Beberapa karya-karya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan popularitas terhadap perkembangan dan popularitas Tarekat Maulawiyah, baik yang ditulis oleh Rumi sendiri, mauapun para pengikutnya.
Karya
utama Jalaluddin Rumi yaitu berjudul Mastnawi al-Ma’nawi atau Mastnawi
Jalaluddin Rumi. Mastnawi merupakan syair panjang sekitar 25.000 untaian bait
bersajak, yang terbagi ke dalam enam kitab. Karya ini menyajikan ajaran-ajaran
mistik Rumi dengan indah dan kreatif melalui anekdot, hadits-hadits Nabi,
dongeng-dongeng dan kutipan-kutipan dari al-Qur’an.
Rumi
juga menulis Ghazal (puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai Divan-i Syamsuddin
Tabrizi dan ditulis untuk mengenangnya. Dalam karya ini Rumi mengekspresikan
penghormatannya kepada Syams, yang namanya dering dikutip dan disebut di akhir
bait. Karya ini berisi 2500 orde mistik. Menurut Nasr karya ini mencakup juga
beberapa syair yang paling indah dan karya dalam bahasa Persia, yang
membicarakan fungsi pembimbing spiritual dan hubungan antara guru dan murid.
Karya
prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi, yang telah diterjemahkan menjadi Discourse of
Rumi atau “percakapan Rumi”. Karya prosa ini mencakup ucapan-ucapan Rumi yang
ditulis oleh putra-putra sulungnya Sultan Walad.
Ruba’iyat,
yang berisi 1600 kuatern orisinil dan al-Maktubat, yang berisikan 145 surat
yang ditunjukkan kepada para keluarga raja dan bangsawan di Konya.
Manaqib
al-‘Arifin (Legend of Sufis), yang dikarang oleh seorang murid cucu Rumi, yaitu
Chelibi Emir ‘Arif yang bernama Syamsuddin Ahmad Aflaki. Karya ini berisi
biografi dan anekdot-anekdot Rumi, dan tokoh-tokoh lain yang terkait dengan
beliau dan tarekat Maulawiyah. Oleh karena itu, Manaqib al-‘Arifin sangat
penting sebagai sumber informasi baik bagi kehidupan Rumi dan keluarganya,
maupun bagi perkembangan Tarekat Maulawiyah itu sendiri.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan