SYEIKH ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN ASAD “AL-MUHASIBI”
Sahabatku!
Jika orang lain berpuasa dengan menahan diri dari makanan dan minuman, ingat,
jagalah puasamu agar jangan sampai berbuka dengan barang haram, dan waspadalah
terhasdap dampak-dampak yang bakal merusak puasamu. Sebab, telah sampai kepada
kami bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Orang yang berpuasa ialah orang yang
meniggalkan omong kosong, menggunjing, adu domba, dusta, kebodohan dan
kekejian; yang memelihara, berjaga-jaga dan menahan pandangan.
Maka
siapa yang tidak melakukan itu, sesungguhnya ALLAH SWT berfirman : Tidak ada
artinya ia meninggalkan makanan dan minuman.” Inilah perbedaan keutamaan antara
dua orang, yang satu menjaga anggota tubuhnya dalam puasa, berhati-hati
terhadap makanan berbukanya, serta mengawasi seluruh keadaannya.
Tentu
saja, orang yang satu ini akan mendapatkan amal perbuatan yang lebih berat
bobotnya daripada orang yang hanya meninggalkan makan serta minum dikala
berpuasa, namun dalam berpuasa ia tidak bersikap wara’ terhadap efek-efek
buruk. Sebab, barangkali saja dia mengkonsumsi warna-warni syahwat yang
bercampur dengan hal-hal haram di kala berbukanya. Rasulullah saw. Bersabda :
“Andaikan engkau shalat sampai engkau menjadi bongkok dan berpuasa sampai
seperti tali senar, tidaklah diterima darimu hal demikian kecuali dengan wara’
yang tulus.” Berhati-hatilah terhadap Allah, dan jagalah batas-batas agama
dengan ketulusan sikap wara’. Semoga Allah memberikan kepada kita taufik untuk
setiap kebaikan dengan Rahmat-Nya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan