Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby
Dikisahkan bahwa pada zaman
Bani Israel terdapat seorang laki-laki
yang mandul yang mana tidak mempunyai anak dan pada saat dia keluar dia
melihat seorang anak, dia terhenti dan masuk ke rumahnya dan membunuhnya.
setelah itu dilemparkannya di
dalam gudangnya.
Laki-laki tersebut bersama
seorang perempuan yang menangis karena kejadian tersebut sambil berkata :
jangan begitu, kemudian laki-laki itu berkata :
sesungguhnya jika Allah
menghukumku atas sesuatu pasti Allah akan menghukumku pada saat aku melakukan
hal tersebut, kemudian perempuan itu berkata :
Sesungguhnya Allah tidak
membiarkanmu tapi kalau kamu sudah penuh (dosa) pasti Allah menghukummu.
Kemudian pada suatu hari
laki-laki itu keluar dan melihat dua anak laki-laki bersaudara yang ke dua-dua
nya lemah.
Kemudian laki-laki tadi
berhenti dan mengajak ke dua dua anak itu ke rumahnya kemudian membunuhnya
setelah itu dilemparkan dalam gudangnya, kemudian bapak ke dua-dua anak itu
mencari tapi tidak menemukannya, lalu bapa itu pergi ke Nabi menjelaskan semua
yang terjadi, setelah itu Nabi bertanya :
“apakah ke dua-dua anakmu
bermain seperti biasanya ?
Bapak itu menjawab: “ya, sejak
kecil keduanya bermain dengan seorang laki-laki.
Nabi berkata: datangkanlah
padaku laki-laki yang bermain dengan anakmu, lalu didatangkanlah laki-laki itu
oleh bapak tadi, setelah itu Nabi meletakkan cincinnya di antara kedua matanya
lalu dilepaskannya.
Nabi berkata : ikutilah
cincin itu dan lihatlah setiap rumah yang dia masuki dari penduduk Israel maka
kau akan mendapat penjelasan, kemudian cincin itu menemukan lubang di sebuah
rumah kemudian menyusupnya dan orang-orang
mengikuti dari belakang kemudian menggalinya dengan kedua kakinya sampai mereka
menemukan ke dua dua anak tadi dalam keadaan sudah terbunuh bersama banyaknya
anak-anak.
Kemudian Nabi menyuruh
mereka untuk mendatangkan laki-laki tadi dan menyuruh untuk menyalibnya.
Pada saat disalib, wanita
yang pernah memperingatkannya itu datang dan berkata: aku sudah
memperingatkanmu dengan hal ini, sesungguhnya Allah itu tidak membiarkanmu,
sesungguhnya sekarang kantongmu sudah penuh (dosa).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan