Dalam perjalanan menuju istana, mereka berpapasan dengan seseorang yang memikul rumput untuk ternaknya. Namun, rumput itu terlalu banyak dan memberatkannya sehingga ia pun berjalan dengan sempoyongan. Ke kiri dan ke kanan.
Dikisahkan
bahwa suatu ketika Khalifah Al-Makmun mengutus pengawalnya untuk menangkap dan
menyita lima ratus dirham dari seorang Nasrani, Setibanya di kediaman Nasrani,
pengawal pun membawanya menghadap khalifah.
Dalam
perjalanan menuju istana, mereka berpapasan dengan seseorang yang memikul
rumput untuk ternaknya. Namun, rumput itu terlalu banyak dan memberatkannya
sehingga ia pun berjalan dengan sempoyongan. Ke kiri dan ke kanan. Melihat
pemandangan itu, si Nasrani spontan mengucapkan La haula wala quwwata ila
billah dengan mantap dan penuh keyakinan.
Pengawai
khalifah pun terheran-heran dan ia bertanya, “Kau begitu memuliakan kalimat
itu, tapi mengapa engkau tidak masuk Islam?"
Nasrani pun
menjawab, “Kalimat itu aku dengar dari malaikat.”
Maka, kagumlah
pengawal khalifah mendengar jawaban si Nasrani. Sesampainya di istana, pengawal
pun bercerita tentang apa yang ia dengar dari mulut si Nasrani tadi kepada
khalifah. Kemudian khalifah pun bertanya, “Bagaimana kau bisa mendengar kalimat
itu dari malaikat?”
Si Nasrani pun
menjawab seraya bercerita, “Dulu aku memiliki paman yang kaya raya dan seorang
putri tiri yang cantik jelita. Maka aku pun bermaksud meminangnya. Akan tetapi,
pamanku menolak pinanganku dan menikahkan anaknya dengan orang lain. Namun,
pada malam pernikahannya, suaminya meninggal. Kemudian, aku mencoba lagi untuk
meminangnya. Tapi, tetap saja aku ditolak, dan pamanku menikahkannya dengan
orang lain lagi. Namun, pada malam pernikahannya, suaminya juga menemui ajal
seperti suami pertamanya. Begitulah sampai tiga kali berturut-turut, pamanku
menolak pinanganku, dan menikahkan putrinya dengan laki-laki lain yang mati di
malam pengantin. Hingga akhirnya aku meminangnya untuk yang keempat kalinya,
dan aku pun diterima.
Selain kebahagiaan,
aku juga memendam tanda tanya perihal kematian mantan suami istriku. Maka aku
pun siap dengan segala yang terjadi. Pada malam pengantin, ketika aku akan
mencumbunya, datanglah iblis dan berkata, ’Dengan siapa kau bercinta malam
ini?’ Aku pun menjawab, ’Dengan istriku.’ Iblis lantas berkata, Apa kau tidak
tahu atas apa yang aku lakukan terhadap mantan suaminya? Aku menginginkan agar
kau meniduri istrimu pada siang hari dan kau berikan istrimu padaku di malam
hari.
Jika kau tidak
setuju maka aku akan membunuhmu seperti suaminya sebelum kamu.’ Aku pun
mengiyakan permintaan iblis itu sehingga aku selamat dari kematian. Setiap hari
aku pun memberikan giliran malamku kepada iblis, hingga datanglah pada kami
suatu malam di mana iblis datang padaku dan berkata, ’Ini adalah malam
giliranku meniduri istrimu. Tapi, malam ini aku akan ke langit mencuri berita
dari para malaikat. Dan mungkin kau berminat ikut denganku?’ Aku pun
mengiyakannya.
Lalu, iblis
mengubah wujudnya menjadi seekor onta dan memerintahkanku menungganginya. Aku
pun naik ke punggungnya dan memegang kendali dengan kuat. Iblis kemudian
terbang layaknya burung menembus kegelapan. Namun, ketika kami sampai pada
ketinggian, aku dengar suara malaikat melafalkan La haula wa la quwwata illa
billah, dan tiba-tiba iblis terperanjat kaget dan jatuh ke tanah seperti
bangkai dan aku tepat di dekatnya. Sejenak kemudian ia sadar dan
memerintahkanku untuk memejamkan mataku.
Begitu aku
membuka mata, aku telah tiba di pintu rumahku. Sejak itu aku berpikir dan
menemukan bahwa ucapan malaikat itu adalah kelemahan iblis. Selang sehari
tibalah giliran iblis atas istriku. Maka, sebelum kedatangannya, aku
memerintahkan istriku untuk menutup seluruh lubang di rumahku. Ketika iblis
datang dan masuk, aku membacakan La haula wa la quwwata illa billah dari celah
pintu. Seketika, aku pun mendengar kegaduhan dari dalam rumahku, dan aku terus
membacanya hingga tiga kali.
Lalu, istriku
memanggilku dan menyuruhku masuk dan menceritakan segala yang terjadi di dalam
rumah yang menimpa iblis. Ia pun berkata, ’Ketika kau membacanya untuk pertama
kali, iblis kebingungan mencari lubang untuk keluar. Ketika kau membacanya
untuk yang kedua kali, api turun dari langit lalu melilitnya. Dan ketika kau
membacanya untuk yang ketiga kali, api itu membakarnya dan jadilah ia abu.’
Sungguh Allah telah menyelamatkan kami dari iblis terlaknat.”
Setelah
mendengar kisah orang Nasrani tersebut, khalifah pun melepaskannya dan
mengembalikan dirham sitaannya. []
Hikmah: Doo dan
zikir adalah senjata kaum mukmin, di dunia ini tidak hanya materi yang nyata
tapi ada hal gaib yang perlu kita yakini. Kekuatan-kekuatan itu tidak tampak,
namun ada dan nyata.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan