Tarekat ini menyebar luas ke beberapa wilayah, diantaranya Turki dan Amerika Utara. Salah satu keunikan pada praktik ajaran sufi tarekat ini adalah tata cara meditasinya, yaitu berputar-putar seperti menari-mari cukup lama.
Upaya ini merupakan bagian dari cara untuk
mengingatkan seseorang bahwa segala sesuatu berawal dari sebuah putaran.
Hidup merupakan putaran dari tiada menjadi ada,
kemudian tidak ada, ada, dan tiada lagi.
Tarekat Maulawiyah adalah
tarekat yang didirikan oleh Jalaluddin Rumi di Konya, setelah seorang darwisy
yang menjadi gurunya meninggal. Karena terlalu cintanya pada sang guru kemudiam
ia membuat sebuah puisi.
Dalam
hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain,
diantaranya: Mastnawi, Ghazal (puisi cinta) yang
lebih dikenal dengan sebutan Divan-i Syams-i Tabriz (orde
mistik Syams Tabriz), karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi yang
telah diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan
Rumi”, Ruba’iyat yang berisi 1600 kuterm orisinil dan al-Maktubah,
serta Manaqib al-‘Arifin (Legends of Suifis).
Tarekat
Maulawiyah lebih banyak berkembang di Amerika, sedangkan di Indonesia tarekat
ini tidak terlalu dikenal.
Ajarannya
bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam al-Qur’an. Dalam dunia
modern ini dzikir yang sesuai dengan ajaran tarekat ini masih banyak
menggunakan musik dan alunan-alunan Islam.
Tarekat
Maulawiyah berkembang dan tumbuh di daerah timur tengah hingga eropa bahkan
sampai Amerika.
Tarekat
ini jarang dikenal di Indonesia, karena penyebarannya yang tidak sampai, hanya
orang-orang yang memperdalam tentang Ilmu Tarekat yang mengetahuinya. Tarekat
Maulawiyah besar dan masih eksis sampai sekarang, bahkan di Amerika tarekat
ini, merupakan salah satu tarekat yang paling banyak penganutnya.
Perkembangan Tarekat Mawlawiyah
Pada
perkembangannya, aliran sufi ini justru mampu menarik perhatian para petinggi
di Kesultanan Ottoman. Bahkan di masa inilah Mawlawiyah mampu menghasilan
sejumlah penyair dan musisi legendaris seperti Sheikh Ghalib, Ismail Ankaravi yang berasal dari Ankara, dan Abdullah
Sari.
Bahkan ada yang
mengatakan masuknya nay atau seruling ke dalam peradaban Eropa adalah berkat
merambahnya aliran Mawlawiyah ke daerah “jajahan” Ottoman di Eropa.
Dengan aliran inilah
ajaran cinta Rumi tersebar ke seluruh dunia. Manusia diciptakan dengan cinta
untuk cinta. “Semua cinta adalah jembatan menuju Sang Maha Kasih. Karenanya,
yang tak pernah merasakan cinta, tak akan pernah mengetahuinya,” kata Rumi.[9]
Wajah Islam yang sejuk
dan indah telah lama menyentuh Amerika. Pengenalan itu dibawa para sufi antara
lain ulama dan ahli musik India, Hazrat Inayat Khan pada 1910. Sejak itu benih
tasawuf bersemi di bumi Amerika. Salah satu ordo yang berkembang pesat adalah
Tarekat Mawlawiyah.
Bermarkas di Amerika
Utara, tarekat ini dipimpin Shaikh Kabir
Helminski. Bersama Camille Helminski, isterinya, keduanya membentuk
organisasi dalam pengajaran spiritual The Treshold Society yang menyedot
perhatian ratusan ribu orang.
Kabir ditunjuk
menjadi shaikh (mursyid) oleh almarhum Dr. Celaleddin Celebi dari Turki, pemimpin Tarekat Mawlawiyah dan
penerus generasi ke-21 dari Jalaluddin Rumi, pendiri tarekat itu.
Kabir menulis sejumlah
buku tasawuf dan menerjemahkan beberapa karya Rumi. Dia orang muslim pertama
yang diminta memberikan kuliah tentang spiritualitas di Harvard Divinity
School. November lalu, mestinya Kabir berkunjung ke Jakarta untuk berceramah,
namun acara itu batal.
Akhir Ramadan lalu,
wartawan TEMPO Kelik M. Nugroho mewawancarai Kabir melalui surat elektronik.
Kutipannya: Apakah Threshold Society itu? The Threshold Society (Masyarakat
Ambang Pintu) adalah sebuah yayasan nirlaba yang bergerak dalam bidang
pendidikan untuk pengembangan spiritual dengan tradisi tarekat Mawlawiyah.
Tujuannya, dalam pengertian luas untuk mengajarkan prinsip-prinsip pencapaian
pengalaman spiritual. Pelatihan ini terbuka untuk semua orang tanpa membedakan
agama dan kepercayaan yang dianut.
Ajarannya bersumber dari
prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran, khususnya seperti yang dianut
para sufi besar semacam Bahauddin Naqshaband, Muhyiddin Ibn Arabi, dan yang
terpenting bagi kami, Jalaluddin Rumi. Ketika kemanusiaan digerus oleh benturan
berbagai kebudayaan, krisis ekologi, dan perubahan sosial yang sangat cepat,
kami ingin mempromosikan kebenaran cinta dan pengetahuan Yang Mahakuasa melalui
pengalaman langsung dan personal.
Untuk mencapai tujuan
ini, kami mengungkapkan dan berbagi prinsip-prinsip inti dalam pengembangan
spiritual, mengakui dan mengembangkan kemitraan yang sejati antara laki-laki
dan perempuan, mengakui kemenyatuan dan kesalingtergantungan semua manusia dan
semua makhluk hidup, dan membantu merealisasikanya dalam hidup yang harmonis
sesama makhluk dan lingkungan alam. Cara lain yang juga kami tempuh, kami
mengembangkan eskpresi yang kontemporer dari tradisi tasawuf yang klasik.
Menciptakan format yang memungkinkan individu-individu dan kelompok-kelompok
untuk menjadi matang dalam tradisi ini dan mencecap kenikmatan tasawuf, dan
akhirnya, memberikan sumbangan nyata bagi kebudayaan melalui seni, musik, dan
sastra.
The Threshold Society
memiliki ratusan anggota aktif dan ratusan ribu orang di dunia yang pernah
tersentuh oleh program dan publikasinya. Hingga tiga tahun yang lalu, penerbit
Threshold adalah salah satu penerbit terkemuka di Barat untuk tema tasawuf.
Namun belakangan kami memutuskan—agar lebih efektif—untuk memberikan lisensi
buku-buku kami ke penerbit-penerbit besar dan memusatkan usaha kami pada
pengajaran dan penulisan.
Manusia, termasuk orang
Amerika, memiliki kebutuhan untuk bermasyarakat, khususnya masyarakat yang
berbagi nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai sufistik sangat penting untuk
memperbaiki perilaku masyarakat. Adab (akhlak, Red.)
ditekankan secara khusus dalam tradisi Mawlawiyah. Bagian penting dari
pendidikan spiritual adalah mengembangkan kapasitas masyarakat untuk kemitraan.
Dan komunitas pecinta Tuhan (Threshold, Red.) adalah wahana untuk mengembangkan
kapasitas ini.
Threshold telah
mensponsori empat tur Darwis Berpusar dari Turki ke Amerika Utara (darwis
adalah sebutan lain untuk sufi, Red.). Itu karena banyak orang yang
membutuhkannya, dan kami menanggapinya. Tarekat Mawlawiyah mempunyai upacara
yang indah, yang disebut Sama', yang terdiri dari ekspresi ibadah dan dalam
waktu yang sama mencakup sebuah tradisi upacara dan musik spiritual. Ketika
kami berkeliling ke kota-kota besar Amerika Utara, upacara ini menjadi salah
satu peristiwa kebudayaan yang paling populer di musim itu.
Banyak pengamat yang
memuji getaran spiritualitas yang dirasakan setelah menyaksikan upacara itu.
Tentu kami juga mempunyai orang-orang Amerika yang terampil dalam menyajikan
upacara Sema. Suatu kali kami diundang ke acara pertemuan
antar-iman di Katedral Nasional Washington, tempat ibadat Presiden Amerika
Serikat. Ada sekitar 2.000 orang non-muslim yang ikut menyenandungkan zikir dan
menyimak la ilaaha illallah begitu sejumlah darwis Mawlawiyah
Amerika berpusar di panggung. Salah satu uskup Washington mengatakan bahwa
pandangannya tentang spiritualitas semakin kaya malam itu![10]
Rumi adalah figur manusia
universal. Ia ibarat sebuah gerbang raksasa bagi kemanusiaan. Ratusan ribu
orang membaca puisinya yang menyentuh. Dia memiliki obat untuk menyembuhkan
luka-luka budaya Barat, dan untuk kemanusiaan itu sendiri. Inti kebenaran yang
disampaikan Rumi, baik melalui tulisan atau percakapan, adalah kemaha kasih,
Maha pemurah, dan kemaha indahan Tuhan.
Pendekatan spiritual dari
tarekat Mawlawiyah itu lebih artistik dan kreatif daripada formalistik. Dalam
kata lain, kami menyentuh masyarakat melalui Keindahan dan Kehalusan Tuhan.
Ketika orang-orang jatuh cinta pada Tuhan, mereka pasti akan berkembang dari
sisi intelektual dan moral. Namun kami memusatkan perhatian pada transformasi
jiwa dan kondisi batin yang penuh syukur dan zikir pada Tuhan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan