SYEIKH ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN ASAD “AL-MUHASIBI”
Sahabtku! Selidikilah rahasia-rahasia jiwa dan apa-apa yang tersembunyi di dalam dada, lalu sucikanlah dari rasa dendam, iri hati, dengki, senang atas kesusahan orang lain, buruk sangka, permusuhan dan kebencian. Sesungguhnya telah sampai kepada kami, “Bahwa dendam dan dengki itu menggerogoti kebajikan,” Dan , “Orang yang tidak menyukai dan membenci untuk Kaum Muslimin seperti apa yang disukai dan dibenci untuk dirinya, bukanlah termasuk di antara mereka.” Perhatikan dan selidikilah rahasia-rahasia itu setiap saat, sebab siapa tahu di antara kalian ada yang selalu getol dengan perbuatan maksiat tanpa disadarinya.
Lihatlah,
apakah ada di hatimu kecintaan kepada dunia, kegembiraan untuk menerimanya, dan
bersenang-senang dengan syahwatnya. Adakah seringkali engkau merasakan manisnya
pujian dan sanjungan? Apakah engkau lari dari cacian serta sangat berat untuk
menerimanya? Adakah engkau tidak menyukai sesuatu yang bertolak belakanng
dengan kemauan nafsumu, menerima dengan senang sesuatu yang cocok dengan
seleramu? Apakah dirimu berlaku sia-sia dalam meandang makhluk tanpa mengambil
pelajaran? Apakah dirimu berlaku sia-sia terhadap banyak omongan atau berdiam
diri sambil berfikir tentang hal selain hari dijanjikan? Apakah seringkali
engkau memiliki rasa takut akan kemiskinan? Adakah dirimu membenci sesuatu yang
telah ditentukan oleh Allah SWT. Untukmu?
Semua hal
demikian itu dan seumpamanya termasuk di antara dosa-dosa hati, sedangkan
kalian mengabaikannya. Bahkan aku juga menduga bahwa para pembaca kalian
membiasakan hal tersebut, sedang mereka tidak menyadarinya. Ingat, berjuanglah
untuk beralih dari moral tercela. Dan janganlah hal itu diremehkan.
Sesungguhnya
telah sampai kepada kami bahwa . “Siapa yang menganggap remeh suatu dosa,
sesungguhnya ia menganggap remeh akan ancaman Allah ‘Azza wa Jalla.”
Saudara-saudaraku!
Berhati-hatilah terhadap Allah Yang Maha Mengetahui rahasia dan yang lebih
tersembunyi, bahwa engkau sering melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh-Nya
SWT.
Kebiasaan
bukanlah sesuatu hal yang kecil.
Salah
seorang sahabat berkata, “Terus-terusan berbuat dosa adalah kufur dan maksiat,
dan apa saja yang sering dilakukan oleh seseorang berarti termasuk dosa besar.”
Sesungguhnya pelaku dosa besar yang dibarengi dengan tobat lebih dekat
posisinya kepada maaf daripada orang getol dalam melakukan dosa-dosa kecil.
Telah
sampai kepada kita bahwa Allah SWT berfiran : “Aku tidak menerima kesalahan
orang yang sering melakukan dosa-dosa kecil di dunia dan akhirat, karena tidak
ada sesuatu yang lebih besar di sisi-Ku daripada terus menerus melakukan dosa.”
Ketahuilah, penyebab besarnya kemarahan Allah SWT, kepada orang yang sering
melakukan dosa-dosa kecil adalah karena minimnya rasa kepeduliannya terhadap
penumpukan dosa serta anggapan remehnya terhadap kebencian Tuhan Yang Maha
Perkasa.
Semoga
Allah memberikan perlindungan kepada kita. Dan ingat, hindarilah keseringan
melakukan dosa kecil karena hal demikian merupakan perkara yang amat besar.
Mudah-mudahan kita semua diarahkan oleh-Nya ke jalan orang-orang pilihan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan