Suatu ketika, Abu Bakar r.a. duduk berbicara kepada para sahabat Nabi Muhammad saw. dengan penuh kewibawaan dan ketawadhuan. Setelah beberapa waktu, Abu Bakar meminta air minum kepada budaknya.
Suatu ketika,
Abu Bakar r.a. duduk berbicara kepada para sahabat Nabi Muhammad saw. dengan
penuh kewibawaan dan ketawadhuan. Setelah beberapa waktu, Abu Bakar meminta air
minum kepada budaknya.
Budak itu
menghilang sebentar, kemudian kembali dengan membawa kendi. Ia berikan kendi
itu kepada Abu Bakar r.a. untuk diminum. Maka Abu Bakar r.a. memegang kendi itu
dengan kedua tangannya. Ia angkat kendi itu ke arah mulutnya untuk
menghilangkan kehausan yang la rasakan. Akan tetapi, ia dapati kendi itu berisi
madu yang bercampur dengan air, bukannya madu murni. Maka ia urungkan niatnya
untuk minum lalu ia letakkan kembali kendi itu.
Kemudian ia
arahkan pandangannya kepada budaknya dan bertanya, "Wahai budak, apa
ini?"
Budak itu
menjawab dengan terbata-bata, "Ini adalah madu yang bercampur dengan
air."
Abu Bakar r.a.
menggeleng-gelengkan kepalanya dan terus memandangi kendi itu. Tidak lama
kemudian, ada butir-butir air mata yang berjatuhan dari matanya. Dadanya
bergerak turun naik. Pertama-tama, ia mengeluarkan suara gemetar, kemudian
perlahan naik menjadi sesenggukan, dan akhirnya menjadi suara rintihan.
Orang-orang
yang berada di situ maju untuk memeluk dan menggoyang-goyangkan badan Abu Bakar
r.a. lalu bertanya, "Wahai Abu Bakar, wahai khalifah Rasulullah saw.
apa yang
membuat engkau menangis? Demi bapak dan ibuku mengapa kamu sampai
merintih?"
Akan tetapi Abu
Bakar r.a. tetap terus menangis, sehingga menjadikan orang-orang yang berada di
sekitarnya ikut menangis. Setelah itu tangisan mereka terhenti, akan tetapi ia
tetap menangis. Dan manakala tangisannya terlihat mulai mereda, mereka
mendekatinya untuk bertanya kepada walau air matanya masih terlihat menggantung
di mata- nya,"Wahai Abu Bakar, wahai khalifah Rasulullah saw.. Apa sebab
tangisanmu ini? Apa yang membuat kamu sampai merintih?"
Sambil
menghapus air matanya dengan ujung baju dan menarik napasnya yang sesenggukan,
Abu Bakar menjawab, "Aku pernah berada di sisi Nabi Muhammad saw. ketika
ia tengah mengalami sakit yang mengakibatkan kematiannya. Dan aku saksikan ia
mendorong dengan kedua tangannya sesuatu yang tidak dapat aku lihat. Dan dengan
suara yang lemah dan lelah ia (Nabi saw.) berkata. "Menjauhlah kamu dari
ku menjauhlah kamu dari ku... "
Aku pandangi
Rasulullah saw. dan aku lihat tidak ada apa-apa, maka aku berkata, "Wahai
Rasulullah, aku lihat kamu mendorong sesuatu padahal aku tidak melihat apa-apa
di hadapan kamu."
Rasulullah saw.
menarik napas, kemudian menghadap ke arahku dan berkata,"Yang tadi aku
lihat adalah dunia dengan segala isinya, maka aku katakan kepadanya, menjauhlah
kamu dari ku... menjauhlah kamu dari ku... Maka dia membungkuk ke arahku
sembari berkata, jika kamu terlepas dariku, maka setelah kamu, tidak akan ada
orangyang selamat dariku.
Abu Bakar r.a.
menggeleng-gelengkan kepalanya dengan penuh kedukaan dan berkata dengan suara
yang sedih, "Oleh karena itu wahai manusia, aku takut jika dunia telah
dapat mengejarku dengan madu yang bercampur dengan air ini. Itulah yang membuat
aku menangis."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan