Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby
Suatu hari seorang lelaki
Bani Israil punya istri paling cantik. Lelaki itu sangat mencintai istrinya.
Tapi sayang, istri tercinta yang sangat cantik itu meninggal dunia.
Lelaki itu bersedih,
sehingga selalu berada di kuburan sang istri. Hingga lewatlah Nabi Isa AS dan
melihat lelaki itu berada di kuburan tersebut dan sedang menangis.
Nabi Isa kemudian bertanya
kepada lelaki itu, “ Mengapa engkau menangis?? Lelaki itu bercerita tentang
kehilangannya.
Dan Nabi Isa kembali
bertanya, “ Apakah engkau senang kalau saya menghidupkannya lagi untukmu?”
Lelaki itu menjawab, “ Ya.”
Lalu Nabi Isa berdoa untuk orang yang dikubur itu.
Lalu, keluarlah seorang
lelaki berkulit hitam yang hidungnya mengeluarkan api. Selain itu, api juga
keluar dari mata dan lubang-lubang lainnya. Rupanya dia mendapat siksa kubur.
Lalu, lelaki berkulit hitam
yang dihidupkan itu berkata, “ Laa ilaaha illallah. Isa ruhullah.”
Dan pria yang memohon
istrinya dihidupkan itu kemudian berkata, “ Wahai Nabiyullah, bukan kuburan
ini, tapi yang ini.” Dia menunjukkan kuburan yang lain.
Nabi Isa kemudian berkata
kepada orang hitam itu, “ Kembalilah ke tempatmu.” Dan lelaki berkulit hitam
itu meningal lalu ditutupi tanah kembali.
Kemudian, Nabi Isa menoleh
ke kuburan yang ditujuk dan berkata, “ Bangkitlah, hai yang berada di kuburan
ini dengan izin Allah!”
Kuburan itu terbelah, dan
muncullah seorang perempuan yang mengibaskan tanah dari kepalanya. Lalu,
laki-laki itu berkata, “ Inilah istriku, hai ruhullah.”
Dan Nabi Isa berkata, “
Ambillah istrimu.”
Lelaki itu membawa istrinya
pulang. Sampai di rumah, lelaki itu ingin tidur dan terlelap di pangkuan sang
istri.
Tak berapa lama, pemuda
tampan dari seorang raja lewat. Dan istri lelaki itu, yang baru saja dihidupkan
Nabi Isa, jatuh cinta.
Kepala sang suami yang
berada di pangkuan dilepaskan dan jatuh ke tanah. Perempuan itu mendekati
pangeran tampan itu dan berkata, “ Ambillah saya.”
Anak raja itu kemudian
membawanya. Sementara, sang suami yang bangun dari tidur bingung karena tak
menemukan istri yang bari dihidupkan Nabi Musa.
Lelaki itu mencari, dan
menemukan istrinya bersama sang pangeran. Lelaki itu berkata, “ Hai anak raja!
Ini istriku. Oleh karena itu, lepaskan dia!”
Namun, istrinya ternyata
tak mau dan berkata, “ Saya budak anak raja ini.”
Dan anak raja itu berkata,
“ Apakah engkau cemburu terhadap budakku?”
Lelaki itu menjawab, “ Demi
Allah, sungguh dia istriku. Sungguh Nabi Isa telah menghidupkannya setelah
kematiannya untukku.”
Ketika perdebatan itu
terjadi, lewatlah Nabi Isa. Lelaki itu berkata kepada Nabi Isa, “ Wahai
Ruhullah. Apakah perempuan ini istriku yang telah engkau hidupkan untukku?”
Nabi Isa menjawab, “ Ya.”
Namun perempuan itu berkata, “ Wahai Ruhullah, dia pembohong. Saya adalah budak
putra raja ini.”
Dan Nabi Isa kemudian bertanya,
“ Apakah engkau perempuan yang telah aku hidupkan atas izin Allah?”
Perempuan itu menjawab, “
Tidak, demi Allah. Wahai Ruhullah.”
Nabi Isa kemudian berkata
kepada wanita itu, “ Kembalikan kepada saya apa yang telah saya berikan
kepadamu!”
Perempuan itu kemudian
jatih dan mati.
Lalu, Nabi Isa berkata, “
Barang siapa yang ingin melihat orang yang mati kafir lalu dihidupkan kembali
dan beriman lalu mati dalam keadaan beriman, maka lihatlah lelaki yang berkulit
hitam itu.”
“ Dan barangsiapa yang
ingin melihat orang yang mati dalam keadaan beriman lalu dia dihidupkan oleh
Allah lalu dia kufur dan mati dalam keadaan kufur, maka lihatlah perempuan
ini.”
Lalu, laki-laki itu
bersumpah tidak menkah lagi setelah peristiwa itu. Lalu pergi ke padang pasir
untuk beribadah kepada Allah sepanjang hayatnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan