Karangan
Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani
1.1 Penetapan Karamah Wali
Mukjizat
nabi membuktikan kejujuran dan kebenaran agama yang diembannya. Allah
berfirman:
"Ingatlah!
Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa takut dan sedih. Mereka adalah
orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat
Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan besar."(QS Yunus[10]:62-64)
Allah juga
berfirman,
"Goyanglah
pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menjatuhkan buah
kurma yang masak untukmu, kemudian makan dan minumlah "(QS Maryam [19]: 25-26).
"Setiap Zakaria masuk ke mihrab untuk menemui Maryam, ia melihat makanan
di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam, dari mana kau memperoleh
makanan ini?" Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah."
Sesungguhnya Allah akan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki
tanpa perhitungan "(QS Ali 'Imran [3]: 37).
Firman Allah
yang lain,
" Dan
apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka
carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan
sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam
urusan kamu. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit miring ke arah kanan
gua, dan ketika terbenam, miring ke arah kiri gua" (QS Al-Kahfi [18]:
16-17).
Banyak
sekali penjelasan yang menafsirkan ayat ini, berkaitan dengan penetapan karamah
para wali. Al-Fakhr al-Razi dalam Al-Tafsir al-Akbar mengemukakan bahwa para
sufi menjadikan ayat ini sebagai hujah atas kebenaran adanya karamah. Hal itu
merupakan istidlal (pengambilan dalil) secara zahir, dan kami akan menjelaskan
masalah ini dengan jalan meneliti secara mendalam sebelum menceburkan diri
dalam masalah dalil tentang kemungkinan karamah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan