Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby
Ada seorasng fakir, istri
dan anak-anaknya selama tiga hari belum makan.
i istri berkata suami “
wahai suamiku ! tidakkah kamu lihat anak-anak , wajah mereka telah berubah
pucat, mereka tidak sesabar, dan sekuat seperti kita.
Sang suami menjawab “ aku
sudah berkeliling kepada orang yang mau meperkerjakan aku dengan upah 2 dirham
untuk memenuhi kebutuhan makan anak-anak, akan tetapi aku tidak mendapatkannya
seseorangpun.
Walaupun api berada di atas
ubunku karenanya.
Kemudian istrinya berkata “
ambillah baju besi ini lalu juallah!! Nanti hasil penjualannya belikanlah
makanan untuk mereka.
Si suami lalu mengambil
baju besi itu lalu menjualnya seharga dua dirham. Ia berjalan untuk membeli
makanan.
Di tengah perjalanan ia
mendengar seseorang berkata
“ kasihanilah aku karena
mengharap ridha Allah dan karena cinta kepada Rasulullah. Wahai orang
yang…………… Allah zat yang maha kaya,
demi Allah saya tidak mempunyai sesuatupun di dunia ini.
Lalu orang fakir tadi
berkata kepadanya “ ambillah uang 2 dirham ini karena Allah dan karena cinta
kepada Rasulullah ! setelah itu si fakir merasa malu untuk menghadap istrinya
tanpa membawa makanan, ia takut jika nanti akan disakiti hatinya dengan
kata-kata yang jelek dari sang istri.
Lalu ia berjalan ke masjid
untuk shalat dan bertafakkur apa yang telah ia lakukan.
Ketika menjelang malam ia
pulang kepada sang istri dan anak-anaknya dan ia sampainya sudah lewat kepulangannya.
Istrinya membentak “ apa
yang kau lakukan dengan baju besi itu sedangkan kamu telah meninggalkan anak-anak
kita dalam keadaan kelaparan.
Lau si fakir menceritakan
apa yang telah terjadi yakni apa yang telah dilakukannya tentang seorang
peminta-minta, dikasihnya si peminta-minta tersebot.
Si isteri berkata “ apabila
kamu telah benar-benar telah melakukan pekerjaan karena Allah maka Allah adalah
zat yang maha kaya , sebaik-baik pekerjaan adalah apa yang telah kamu kerjakan
bersama Allah.
Si istri melanjutkan
kata-katanya “ ambillah………
lalu juallah dan belikan
makanan untuk kami.
Ia berkeliling membawa itu
akan tetapi tidak ada seorangpun yang mau membelinya sampai-sampai ia merasa
putus asa kelelahan.
Pada waktu ia berkeinginan
pergi kepada istrinnya tiba-tiba ada seorang nelayan yang membawa satu ikan
yang sangat besar yang sedang di timbang, si fakir berkata
“ wahai saudaraku! Ambillah
barangku ini yang tidak laku dan berikanlah ikanmu itu ! si nelayanpun
menyetujui apa yang telah dikatakan dsi fakir, lalu si nelayan memberikan ikan
yang besar tersebut.
Lalu si fakir memberikannya
ke sang istri, pada waktu si istri melihat ikan itu wajah suka cita terpancar
padanya dan dengan segera ia membelah perut ikan.
Di dalam pertut ikan itu ia
melihat sesuatu yang belum pernah ia kenal. Kemudian sang suami mengambilnya
dan dibawa kepada para pedagang.
Setelah para pedagang
mengamati benda tersebut mereka berkata “ ini bukan;lah sekedar batu biasa.
Benda itu adalah sebuah
batu permata yang sangat berharga mempunyai nilai yang tinggi. Setelah dihitung
hitung harga batu permata itu bernilai 10 ribu dirham . sang suami membawa wang
hasil penjualan batu permata itu kepada istri dan keluarga , mereka sangat
senang dan hilanglah rasa sedih dan susah, tiba-tiba datanglah seorang peminta-minta
berada di depan pintu dengan berkata
“ wahai hamba Allah!!!
berilah aku sedikit sesuatu dari apa yang telah diberikan allah kepadamu !
kemudian si suami bergegas keluar dan berkata kepadanya ! apa yang telah Allah
berikan akan kami ambil setengah, setengahnya yang lain adalah untuk kamu
seorang, jika saja anda masih merasa kurang , kami juga sanggup akan memberimu
dengan lebih.
Si peminta menjawab iya.
Lalu ia pergi mengambil keranjang untuk membawa barang yang akan dikasihkan
kepadanya. akan tetapi, si peminta itu
tidak kembali lagi sedangkan si suami menanti-nanti kedatangannya sampai ia
tertidur dan bermimpi.
Dalam mimpinya ia bertanya
kepada si peminta mengapa ia tidak kembali lagi. Si peminta itu menjawab ” aku
bukanlah seorang peminta-minta aku adalah malaikat yang diutus Allah untuk
menguji kesabaranmu atas apa yang telah allah berikan kepadamu .
Serta saya datang kepadamu
untuk memberikan kabar gembira bahwa Allah telah menerima dua dirhammu dan
menggantinya dengan memberi beberapa dirham ini di akherat nanti Allah juga,
akan memberimu sesuatu yang belum pernah di lihat mata, di dengar oleh telinga
dan terpetik dalam hati manusia, karena kamu telah beramal dengan ikhlas
mengharap ridha Allah.
Allah tidak pernah
menyia-nyiakan amalmu di dalam kitab yang telah Allah turunkan kepada para
nabinya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan