SYEIKH ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN ASAD “AL-MUHASIBI”
Saudaraku!
Sungguh hal demikian merupakan jalan menuju Allah, maka berpeganglah pada
hal-hal yang akan aku lukiskan kepada kalian berikut ini.
Yakinilah
ia di dalam hatimu, dasari atasnya amal perbuatanmu dan curahkanlah segala
kemampuan untuk melaksanakanya! Sebab, Aku melihat bahwa jiwa yang selalu
memerintah telah mengambil keputusan untuk mengabaikan perintah Allah SWT. Maka
lakukanlah hati-hatilah terhadap Allah (takut kepada-Nya); Jangan
meremehkan-Nya, karena hal itu akan menghapuskan agamamu dan akan menjadi
bencana atasmu, sedangkan kamu tidak menyadari. Bukanlah termasuk orang yang
sadar orang yang mengabaikan apa yang pernah ia dengar.
Terlebih
lagi bahwa hak-hak Allah SWT itu jauh lebih banyak dan lebih besar dari semua
itu. Maka, jika kamu menampakan kelemahan dalan melaksanakannya, tentu
kelemahan itu tidak lebih kurang daripada kesedihan yang mendalam dan lama,
karena musibah (bencana) itu pada dasarnya terletak pada pengabaian akan
hak-hak Allah.
Tetapi,
aku justru mendengar bahwa kesedihan kalian terhadap bencana dunia bahkan lebih
besar daripada kesedihan karena ditimpa musibah di dalam agama, inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un. Kedatangan malapetaka memang saling susul menyusul dan
sebagainya lebih dahsyat daripada yang lain, tetapi pasti akan nampak akibatnya
pada saatnya esok. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita seua untuk setiap
kebaikan dengan Rahmat-Nya.
Sesungguhnya
Dia Maha Mendengar doa, di tangan-Nya terletak seluruh kebaikan dan Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wassalam.
Setelah
si hamba Allah tersebut selesai dari ucapannya. Semoga Rahmat dan Ridha Allah
untuknya, menghadaplah orang-orang yang senang kepadanya, lalu mereka berkata
kepadanya : “Wahai saudara yang besar perhatiannya kepada Saudara-saudara yang
lain, sungguh Anda tidak jemu memberi nasihat dan tidak lalai dalam memberikan
pandangan. Apa-apa yang telah anda sampaikan kepada kami semua benar adanya,
tidak bisa dielakan hujah pun cukup akurat dan sinar petunjuk telah jelas, maka
wajib atas kami untuk mengamalkannya.
Allah-lah
Sang Penolong dalam perkara ini, dan Dia-lah Sang Pemberi Taufik. Semoga Allah
Yang Maha Pemberi Karunia memberikan kepada Anda seutama-utama balasan
orang-orang yang beramal karena-Nya. Kami memperhatikan Anda telah melukiskan
kepada kami tentang kelompok orang yang memiliki impian yang benar, akal yang
sempurna, akhlak yang mulia, amal perbuatan yang saleh, perkenalan terhadap
kenikmatan, kesungguhan dalam bersyukur dan usaha maksimal dalam mencapai
derajat kejujuran.
Dan Anda
telah menjadikan kami suka kepada perbuatan-perbuatan mereka. Anda telah
melukiskan kepada kami tentang segolongan orang yang menjalankan kebajikan,
sama rata di antara mereka meskipun di Sisi Allah sebagian lebih tinggi
daripada yang lain dan sebagian lebih berat timbangannya daripada yang lain.
Lalu Anda
juga mensifati golongan lain yang menyandang kebodohan yang besar, kelakuan
yang buruk, rahasia-rahasia yang keji serta kufur terhadap nikmat. Maka engkau
cegah kami dari mengikuti aliran-aliran mereka. Kemudian Anda melukiskan
jiwa-jiwa yang mabuk dengan bunga-bunga dunia dan Anda peringatkan kami supaya
tidak menjadi seumpama mereka. Anda telah menjelaskan kepada kami tipuan setan
dan Anda takuti kami dengannya. Anda beritakan tentang bisikan jiwa yang sering
terlintas dalam diri kami, sungguh kami tela mendapatkan kebenaran tentang
gambaran mu akan bencana-bencana atas kami.
Memang
kami melihat kerusakan-kerusakan di tengah-tengah kami bercampur aduk dengan
ulah kami. Kami juga merasakan ddiri kami sasarannya adalah dominasi hawa nafsu
dan kecerdikan musuh yang sejak dini telah menyesatkan kami, selalu memotivasi
kami untuk melakukan semua yang tercela, dan ia memperindah hal itu dengan
pengelabuan yang amat halus, kemudian ia cegah kami dari segala perbuatan
terpuji dan ia campuri dengan tipu daya yang tersembunyi.
Maka jika
Anda setuju, wahai juru nasihat bagi saudara-saudaranya, agar Anda memberikan
batasan untuk kemi ciri-ciri etika agama yang terpuji sehingga dapat kami
pergunakan untuk menerapkan akhlak yang mulia di tengah-tengah kami; agar Anda
lukiskan kepada kami tentang keadaan orang-orang yang paling bersyukur di
antara makhluk, dan juga keadaan orang-oang yang paling kufur, dan keadaan
orang-orang penyandang ke wara’-an serta kejujuran.
Namun
jangan lupa agar Anda gambarkan kepada kami kejahatan pelaku riya dan ujub.
Semoga Allah berkenan melenyapkan kebodohan dari kami, melapangkan dengan
mengenali hal-hal tadi di dada-dada kami, melunakan hati kami, sehingga kami
berjuang dengan melawan musuh demi membela agama kami, sekaligus mampu
berseberangan dengan hawa nafsu kami setelah mengetahuinya. Mudah-mudahan Allah
menyembuhkan dengannya sebagian penyakit jiwa kami bersama yang terdahulu dari
yang diberlakukan Allah melalui lidah Anda untuk kami.”
Mendengar
hal ini berkatalah hamba Allah Rahimahullah : Saudara-saudaraku, kalian memliku
hak yang mesti (dipenuhi) tapi, yang wajib bagi kalian lebih banyak lagi
daripada sekedar itu. Maka, keinginan kalian dan usaha peningkatan diri kalian
dalam mengenal kecintaan Rabb --- melalui permintaan tadi--- sungguh kalian
telah menanyakan tentang ilmu yang tersembunyi di dalam dada dan tidak ada yang
mengetahuinya kecuali ulama yang mengenal Allah SWT. Sebab, telah sampai kepada
kami, bahwa Rasulullah saw. Berssabda : “Apabila mereka pergi dengannya; tidak
ada yang tidak mengetahuinya kecuali orang yang terperdaya terhadap Allah, maka
janganlah kamu menghina seseorang yang diberi ilmu oleh Allah. Sesungguhnya
Allah tidak menghinanya sebab Dia telah memberikan ilmu itu kepadanya.”
Ingat,
aku menyampaikan kepada kalian sebagian apa yang telah Allah bukakan untuk
kita. Hanya kepada Allah aku memohon petunjuk dan kepadanya aku memohon
bimbingan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan