Zahir, seorang Badui miskin, cacat dan
tua, tengah menjual barang di pasar. Nabi Salallahu alaihi wa sallam bermaksud
mengejutkan dia. Nabi datang dari arah belakang Zahir dan mengunci tubuh Zahir
dari arah belakangnya.
Zahir terkejut, dan ia segera saja
berusaha untuk mencari tahu siapa yang sudah mengunci tubuhnya dari belakang
itu. Begitu ia melihat bahwa itu adalah Nabi Salallahu alaihi wa sallam, ia
sangat kaget. Spontan ia berdiri diam dan memeluknya.
Kemudian Nabi sal Allahu alaihi wa
sallam bercanda seraya menyapa orang-orang yang lewat, “Siapa yang mau membeli
orang ini?”. Zahir, yang masih dipeluk oleh Nabi, tertawa. Ia kemudian berkata,
“Saya tidak punya apa-apa, tidak seorang pun akan membeli saya.”
Zahir berkata begitu karena usianya
sudah tua dan tubuhnya cacat. Nabi salallahu alaihi wa sallam mengatakan
kepadanya, “Tapi bagi Allah, Engkau sungguh mahal dan tak ternilai harganya.” Pernah
Nabi Salallahu alaihi wa sallam bermaksud mengejutkan dia. Nabi datang dari
arah belakang Zahir dan mengunci tubuh Zahir dari arah belakangnya.
Zahir terkejut, dan ia segera saja
berusaha untuk mencari tahu siapa yang sudah mengunci tubuhnya dari belakang
itu. Begitu ia melihat bahwa itu adalah Nabi Salallahu alaihi wa sallam, ia
sangat kaget. Spontan ia berdiri diam dan memeluknya.
Kemudian Nabi sal Allahu alaihi wa
sallam bercanda seraya menyapa orang-orang yang lewat, “Siapa yang mau membeli
orang ini?”. Zahir, yang masih dipeluk oleh Nabi, tertawa. Ia kemudian berkata,
“Saya tidak punya apa-apa, tidak seorang pun akan membeli saya.”
Zahir berkata begitu karena usianya
sudah tua dan tubuhnya cacat. Nabi salallahu alaihi wa sallam mengatakan
kepadanya, “Tapi bagi Allah, Engkau sungguh mahal dan tak ternilai harganya.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan