsung membasuh pakaiannya. Ada yang bertanya:
"Kamu
disengat lebah sampai darahmu keluar, lalu kenapa kamu tidak merasakan
apa-apa".
Ia
bertanya juga:
"Apakah
hal itu pantas bagi orang yang berdiri dihadapan Tuhan Maha Raja Maha Perkasa,
malaikat maut ada ditengkuk-Nya, neraka dikiri-Nya dan shiroth berada dibawah
Telapaknya".
Amr
bin Dzar terserang suatu penyakit yang mengharuskan dipotong tangannya, padahal
ia terkenal sangat zuhud dan ahli ibadah. Dokternya berkata:
"Ini
tidak ada upaya lain kecuali harus dipotong".
Jawab
Amr bin Dzar:
"Potonglah".
Para
Dokter berkata:
"Kami
tidak bisa memotongmu kecuali kamu harus diikat dengan tali".
Kata
Amr:
"Jangan
lakukan sebelum aku mengerjakan shalat dan saat itu potonglah".
Ditengah-tengah
shalat tangannya dipotong dan ia tidak merasakan apapun yang dilakukan dokter.
Subhanallah...
Hakikat
Solat Khusyu’ wal Khudu’
Solat,Maksudnya : Hubungan manusia dengan sang Kholiq (Maha Pencipta)
Khusyu’ Maksudnya : Konsentrasi
Khudu’ Maksudnya :Tertib , Tertib dibagi menjadi 3 :
Tertib Waktu, yaitu solat diawal Waktu
Tertib Tempat, solat dimana azan diazankan yaitu di Masjid
Tertib Cara, yaitu solat dengan cara berjamaah
Maksud dan tujuaannya :
Sifat-sifat didalam Solat kita bawa kedalam kehidupan kita sehari-hari.
Jika di dalam Solat kita tutup aurat, maka di luar Solat pun kita
hendaklah menutup aurat.
Didalam Solat kita menundukan pandangan, maka diluar Solat pun kita
hendaklah menundukan pandangan.
Didalam Solat kita mengucapkan salam, maka diluar Solat juga hendaklah
kita mengucapkan salam ketika bertemu sesama muslim.
Kelebihan atau Keutamaannya :
Sabda Rasulullah saw :
Barang siapa yang menjaga Solat nya lima waktu siang dan malam selama 40
hari Berturut-turut tanpa ketinggalan Takbiratul Ula bersama Imam, maka ia akan
mendapatkan 2 kebebasan : Terbebas dari Siksa Kubur dan Terbebas dari Sifat
Munafiq.
Barang siapa yang menjaga Solat nya maka Allah swt akan memberi 5
jaminan yaitu Akan diberi Keberkatan rezeki; Akan diselamatkan dari siksa
kubur; Akan diberi catatan Amalan dari tangan kanan; Akan meniti titian sirat
pantas seperti kilat; Akan masuk syurga
tanpa hisab
Cara untuk mendapatkannya :
Hendaklah Solat diawal waktu, berjamaah, di mana azan di
azankan(Masjid).
Hendaklah Solat di sof yang paling depan.
Hendaklah da’wahkan kepada saudara Muslim supaya solat. Manakala, yang
sudah Solat hendaklah diseru Solat berjamaah.
Hendaklah berdo’a agar Allah SWT tanamkan Hakikat Solat Khusyu’ Wal
khudu’ didalam diri kita serta dalam diri saudara kita diseluruh alam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan