Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq
Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Al-Harits al-Muhasibi berkata : “Syukur adalah tambahan yang diberikan oleh Tuhan kepada orang yang
bersyukur.” Yang dimaksudkannya adalah bahwa kelau seseorang itu bersyukur,
maka Tuhan akan menambahkan rakhmat-Nya, dan dengan demikian ddia terlimpahi
rahmat.
Abu Sa-id ak-Kharraz berkata : “Syukur itu artinya mengenal Yang memberim dan mengakui sifat
ketuhanan-Nya.”
Abu Ali al-Rudzabari berkata :Andai
seluruh anggota tubuhku berlidah..“Tuk memuja Engkau yang begitu pemurah..Segenap
karunia baru akan menyimpan lagu pujaan...Dan seluruh puji bagi-Mu tak ‘kan
ternyaynyikan.
Seorang tokoh Sufi berkata : “Syukur berarti tidak menyadari rasa syukur akibat kesadaran akan
hadirnya Yang Memberi.”
Yahya ibn Mu’adz berkata : “Setiap pemberian Tuhan harus disyukuri, dan harus begitu selamanya.”
Puisi yang berikut ini dianggap berasal dari Abdul-Husain
al-Nuri :
Tuhan,
aku berterima kasih pada-Mu, bukan karena aku..
Dapat
membayar kembali kasih-Mu dengan cara begitu,
Tapi
agar aku dikatakan,
“Dia
menerima pemberian Tuhan dengan penuh syukur.
Setiap
saat indah yang kulewatkan bersama-Mu..
Kini
telah menjadi kenangan bagiku..
Karena
inilah harta terakhir dari syukur...
Kegembiraan
yang dikenang...
Salah seorang tokoh besar Sufi selalu mengatakan dalam
doa-doanya : “Wahai Tuhan, Engkau tahu,
aku tiada mampu berterimakasih kepada-Mu, berterimaksihlah pada Diri Mu Sendiri
untukku.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan