Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq
Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Sahl berkata : “Ketakwaan itu berarti merenungkan
keadaan-keadaan dalam keadaan uzlah.” Yang dimaksudkannya adalah bahwa orang
tidak boleh takut kepada sesuatu selain Tuhan, berlindung kepada Tuhan dan
mendapatkan kesenangan dalam diri-Nya. Firman Tuhan : “Dan bertakwalah kamu
kepada Allah sepenuh kemampuanmu, mengandung arti, takutlah kepda Tuhan dengan
segenap kekatanmu. Sahl berkata : “Sepenuh kemampuanmu memperlihatkan kebutuhan
dan keinginan akan Dia.” Muhammad ibn Sinjan berkata : “Ketakwaan berarti
meninggalkan segala seuatu kecuali Tuhan.” Sahl, memberi penjelasan tentang
firman Tuhan, “Namun yang akan sampai kepada-Nya hanyalah ketakutan hatimu
jua.” Sebagai berikut : Dasar ketakwaan adalah menghindar dari yang dilarang
dan menjauh dari jiwa (Nafsu) semakin banyak mereka melakukan tanpa merasakan
kesenangan dalam jiwa mereka semakin banyak kemantapan yang mereka capai.”
Puisi berikut disebut-sebut sebagai gubahan oleh Al-Nuri :
Wahai Tuhan, aku takut kepada-Mu; bukan karena
Aku takut kepada kemurkaan yang akan tiba;
Karena betapa
Hal itu bisa menakutkan, sedangkan tiada pernah ada
karib...
Yang lebih baik daripada Engkau?
Engkau tahu benar rencana hati,
Tujuan rahasia pikiran:
Dan aku memuja Engkau, Cahay Ilahi,
Agar tak ada cahaya lain membutakanku.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan