Tulisan Abu Nashr Abdullah bin Ali
as-Sarraj ath-Thusi yang diberi gelar Thawus al-Fuqara' (Si Burung Merak
orang-orang fakir Sufi)
Abu Nashr
Abdullah bin Ali ath-Thusi as-Sarraj telah memberi tahu kepada kami .Ia berkata:
Segala puji hanya bagi Allah
swt. Yang telah menciptakan makhluk dengan Kekuasaan-Nya.Dan menunjukan mereka
untuk ma'rifat pada Nya dengan berbagai jejak ciptaan-Nya dan bukti-bukti
ketuhanan-Nya.Dia telah memilih manusia diantara hamba-hamba-Nya dan manusia
terbaik di antara makhluk-Nya.Dia khususkan dari mereka orang yang Dia
kehendaki dengan apa dan cara apa yang Dia inginkan.Dia bagikan kepada mereka
ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang-Nya sesuai dengan apa yang Dia
bagikan.Dia beri kebijakan hukum untuk mereka dalam hal itu sesuai dengan
kebijakan hukum-Nya.Dia limpahkan kepada mereka hidayah dan taufiq dengan
tingkatan dan derajat yang berbeda.Sebagaimana perbedaan mereka dalam akhlak
,rezeki,ajal dan amal.Sebab memang ta ada ilmu dan pemahaman kecuali semuanya
telah tercatat dalam kitab Allah Azza wa Jalla atau bersumber dari
Hadist-hadist Rasulullah.saw. Atau pada apa yang dibukakan pada hati para wali
Allah swt. Agar orang yang hancur itu bisa hancur dengan keterangan yang nyata
dan orang yang bertahan hidup itu hidup dengan keterangan yang nyata
(pula).Sesungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Shalawat dan salam semoga
tetap diberikan kepada seorang Nabi terdepan,yang diagungkan dan di muliakan
dari para Nabi-Nya,yang merupakan matahari dan purnama orang-orang
pilihan.Dialah Muhammad,seorang hamba dan Rasul-Nya.Semoga shalawat dan salam
juga tercurahkan pada keluarga yang dicintainya
Amma ba'dua.Sesungguhnya
saya telah minta petunjuk(istikhorah ) pada Allah swt. dan saya
kumpulkan bab-bab penting tentang makna segala sesuatu yang diikuti oleh para
ahli tasawuf (kaum Sufi).Dari apa yang pernah dibicarakan oleh para guru dan
pemuka mereka tentang makna-makna ilmu mereka,pokok-pokok ajaran asas-asas
madzhab (tarekat),berita-berita mereka syair-syair,berbagai persoalan mereka
dan jawabannya,berbagai maqam(kedudukan spiritual ) dan hal(kondisi
spiritual )mereka.Tak lupa pula saya kumpulkan berbagai kekhusuan dari
isyarat-isyarat yang halus,ungkapan-ungkapan yang gamblang dan
fasih,lafal-lafal yang sulit namun benar dan sesuai dengan pokok-pokok ajaran
mereka ,hakikat-hakikat mereka,wajd-wajd(suka cita)dan pasal-pasal tentang
mereka.
Dalam setiap pasal saya
sebutkan sekilas hal yang perlu dikemukakan,dan dalam setiap bab saya sebutkan
sekilas isyarat,sesuai kondisi yang diberikan,kesempatan waktu yang
memungkinkan dan karunia yang diberika Allah swt. Dengan harapan agar bisa
dijadikan suri teladan yang ideal,penjelasan dan argumentasi yang kuat.
Maka seorang yang melihat
buku ini dengan seksama, penuh kesadaran, konsentrasi, jiwa yang tercurahkan
hanya untuk menelaahnya,disertai dengan pemahaman,perenungan dan pemikiran yang
mendalam,niat yang tulus,hati yang bersih,tujuan yang murni untuk mendekatkan
diri kepada Allah swt. bersyukur kepada-Nya atas taufik,pelurusan
jalan,hidayah-Nya untuk bersahabat dan mencintai golongan kaum Sufi
ini,menentang orang yang mengumbar lidahnya dalam menggunjing dan mengingkari
mereka dan orang-orang sebelum mereka,dimana semua itu merupakan anugrah dan
karunia-Nya yang diberikan kepadanya,maka ia akan melihatnya sebagai rahmat dan
ridha Allah swt. kepada seluruh kaum Sufi. Sebab mereka adalah kaum
minoritas,yang memiliki kedudukan dan kehormatan tertinggi di sisi Allah swt.
Seyogyanya bagi orang yang
berakal di zaman kita ini untuk tahu sedikit tentang pokok-pokok ajaran kaum
minoritas ini,tujuan mereka,tarekat (jalan) orang-orang yang benar dan memiliki
keutamaan dari golongan mereka.Sehingga bisa membedakan antara mereka yang
benar-benar kaum Sufi dengan orang-orang yang hanya menyerupai dan mendompleng
mereka,mengenakan pakaian kaum Sufi dan atribut-atribut mereka.Dengan demikian
diharapkan tidak akan terjerat dalam kekeliruan dan dosa.Sebab kaum Sufi ini
adalah orang-orang kepercayaan Allah azza wa Jalla yang bertugas mengemban
amanat-Nya di muka bumi.Mereka adalah gudang simpanan rahasia-rahasia dan
ilmu-Nya, orang-orang pilihan dari makhluk-Nya.Mereka adalah hamba-hamba-Nya
yang penuh ikhlas,para wali-Nya yang bertakwa,para kekasih-Nya yang jujur dan
saleh.diantara mereka terdapat orang-orang pilihan, orang-orang terdepan yang
berlomba dalam kebaikan, orang-orang baik yang dekat kepada Allah swt.,para
wali abdal dan orang-orang jujur.
Mereka adalah orang-orang yang Allah
swt.sinari mata hatinya dengan ma'rifat kepada-Nya,anggota badannya dihiasi
dengan pengabdian kepada-Nya,dia gerakkan lidahnya dengan selalu berzikir
kepada-Nya.Mereka telah ditetapkan sebelumnya untuk mendapatkan yang terbaik
dengan pengawasan yang baik dan perhatian yang terus menerus.Mereka dihiasi
dengan mahkota kewalian,dikenakan perhiasan-perhiasan hidayah,hatinya disambut
dengan penuh kelembutan dan dikumpulkan dihadapan-Nya dengan penuh kasih
sayang. Sehingga mereka cukup dengan-Nya dan tidak butuh kepada yang
lain,mencurahkan segala-galanaya hanya untuk-Nya,bergantung dan berserah diri
hanya kepada-Nya.Mereka selalu beda berdiri didepan pintu rahmat-Nya,rela
dengan ketentuan-Nya dan sabar atas cobaan-Nya.Mereka pergi meninggalkan tanah
air,berpisah dengan kawan-kawan dan meninggalkan sanak keluarganya hanya karena
mengharapkan-Nya.Mereka putus semua ketergantungan dengan selain Allah swt.dan
lari dari makhlu.Mereka merasa senang dengan Allah swt.dan gelisah dengan
lain-Nya.
"Demikianlah karunia
Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya;dan Allah mempunyai
karunia yang besar."(Q.s.Fathir:32).
"Lalu diantara mereka
ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang terdepan dalam berbuat kebaikan
dengan izin Allah.Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar."(Q.s.Fatir:
32)
"Katakanlah,'Segala
puji bagi Allah dan kesejahtraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya.'Apakah
Allah yang lebih baik,ataukah apa yang mereka persekutukan dengan-Nya?"(Q.s.
An-Naml: 59).
Perlu Anda ketahui,bahwa di
zaman kita ini telah banyak orang yang berusaha membahas dan memperbincangkan
ilmu-ilmu kelompok ini (ilmu tasawuf ).Banyak juga diantara mereka yang
menyerupai para Sufi,berusaha memberi isyarat dan jawaban tentang
permasalahannya.masing-masing dari mereka menisbatkan pada dirinya suatu kitab
yang memperindahnya dan kata-kata indah yang mereka susun secara baik.Padahal
mereka bukanlah orang yang ahli pada bidangnya.Sebab para pendahulu dan syeikh
Sufi awal yang membincangkan masalah-masalah tasawuf,memberi isyarat-isyarat
ini dan berbicara dengan berbagai hikmah hanyalah mereka yang telah memutus ketergantunganya
pada makhluk,mematikan hawa nafsu dengan mujahadah (perjuangan spiritual
),riyadhah (latihan spiritual ),munazalah(pertempuran spiritual )wajd(suka
cita kepada-Nya) dan amat berkeinginan (ihtiraq).Kemudian dengan segera
dan penuh rindu memutus semua hal sekecil apa pun yang merintangi kedekatan
mereka dengan Allah swt.sekalipun hanya sekejap mata.Mereka melakukan dengan
persyaratan ilmu pengetahuan,kemudian mengamalkannya dan sekaligus
merealisasikan dalam tindakannya.Sehingga mereka menggabungkan antara
ilmu,hakikat dan amal.
Syekh Abu Nashr as-Sarraj --
rahimahullah -- (semoga Allah senantiasa memberinya rahmat)-- berkata:
Saya telah
buang sebagian besar dari buku ini sanad-sanad yang ada.Saya anggap cukup
dengan menyebutkan matan-matan Hadist, Atsar dan cerita,agar ringkas dan
gampanga.Bila apa yang saya lakukan itu benar,itu semata karena pertolongan
Allah Azza wa Jalla -- dan segala puji hanya milik Allah atas semua itu.Dan
jika terjadi kesalahan,baik kekurangan atau masalah berlebihan,itu semua memang
karena kesalahan saya.Dan saya tentu wajib beristighgfar dan minta ampun
pada-Nya atas segala tindakan tersebut.
Sementara
yang saya sebutkan dalam kitab ini hanyalah jawaban kaum Sufi terdahulu dan
kata-kata hikmah mereka.Sebab hal ini saya anggap cukup ketimbang saya
berpura-pura ahli sebagaimana banyak dilakukan oleh orang-orang pada
akhir-akhir ini,ketika berbicara tentang hal ini,atau memberikan jawaban atau
menisbatkan ucapan dan jawaban tersebut pada diri mereka sendiri,padahal mereka
sebenarnya hanyalah para plagiator yang mengambil dari hakikat-hakikat dan
kondisi spiritual kaum terdahulu.
Setiap orang
yang mengambil dari ucapan-ucapan kaum terdahulu yang telah kami terangkan
sifatnya,suatu makna dari makna hidup mereka,dimana hal itu merupakan kondisi
spiritual,wajddan hasil istinbat(pengambilan hukum dan kebijakan)
mereka.Kemudian apa yang diambil itu dipoles dengan apa yang tidak
sewajarnya,atau dibungkus dengan ungkapan lain,atau dinisbatkan pada
dirinya,sehingga dirinya akan dianggap sebagai bagian penting dari mereka atau
untuk memperoleh setatus dan kedudukan di mata awam,atau ingin mengendalikan
perhatian manusia kepadanya sehingga dapat mengambil manfaat atau menghindar
dari bahaya,maka Allah Azza Wajalla adalah musuhnya dan Dia yang akan
memperhitungkan segala perbuatannya.Sebab ia sudah tidak lagi dapat dipercaya
dan telah melakuan penghianatan yang dilakukan dalam hal-hal yang bersifat
duniawi,
"Dan sesungguhnya Allah
tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat" (Q.s. Yusuf:
52).Semoga Allah swt. Memberi taufik kepada kita.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan