(RUJUKAN LENGKAP ILMU TASAWWUF)
Tulisan Abu Nashr Abdullah bin Ali
as-Sarraj ath-Thusi yang diberi gelar Thawus al-Fuqara' (Si Burung Merak
orang-orang fakir Sufi)
Syekh Abu
Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- berkata:Ada pun para ahli Hadis, mereka
sangat bergantung pada lahiriah Hadis-hadis Rasulullah.saw. Mereka mengatakan, bahwa
ini (Hadis) adalah asas agama, karena Allah swt.berfirman dalam al-Qur'an:
"Apa yang
diberikan rasul kepadamu maka terimalah.Dan apa yang ia melarangmu maka
tinggalkanlah."(Q.s. al-Hasyr:7)
Tetkala
mendapatkan seruan seperti itu,mereka kemudian melakukan pengembaraan kepada
berbagai negeri dan kota untuk mencari para perawi Hadis dan berguru pada
mereka sehingga mampu merekam (menukil) Hadis-hadis Rasulullah.saw.Mereka
kumpulkan Hadis-hadis yang diriwayatkan dari para sahabat dan tabi'in. Kemudian
menulis perjalanan hidup,perilaku,madzhab-madzhab mereka,perbedaan pendapat
dalam ketentuan hukum,perkataan,perbuatan,akhlak dan kondisi mereka.Mereka
menyeleksi Hadis-hadis shahih dari para perawinya dengan cara mendengar dan
hafalan.Mengoreksi dari sumber-sumber yang bisa dipercaya dari orang yang bisa
dipercaya pula.Mereka garap secara cermat dan teliti.Mereka juga tahu kedudukan
para perawi Hadis dalam menukil dan ketelitiannya.Kemudian mereka tuis
nama-nama mereka,gelar (nama lain), kapan lahir dan meninggalnya.
Mereka
sangat mendalami hal ini hingga mereka tahu berapa Hadis yang diriwayatkan oleh
masing-masing orang dari mereka?
Dari siapa
yang meriwayatkannya oleh masing-masing orang dari mereka ?
Dari siapa
yang meriwayatkannya?
Dari siapa
ia menukil Hadis itu?
Siapa yang
keliru dan menukil Hadis?
Siapa
diantara mereka yang berbuat kesalahan sehingga terjadi penambahan huruf atau pengurangan
lafal?
Siapa
diantara mereka yang sengaja melakukan hal itu?
Siapa yang
kesalahan atau kealpaannya masih bisa ditolerir?
Sehingga
mereka tahu siapa diantara mereka diduga kuat telah melakukan kebohongan dalam
Hadis Rasulullah.saw.?
Siapa yang dianggap
sah dalam meriwayatkan Hadis dan siapa pula yang tidak sah?
Siapa yang
meriwayatkan Hadis secara sendirian,sementara perawi lain tidak pernah
meriwayatkannya,atau telah menambah suatu lafal yang tidak ditemukan dalam
riwayat lain?
Mereka hafal
berapa yang meriwayatkan setiap satu Hadis.Apa cacat perawinya?
Sehingga mereka mengumpulkannya dalam
bab-bab.Lalu menjadikan beberapa bab dalam macam-macam Hadis.Mereka membedakan
antara yang masuk dalam kata gori hadis Hadis shahih dan yang keshahihannya masih
diperdebatkan.Mana yang masuk dalam riwayat orang-orang yang sedikit
meriwayatkan Hadis dan orang-orang yang banyak meriwayatkannya?Mereka paham
Hadis-hadis para imam yang ada di daerah,tingkatan para perawi Hadis:Antara
yang mengikut dan yang diikuti,yang besar dan yang kecil.
Keilmuan
mereka sangat memahami tentang berbagai alasan yang menjadikan mereka berbeda
dalam periwayatan Hadis,penambahan dan pengurangan mereka,tempat-tempat dimana
mereka tinggal dalam meriwayatkan Hadis dan Atsar.Mereka telusuri semua itu
karena itu adalah asas-asas agama.
Dalam hal
itu mereka juga tidak sama tingkatan dan kedudukannya,sehingga ada diantara
mereka,karena kelebihannya dalam ilmu yang dimiliki,kecermatan dan kuat
hafalannya,ia berhak untuk diterima kesaksiannya dimata ulama dalam hal 'adl
dan. tajrih adil dan cacatnya dalam kesaksian ),diterima dan ditolak
kesaksiannya.Sehingga kesaksiannya terhadap Rasulullah.saw.bisa diteri dalam
setiap apa yang dikatakan,dilakukan,diperintahkan ,dilarang,disunnahkan dan
yang didakwahkannya.Allah berfirman:
"Dan demikian
(pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam),umat yang adil dan
pilihan,agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan)manusia dan agar
Rasul(Muhammad)menjadi saksi atas(perbuatan) kalian."(Q.s. Al-Baqarah: 143)
Mereka
disebut sebagai ahli Hadis karena esaksiannya terhadap Rasulullah.saw.,sahabat
dan tabi'in atas apa yang mereka katakan dan lakukan.Sedangkan Rasul juaga akan
menjadi saksi terhadap kalian atas kesaksian mereka terhadap
perbuatan,perkataan,kondisi dan akhlak beliau.
Rasulullah.saw.bersabda:
"Barangsiapa sengaja melakukan
kebohongan padaku,maka hendknya siap-siap untuk menempati tempat tinggalnya di
neraka."(H.r. Bukhori-Muslim dari Ali,dan Bukhori dari Maslamah)
Sebaliknya,beliau
juga bersabda:
"Allah akan mencerahkan wajah
seseorang yang mendengar Hadis dariku kemudian ia mnyampaikannya kepada orang
lain."(H.r. Ashhabus-Sunan dari Ibnu Mas'ud,Sedangkan riwayat Ahmad,Ibnu
Majah dan Ibnu Hibban dari Ibnu Mas'ud pula).
Dikatan
bahwa seorang belum bisa disebut sebagai ahli Hadis sebelum diwajahnya ada
sinar cerah sebagai tanda dari doa Rasulullah.saw.
Dan di
kalangan ahli Hadis yang membicarakan ilmu dan karakteristik mereka telah lahir
barbagai karya tulis.Mereka juga memiliki imam-imam yang namanya terkenal luas
dan harum.Dimana setiap orang di zamannya sepakat menjadikan mereka sebagai
imam,karena keutamaan ilmunya,kelebihan intelektual,pemahaman dan
amanahnya.Untuk membicarakan hal ini akan sangat panjang,sehingga apa yang saya
sebutkan ini dianggap cukup bagi orang yang mengetahui.Dan semoga ALLAH SWT.
Menberi taufik kepadanya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan