OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Bagi seorang mukmin wajib mencintai para ulama dan
orang-orang shaleh, berkumpul dengan mereka dalam 1 majelis serta menanyakan
sesuatu yang selalu menimpanya, kemudian memperoleh nasehat; menjauhi perbuatan
jelek dan menganggap syetan sebagai musuh, sebagaimana difirmankan Allah SWT:
"Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka anggaplah dia
sebagai musuhmu. (QS.35:6)"
Maksudnya memusuhi syetan dengan jalan taat kepada
Allah serta tidak melayani syetan dalam maksiat terhadap Allah SWT.
Hati-hatilah engkau dengan syetan, hati-hati dari segi perbuatan atau I'tiqod
dalam hatimu. Bilamana kalian mengerjakan amal, hati-hatilah, sebab bisa saja
amal baik dimasuki sifat riya' oleh syetan untuk menghiasi perbuatan jahat
dalam pandanganmu; maka mintalah perlindungan terhadap Tuhanmu.
Abdullah bin Mas'ud RA berkata:
Rasulullah SAW memberikan garis pada kita sambil
beliau bersabda:
"Ini garis kearah Allah".
Lalu beliau SAW membuat garis lagi di sebelah kanan
dan kiri, lalu beliau SAW bersabda:
"Didalam garis ini ada beberapa jalan, dimana
setiap jalannya ada syetan yang selalu mengajak kesana,,,,"
Kemudian beliau SAW membaca ayat:
"Sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus,
maka ikutilah jalanku ini, dan janganlah kamu mengikuti jalan yang lain agar
kamu tidak bercerai-berai dari jalan-Nya. (QS.6 Al An'am:153)"
Dan Rasulullah SAW sudah banyak menerangkan kepada
kita mengenai jalur-jalur syetan.
Diriwayatkan langsung dari Nabi SAW, sesungguhnya beliau SAW bersabda:
Ada seorang pendeta dari kalangan Bani Israil. Di
lain pihak ada syetan menghampiri anak perempuan lalu mencekiknya. Dia
memberikan keyakinan bahwa untuk menyembuhkan harus dibawa ke pendeta, namun si
pendeta menolak menerima si perempuan. Namun keluarga perempuan tetap berusaha
mendekati pendeta, pihak keluarga sudah berkali-kali mengunjungi pendeta,
sampai akhirnya pendeta terpaksa menerima si perempuan.
Ketika si perempuan disamping pak pendeta untuk
diobati, tiba-tiba syetan datang mempengaruhi pendeta, ia punya fikiran
berhubungan intim dengan wanita ini. Tidak henti-hentinya syetan terus merayu,
sampai akhirnya pendeta benar-benar terjebak menggauli si wanita. Akhir kata si
wanita hamil karena si pendeta.
Kemudian syetan datang dan menggoda lagi:
"Sekarang celamu akan terbuka, sebab
keluarganya akan datang kesini, maka bunuh saja si wanita ini dan bila
keluarganya bertanya, bulang saja sudah mati".
Pendeta kalah; ia mengambil jalan itu sesuai
kehendak syetan. Wanita mati dan dikubur, saat itu datanglah rombongan keluarga
dan menanyakan anak wanitanya; dengan enteng si pendeta menjawab:
"Dia sudah mati".
Keluarga sangat marah dan hendak menangkap dan
membunuhnya atas kematian anak wanitanya. Saat inilah syetan datang lagi dan
berkata pada pendeta:
"Sesungguhnya aku sendiri yang mencekik dan
membunuh wanita tersebut dan untuk meyakinkan keluarganya aku mempengaruhi agar
dibawa kepadamu. Kalau ingin selamat, sekarang ikutilah aku agar bebas dari
mereka".
Kata pendeta:
"Caranya bagaimana".
Jawab syetan;
"Sujudlah padaku 2X".
Dan si pendeta mengerjakan perintah syetan, lalu
syetan berkata:
"Sesungguhnya aku sudah lepas dari urusan
kamu".
Allah SWT berfirman:
"Semisal syetan ketika berkata kepada mereka;
"Engkau kafir". Dan ketika manusia itu benar-benar menjadi kafir,
syetan berkata: "Sesungguhnya aku sudah lepas dari urusan kamu.
(QS.59:16)"
Ketika iblis bertanya kepada Imam Syafi'i:
"Bagaimana pendapatmu mengenai Tuhan, yang
telah menciptakan aku menurut Ketentuan-Nya yang Dia kehendaki, dan
memperlakukan aku dalam suatu masalah sesuai Kehendak-Nya. Dan setelah itu
kalau Dia menghendaki juga, Dia akan memasukkanku kedalam surga atau aku
dimasukkan kedalam neraka. Bagaimana pendapatmu, apakah Dia sudah berbuat adil
atau sewenang-wenang".
Imam Syafi'i menjawab:
"Hai iblis, andaikan Dia menciptakan kamu
untuk sesuatu yang kamu kehendaki, maka engkau sudah menganiaya dirimu sendiri.
Namun kalau Dia menciptakan kamu untuk yang Dia kehendaki, maka jangan tanyakan
semua yang dikerjakan, akan habislah semua yang sudah jadi tanpa bekas
sesuatupun".
Iblis menjawab:
"Demi Allah wahai Imam Syafi'i, lantaran
masalahku ini, aku sudah sama dengan mengeluarkan 70.000 orang ahli ibadah yang
mengabdi kepada Allah".
Ketahuilah bahwa hati ibarat benteng dan posisi
syetan adalah musuh yang berusaha menerobos masuk benteng untuk memiliki dan
menguasai. Dan semua orang tidak mampu menjaga benteng kecuali menjaga
pintu-pintunya, tempat masuk dan cela-celanya. Ia tidak bisa menjaga pintu itu
sebelum mengetahui pintu (tempat masuknya syetan). Menjaga hati dari gangguan
syetan hukumnya wajib 'ain bagi setiap mukallaf. Dan semua yang diwajibkan
tidak akan berhasil kecuali menunaikannya. Juga tidak akan mampu mengusir
syetan kecuali mengetahui tempat masuknya; mengetahui tempat masuknya itulah
"Wajib". Padahal tempat masuknya syetan adalah sifat dan watak
manusia dan semua tak terhitung banyaknya.
Tempat-Tempat Masuknya Syetan
Marah dan menuruti Kesenangan Nafsu:
Marah merupakan bencana yang merusak akal. padahal
syetan amat mudah menerobos akal yang lemah. Dan acapkali manusia marah
otomatis syetan mempermainkan layaknya anak kecil mempermainkan bola.
Disebutkan sebagian kekasih Allah berkata kepada iblis:
"Perlihatkan pada bagaimana kalian menguasai
anak cucu Adam".
Mereka menjawab:
"Aku menjeratnya ketika marah dan
gembira".
Dengki dan Rakus
Orang yang rakus terhadap sesuatu pasti kerakusan
tersebut membuat ia buta dan tuli, saat itu syetan menemukan cela untuk masuk.
Kemudian syetan menunjukkan sisi kebajikan padanya atas sesuatu yang membuatnya
berhasil mencapai kesenangan, padahal segi itu jelas-jelas munkar.
Diriwayatkan ketika Nabi Nuh AS menaiki kapalnya,
ia memasukkan setiap jenis binatang secara berpasangan sebagaimana yang
diperintahkan Allah padanya. Ternyata dalam kapal tersebut Nabi Nuh AS melihat
kakek-kakek yang tidak dikenal. Nabi Nuh AS bertanya:
"Kenapa anda masuk kemari"
Ia menjawab:
"Aku masuk untuk menggait hati teman-temanmu
agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya dengan kamu".
Kata Nabi Nuh AS:
"Keluarlah dari kapalku wahai musuh Allah,
Kamu adalah yang dilaknat".
Jawab iblis (kakek-kakek):
"Ada 5 cara, dimana aku mampu membinasakan
manusia dan aku beritahukan 2 saja".
Allah SWT mewahyukan pada Nuh AS:
"Sesungguhnya kamu tidak membutuhkan yang 3,
maka dia akan cerita padamu yang 2 saja".
Kata Nuh AS:
"Apa 2 macam itu".
Kata iblis:
"2 hal ini tidak pernah meleset untuk
menjerumuskan manusia, yakni rakus dan dengki. Hanya karena dengki, aku menjadi
makhluk terlaknat dan terkutuk. Dan mengenai rakus: maka sungguh semua yang di
surga diperuntukkan kepada Adam kecuali buah khuldi dan aku mampu menyeret Adam
AS untuk memakannya karena sifat rakus.
Kenyang
Walau kenyang dari makanan halal, sebab kenyang
bisa mendorong kekuatan nafsu, padahal nafsu pedangnya syetan.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya iblis muncul didepan Yahya AS dan
iblis membawa berbagai alat penggait. Yahya AS pun bertanya:
"Wahai iblis, ini penggait untuk apa".
Jawab iblis:
"Semua ini kesenangan nafsu dan aku bisa
menguasai anak cucu Adam dengan cara itu".
Tanya Yahya AS:
"Apakah disana termasuk aku".
Kata iblis:
"Kadang-kadang kamu terlalu kenyang sehingga
aku rasuki rasa berat untuk shalat dan dzikir".
Tanya Yahya AS:
Apa ada lagi".
Jawab iblis:
"Tidak".
Kata Yahya AS:
"Demi Allah, aku wajib tidak lagi memenuhi
perutku dengan makanan selama-lamanya".
Kata iblis:
"Demi Allah, aku tidak akan menasehati orang
muslim untuk selama-lamanya".
Mencintai Kemewahan dari perabot Rumah Tangga, Pakaian, Mode Rumah
Sesungguhnya syetan kalau mengarahkan
penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bagi
manusia. Sebab pandangan itu bisa bertelur dan menetas, lalu syetan tidak
henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah, menghias atap, pagar atau
mempeluas bangunan. Akan diajak hidup bermewah-mewah; pakaian, kendaraan dan
mengunggulkan bidang itu seumur hidupnya. Dan kalau syetan berhasil mendudukkan
hati manusia pada posisi demikian, maka syetan tidak membutuhkan manusia lagi
untuk kedua kalinya, karena bidang ini selalu tarik menarik (mempengaruhi) 1 sama
lain tak pernah putus sampai datangnya ajal. Kematian itu pun lewat jalur
syetan dan hawa nafsu. Dan ini termasuk kekhawatiran apakah bisa disebut
"Su-ul khotimah (kematian yang jelek).
Thomak Dari Segi Kemanusiaan (Mengharap)
Sungguh telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim:
Sesungguhnya iblis menjelma dihadapan Abdullah bin
Handlolah, kata iblis:
"Hai Abdullah bin Hadlolah, aku akan
mengajarkan sesuatu dan hafalkan".
Jawab Abdullah:
"Aku tidak butuh pengajaranmu".
Kata iblis;
"Lihatlah.... kalau baik bisa kau ambil dan
kalau jelek bisa kau tolak. Hai Ibnu Handlolah, janganlah engkau minta kepada
seseorang selain Allah dengan permintaan yang terlalu berhasrat. Ingatlah
ketika engkau marah, keadaan seperti itu aku menguasaimu.
Tergesa-gesa dan Menunda-nunda Menyelesaikan Urusan
Nabi SAW bersabda:
"Tergesa-gesa merupakan sifatnya syetan dan
tenang merupakan sikap dari Allah".
Ketika manusia tergesa-gesa syetan mempengaruhi
akan kejahatan kepada manusia dan mereka tidak menyadari. Diriwayatkan:
Sesungguhnya ketika Isa bin Maryam dilahirkan, para
syetan mendatangi iblis untuk untuk melaporkan, katanya:
"Berhala-hala pada pagi ini kepalanya
terjungkir".
Iblis menjawab:
"Ini peristiwa yang benar-benar terjadi,
sekarang tunggu disini".
Maka iblis terbang, sesampai pada 2 belah bumi
tidak menemukan apa-apa kecuali Isa sudah dilahirkan dan ia melihat para
malaikat sudah mengerumuninya, maka kembalilah iblis ke para syetan tadi. Ia
berkata:
"Sesungguhnya tadi malam ada seorang Nabi
dilahirkan, padahal tidak ada seorang wanita yang hamil atau melahirkan kecuali
pasti saya hadir disana (untuk menyusupkan kejahatan), maka setelah malam ini
jangan harap ada berhala disembah lagi, dimana sekarang datanglah anak cucu
Adam dari arah ketergesaan dan kelambanan".
mmmm
Uang dan Segala Bentuk Kekayaan dari Segi Harta Benda, Kendaraan,
Pekarangan
Sebab sesuatu yang banyaknya melebihi kadar bahan
kebutuhan pokok adalah sumber munculnya syetan. Kata Tsabit Al Banani:
Ketika Rasulullah SAW diutus sebagai Nabi dan
Rasul, maka iblis berkata kepada para syetan:
"Sungguh telah terjadi peristiwa, sekarang
periksa apa yang sesungguhnya terjadi".
Para syetan itu pergi memutar-mutar sampai letih,
hingga akhirnya para syetan kembali lagi ke iblis sambil berkata:
"Tadi kami tidak tahu".
Kata iblis:
"Aku sendiri (yang pergi) dan datang kepada
kamu dengan membawa suatu kabar".
Kemudian ia pergi, lalu datang dan berkata;
"Ternyata Allah benar-benar telah mengutus
Nabi Muhammad SAW".
Kata Tsabit Al Banani:
Lalu iblis mengirim para syetan untuk menemui para
sahabat Nabi SAW namun syetan kembali dengan tangan hampa. Mereka berkata:
"Sama sekali kami belum pernah menemukan
sebuah hari seperti hari-hari mereka yang selalu berdiri shalat dan semuanya
bisa terhapus".
Kata iblis pada anak buahnya:
"Berilah mereka senggang waktu, semoga Allah
membuka masalah duniawi di mata mereka, sehingga kita bisa memperoleh
keuntungan dari mereka".
Bakhil dan Takut Miskin
Masalah ini merupakan pokok urat yang memberatkan
orang ber-infaq, serta selalu berkeinginan menimbun harta, padahal disana ada
siksa yang pedih. Termasuk bahayanya bakhil ialah sangat bersemangat berdagang
untuk mengumpulkan harta, padahal pasar merupakan sarangnya syetan.
Fanatik Terhadap Madzhah, Mengutamakan Kesenangan
Pribadi, Dendam terhadap Lawan dan Meremehkan Lawan
Dimana semua ini watak merusak dan mencelakakan
orang ahli ibadah maupun orang fasik. Kata Hasan RA:
"Sampai kepada kita bahwa iblis pernah
mengatakan 'Aku menghias umat Muhammad dengan berbagai maksiat, lalu mereka
mematahkan punggungku dengan bacaan istighfar. kemudian aku menghiasi lagi
dengan dosa-dosa yang tak akan mereka memohon ampun pada-Nya, yakni dosa-dosa
yang timbul dari kesenangan".
Benarlah apa yang dikatakan iblis, sebab mereka
tidak akan sadar bahwa didalam kesenangan ada suatu sebab yang mampu mendorong
kearah perbuatan maksiat, lalu bagaimana mungkin mereka mohon ampun lantaran
suatu kesenangan.
Buruk Sangka Sesama Muslim
Seorang muslim wajib menjaga diri dari watak dan
prasangka dari hal-hal yang tersembunyi. Saya melihat manusia selalu berburuk
sangka pada yang lain untuk mencari aib, maka mengertilah bahwa sesungguhnya
dia sendiri yang memiliki batin kotor yang memantul dari hatinya.
Dengan demikian manusia wajib menutup pintu-pintu
hatinya dan membuka sesuatu yang bisa mengingatkan kepada Allah.
Perundingan Pertama Membunuh Nabi Muhammad SAW
Tepatnya hari sabtu, karena itu ada periwayatan
yang mengatakan bahwa hari sabtu adalah hari makar dan tipu daya. Ibnu Ishaq RA
bercerita:
"Ketika orang-orang kafir Quraisy mengetahui
para sahabat Nabi SAW hijrah, juga mengetahui akan ada semakin banyak
orang-orang yang ingin menjadi sahabat Nabi SAW mereka pun jelas menjadi takut
akan berita hijrah ini. Sebab mereka tahu kemungkinan besar Nabi Muhammad SAW
akan memerangi mereka. Lalu mereka berkumpul dalam "Darul Nadwah"
tepatnya di rumah Qushoo bin Kilab. Dinamakan Darul Nadwah ialah karena
digunakan tempat untuk berunding, dimana orang-orang Quraisy tidak memutuskan
suatu masalah kecuali ditempat itu. Disana pun dilarang masuk kecuali
orang-orang Quraisy yang sudah berumur 40 tahun, termasuk Abu Jahal.
Mereka berkumpul pada hari sabtu. Mereka ditemani
iblis dengan menyamar sebagai orang tua bangsa Najd. Saat itu iblis berdiri di
pinggir pintu seperti orang tua yang agung, pakai batt, yakni jubah tebal dari
sutra yang sering dipakai para ulama besar. Orang-orang bertanya:
"Syeikh ini dari mana".
Iblis menjawab:
"Dari Najd, dia (maksudnya: diri sendiri;
iblis) sudah mengetahui apa yang kamu putuskan dan dia pun datang untuk mendengar
pembicaraan kalian, mungkin dia berpendapat atau memberi nasehat untuk
kalian".
Kata mereka:
"Masuklah...".
Iblis pun masuk dan ikut bermusyawarah mengenai
Muhammad SAW. Jumlah mereka 100 orang tapi ada riwayat mengatakan 15 orang.
Pendapat Abul Buhaira (kelak ia terbunuh dalam
keadaan kafir saat perang badar), katanya:
"Masukkan saja ke dalam penjara besi, kunci
rapat-rapat, dan tunggu saja sampai dia tertimpa sesuatu seperti yang pernah
menimpa para penyair sebelum dia".
Orang Najd berkata:
"Itu bukan pendapat. Demi Allah! Andaikan
kalian memenjarakan dia dalam penjara besi, pasti perintahnya mampu
mengeluarkan dia, dari belakang dan menuju para sahabatnya lagi. Karena bisa
dipastikan para sahabatnya akan menyerbu kalian dan merebut dia dari tangan kalian.
Dan mereka akan memperoleh pendukung lebih banyak dari golongan kalian dengan
membawa Muhammad SAW sehingga kalian terkalahkan. Ini jelas bukan pendapat,
cari pendapat yang lain saja".
Pendapat Aswad bin Rabi'ah bin Amr Al Amiri:
"Kita usir saja dia, kita buang jauh dari
negeri kita dan kita tidak peduli kemana dia pergi".
Najd Laknatullah (iblis) berkata:
"Demi Allah, itu pun bukan pendapat. Tidakkah
kalian mengerti bahwa budi bahasanya amat santun! Yang mampu menaklukkan hati
para tokoh hanya dengan bekal yang ia miliki! Demi Allah, kalau pendapat ini
kalian laksanakan hatiku tidak tenang. karena ia masih mampu bertempat di
golongan bangsa Arab lainnya. Dia jelas mampu menguasai mereka lagi dengan
tutur katanya dan mereka akan semakin banyak memusuhi kalian untuk merebut
kekuasaan dari tangan kalian, lalu dia akan berbuat sekehendak hatinya terhadap
kalian. Sekarang cobalah fikir sekali lagi".
Abu Jahal berpendapat:
"Demi Allah, aku punya pendapat yang kalian
tidak akan terfikirkan. Aku berpendapat, sebaiknya kamu memilih seorang pemuda
yang gagah berani dari suku kalian, pemberani, bangsawan dan jujur. mereka
diberi bekal pedang yang tajam, lalu menyerbu Muhammad SAW dan memukulnya
sekaligus seperti pukulan 1 orang. Mereka secara serentak membunuh Muhammad,
sementara kita bisa enak-enakan disini dan tuntutan balas dendam kematian
Muhammad tidak mungkin dilakukan Abdul Manaf memerangi semua sukunya sendiri.
Kita hanya ramai-ramai menyerahkan niatnya pada mereka".
Orang Najd laknatullah berkata:
"Inilah baru pendapat yang benar dan aku tidak
mendengar ada pendapat lagi".
Maka keputusan itu menjadi bulat untuk membunuh
Muhammad SAW, setelah itu mereka menutup sidang.
Malaikat Jibril kemudian datang kepada Nabi
Muhammad SAW, ia berkata:
"Malam ini engkau jangan tidur ditempat tidur
yang biasa kamu tiduri".
Malam pun datang, mereka sudah berkumpul didepan
pintu Nabi Muhammad SAW sambil mengintai. Ditempat itu dianggapnya Muhammad
tidur, lalu mereka pun menyerbu. Padahal sebelumnya Rasulullah SAW memerintah Ali
tidur ditempat beliau SAW dengan menutup dan menggunakan selimut beliau SAW
yang berwarna hijau. Selimut ini yang dipakai --setelah kejadian ini-- untuk
sholat Jum'at dan shalat 2 hari raya 'Id. Jadi orang yang pertama menjual
dirinya kepada Allah dengan melindungi Rasulullah ialah Ali. Ali KW menuangkan
dalam gubahan syair:
"Aku telah menjaga orang terbaik yang
menginjak tanah dengan diriku.
Orang yang thawaf pada rumah kuno.
Orang yang thawaf pada hijr ismail.
Utusan Tuhan!
Dia merasa takut mereka menyelenggarakan maka
buatnya Allah menyelamatkan dari makar itu.
Dzat yang memiliki Anugerah.
Semalam Rasulullah SAW aman dalam gua.
Terjaga, dan selalu dalam penjagaan-Nya.
Semalaman aku mengawasi mereka, dan mereka tidak
menemukan kami.
Padahal aku benar-benar sudah menampakkan diriku
untuk ditawan atau dibunuh.
Nabi Muhammad SAW kemudian keluar melewati mereka.
Allah sudah mencabut penglihatan mereka, dan seorang diantara mereka yang bisa
melihat. Adalah beliau SAW menaburkan debu kearah kepala mereka, sambil beliau
membaca surah "Yasin" dari ayat 1 sampai pada ayat:
"Lalu Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka
tidak bisa melihat. (QS.36 Yasin:9)"
Kemudian beliau SAW meninggalkan tempat itu sesuai
yang dikehendaki.
(Kembali pada orang-orang kafir); tiba-tiba datang
seseorang kepada mereka, dia berkata:
"Apa yang kalian kerjakan disini".
Mereka menjawab:
"Muhammad"
Dia berkata:
"Aduh! Allah benar-benar telah membuat kalian
gagal. Demi Allah, tadi ia sudah keluar lewat didepan kalian, dan ia tidak
meninggalkan sesuatu pada kalian kecuali debu yang sekarang ada diatas kepala
kalian, kemudian ia pergi meninggalkan tempat ini, sementara kalian tidak tahu
apa yang terjadi pada kalian".
Mereka meletakkan tangan di kepala masing-masing,
dan disana memang ada debu. lalu mereka melihat ke dalam, ternyata yang
ditunggu sejak tadi adalah Ali KW yang berada ditempat beliau SAW, berikut
selimut yang dipakai Ali milik beliau SAW. Mereka masih menunggu sampai pagi
sampai akhirnya Ali bangun dari tidurnya.
Diantara mereka ada yang berkata:
"Ternyata benar apa yang diceritakan orang
pada kita".
Peristiwa ini membuat turunnya ayat:
"Ketika orang-orang kafir berusaha memperdaya
kamu, agar mereka bisa memenjarakan kamu, membunuh kamu atau mengusir kamu.
Mereka memperdaya kamu, maka Allah yang membalas tipu daya mereka. Dan Allah
adalah sebaik-baik Dzat Yang Maha Memperdayakan. (QS.8 Al Anfal:30)".
Ada gubahan syair:
"Sekali-kali jangan engkau mengeluh
Tidakkah setiap kesulitan terdapat kemudahan.
Semua hal punya ukuran waktu dan ketentuan takdir.
Obyek Ketentuan disekitar kita hanyalah sebuah
pertimbangan
Dan diatas pengaturan kita ada pengaturan
Allah"
Kemudian Allah SWT memberikan izin kepada Nabi
Muhammad SAW untuk hijrah. Berkatalah Ibnu Mas'ud RA dalam sebuah firman Allah:
"Dan katakanlah: Ya Tuhan, masukkanlah aku
dengan kebenaran, dan keluarkan aku dengan benar, serta jadikanlah aku dari
Sisi-MU Kekuasaan yang menolong. (QS.17 Al Isra':80)"
Dan malaikat jibril memerintahkan agar ada sahabat
yang menyertai, yakni Abu Bakar RA.
Diriwayatkan oleh Imam Hakim melalui Ali KW:
Sesungguhnya Nabi SAW bertanya kepada jibril:
"Siapakah yang ikut hijrah bersamaku".
Jibril menjawab:
"Abu Bakar".
Kemudian Nabi SAW memberitahukan tentang hijrahnya
kepada Ali KW dan setelah itu beliau SAW memerintahkan menggantikan (tempat
tidur beliau SAW) sehingga beliau SAW bisa menitipkan harta benda buat
orang-orang disisi Nabi SAW.
Diriwayatkan Imam Thabrani dalam hadits Asma:
Nabi SAW selalu mendatangi kami ketika beliau SAW
di Mekkah setiap hari 2X pagi dan sore. Ketika waktu agak terang beliau SAW
datang kepada kami, aku berkata:
"Ayah, yang menutup kepalanya ini adalah
Rasulullah SAW. Dia datang pada waktu yang beliau tidak pernah datang".
Kata Abu Bakar RA:
"Ayah dan ibu menjadi tebusan buat beliau SAW.
Demi Allah, saat seperti ini pasti beliau SAW tidak kesini kecuali ada urusan
yang besar".
Kata Aisyah RA:
"Rasulullah SAW datang minta izin, maka Abu
Bakar (ayah) memberikan izin, Abu Bakar menggeser duduknya tepat disisi tempat
duduk Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya DIA sudah mengizini aku untuk
hijrah".
Kata Abu Bakar RA:
"Aku akan menyertaimu dan ibu bapakku sebagai
tebusan engkau, Ya Rasulullah".
Nabi SAW bersabda:
"Ya".
Kata Aisyah RA:
"Aku melihat Abu Bakar menangis, padahal sebelumnya
aku tidak mengira ada seorang lelaki yang menangis karena gembira".
Kata Abu Bakar RA:
"Ambillah 1 atau 2 dari kendaraanku, dan
sebagai tebusannya ialah bapak dan ibuku, ya Rasul".
Sabda Nabi SAW:
"Tidak, namun aku akan menghargai".
Dalam sebuah riwayat; kemudian Abu Bakar berkata:
"Kalau engkau mau dengan harganya".
Lalu beliau SAW mengambil disertai dengan harganya.
Ini tidak lain agar hijrah beliau SAW kepada Allah dengan harta dan jiwanya
karena demi cintanya dalam memenuhi hijrah kepada Allah SWT. Aisyah bercerita:
"Kemudian kami mempersiapkan bekal untuk
mereka secepat mungkin".
Dikatakan dalm riwayat lain:
Perbekalan yang paling disenangi; kami membuat
sarafah, yakni makanan dalam jirab (wadah dari kulit).
Al Waqidi menambah:
"Sesungguhnya dalam jirab itu berupa daging
kambing yang sudah dimasak".
Kata Aisyah:
Asma' menyobek ikat pinggangnya untuk mengikat
mulut jirab. Itulah sebabnya ia dijuluki "Dzatun Nithoqoini".
Berangkat Ke Gua Tsur
Aisyah bercerita:
Kemudian berangkatlah Rasulullah dan Abu Bakar ke
gua Tsur, disana mereka bersembunyi sampai 3 malam. Gua Tsur berada di gunung
Mekkah. Dinamakan Tsur karena ditemukan oleh orang yang bernama Tsur bin Abdu
Mapah.
Diriwayatkan:
Keduanya keluar dari buah kayu, yakni perkakas
pintu kecil rumah Abu Bakar. Mereka menuju gua selalu di malam hari.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Abu Jahal pernah berpapasan dengan
mereka saat berlalu. Kata Asma' binti Abu Bakar:
"Abu Bakar pergi dengan membawa hartanya 5.000
dinar".
Orang-orang Quraisy merasa kehilangan Nabi Muhammad
SAW, mereka mencari di sekitar Mekkah wilayah dataran tinggi atau yang rendah.
Mereka menyebarkan juru lacak, yakni orang-orang yang mengetahui jejak orang
dari berbagai sudut. Orang yang pergi ke Gua Tsur jejaknya pasti disana, mereka
tak henti-hentinya melacak, namun jejak itu hilang belum sampai ke gua Tsur.
Orang-orang Quraisy amat berat kehilangan Nabi SAW dan mereka berjanji
menghadiahkan 100 unta bila berhasil mengembalikan Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya ketika beliau SAW masuk ke gua bersama
Abu Bakar, Allah menumbuhkan pohon Roah yang terkenal dengan sebutan pohon Ummi
Ghoilan. Pohon itu tumbuh dan menghalangi orang-orang kafir melihat gua.
kemudian Allah 'Azza Wa Jalla memerintah laba-laba untuk membuat rumah didepan
gua, lalu mengutus 2 ekor merpati liar untuk singgah dan membuat sarang di
pintu gua. Ini merupakan upaya penghalang orang-orang kafir terhadap beliau
SAW. Dan dikatakan bahwa merpati-merpati di Tanah Haram ini, adalah keturunan dari 2 merpati tersebut
setelah berhasil menjaga Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Lalu keturunan mereka
dipelihara di Tanah Haram tanpa ada yang mengganggu.
Datanglah para pemuda Quraisy dari tiap marga
dengan membawa tongkat, pentung dan pedang. Sebagian mereka melihat gua, mereka
melihat ada 2 sarang merpati diluar mulut gua, dia pun kembali kepada
kawan-kawannya. Kawan-kawannya bertanya:
"Bagaimana usaha kamu".
Jawabnya:
"Aku melihat ada 2 merpati liar, lalu aku
menyimpulkan bahwa tidak mungkin ada seseorang didalamnya".
Padahal Rasulullah SAW mendengar perbincangan
mereka. Mengertilah beliau bahwa Allah telah melindunginya.
Sebagian diantara mereka ada yang berkata:
"Kita masuk saja ke dalam gua itu".
Umayyah bin Khalaf membantah:
"Apa keperluanmu masuk gua".
Disanapun ada laba-laba yang lebih tua dari
lahirnya Nabi Muhammad SAW. Andaikan dia masuk tentu telurnya pecah dan
sarangnya berantakan. Cara ini lebih tajam untuk melemahkan anggapan daripada
dilawan dengan tentara. Fikirlah..... bagaimana mungkin sebatang pohon mampu
melindungi orang yang dicari dan menyesatkan yang mencari! Juga seekor
laba-laba datang dan menutup pintu pencarian. Dan bagaimana upaya laba-laba
menenun rumahnya sampai yang dicari (Nabi SAW) menjadi kabur bagi yang mencari!
Peristiwa hebat merupakan tanda-tanda kemuliaan Nabi SAW dan alangkah cantiknya
gubahan Ibnu Naqib:
"Tatkala ulat sutra memintal benang
Benang itu amat indah untuk dipakai segala sesuatu
Namun laba-laba lebih mulia, karena upaya memintal
diatas kepala Nabi SAW".
Diriwayatkan oleh Imam Syaikhani, melalui Annas RA.
Katanya:
Abu Bakar berkata kepadaku:
"Aku berkata kepada Nabi SAW ketika kami di
gua: andaikan seseorang diantara mereka melihat telapa kakimu, tentu mereka
melihat kita. Sabda Nabi SAW:
"Apa perkiraanmu tentang nasib 2 orang yang
ketiganya adalah Allah".
Sebagian ulama menerangkan;
"Sesungguhnya Abu Bakar mengucapkan itu Nabi
SAW bersabda: Andaikan mereka datang kesini, pasti kita akan pergi
kesana".
Lalu Abu Bakar melihat ada bagian yang terbuka,
tiba-tiba terlihat laut lepas yang tersambung dengan gua, dimana disana sudah
ada perahu yang terikat dengan gua.
Dari Hasan Al Bishri:
Sesungguhnya malam itu Abu Bakar RA berangkat
bersama Nabi Muhammad SAW ke gua. Kadang-kadang ia berjalan didepan beliau SAW,
kadang-kadang dibelakangnya. Beliau SAW bertanya:
"Kalau aku yang teringat, aku yang mencari
jalan dan harus didepan, tetapi kalau aku tidak ingat, aku pun harus
dibelakangmu".
Beliau SAW bersabda;
"Andaikan terjadi sesuatu, apakah engkau lebih
senang dibunuh untuk melindungi aku".
Jawab Abu Bakar RA:
"Benar, Demi Tuhan yang telah mengutusmu
dengan haq".
Dan ketika mereka sampai di gua Abu Bakar berkata:
"Ya Rasul, tunggu dulu, kubersihkan dulu gua
ini untukmu'.
Ia pun lantas membersihkan dengan meraba-rabakan
tangannya. Kalau ia melihat ada batu, ia menyobek pakaiannya untuk menutupi
batu itu, sampai habis pakaiannya ternyata masih ada batu yang terlihat.
Kemudian ia meletakkan tumitnya untuk menutupi batu itu agar tidak menyakiti
Rasulullah.
Rasulullah SAW pun masuk gua, merebah dan meletakkan
kepala beliau SAW dipangkuan Abu Bakar sampai beliau SAW tertidur. Tiba-tiba
Abu Bakar merasakan kakinya tertancap di batu, namun ia tidak bergerak agar
Nabi SAW tidak terbangun. Karena (menahan sakit) mata Abu Bakar berlinang
menangis dan air mata itu menggulir mengenai wajah Rasulullah SAW. Beliau
bertanya:
"Ada apa wahai Abu Bakar". Sabda
Rasulullah SAW.
Jawab Abu Bakar:
"Kakiku tertancap batu, ya Rasul. Semoga ayah
dan ibuku menjadi tebusanmu".
Kemudian Rasulullah SAW meniup (kaki) Abu Bakar
untuk menghilangkan rasa sakit.
Alangkah indahnya bait Hasan bin Tsabit RA:
"Orang kedua dari 2 orang yang berada di gua;
Saat musuh mengelilingi dan naik gunung.
Namun cinta terhadap Rasulullah membuat ia
mengerti; mengerti
Kalau dia tidak bisa diganti oleh makhluk
apapun".
Rasulullah SAW keluar dari Mekkah hari kamis dan
keluar dari gua hari senin, artinya dalam gua selama 3 hari. Kejadian ini tepat
awal bulan Rabi'ul Awal. Dan beliau SAW masuk ke Madinah hari setelah 12 hari
tepat hari Jum'at.
Bayangan Iblis
Ada orang ahli zuhud bernama Zakariah mengalami
sakit keras dan amat dekat sekali kematiannya. Dalam keadaan sakaratul maut itu
kawannya menjenguk dan menuntun membaca:
"Laa ilaahha illallaahhu
Muhammadarosulullaaah...".
Namun si zahid memalingkan wajahnya tak mau
mengucapkan. Diulangi lagi, namun si zahid tetap enggan. Diulangi lagi ketiga
kalinya, akhirnya si zahid berkata:
"Aku tidak akan mengucapkan".
Maka temannya langsung pingsan.
Ketika sakitnya sudah berlalu beberapa hari ia
membuka mata dan wajahnya, dan bertanya:
"Apakah engkau membacakan sesuatu
padaku".
Mereka berkata:
"Ya. Kami membacakan untukmu syahadat 3X dan
engkau tidak mau menjawab, bakan berkata 'Tidak. Aku tidak akan
mengatakan'".
Si zahid akhirnya bercerita:
Iblis datang padaku. Ia menggerak-gerakkan mangkuk
sambil berkata:
"Apakah engkau butuh air".
Aku menjawab:
"Ya".
Dia menjawab:
"Kalau begitu katakan bahwa Isa anak
Allah".
Aku pun berpaling. Lalu ia datang lagi dari arah
kakiku dan berkata seperti tadi, aku pun berpaling. Dan untuk yang ketiga, ia
berkata padaku. Lalu aku jawab:
"Tidak. Aku tidak akan mengatakan".
Dia langsung membanting mangkuknya ke tanah sambil
melarikan diri.
"Jadi aku menolak iblis, bukan kamu. Aku tetap
bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".
Diriwayatkan melalui Umar bin Abdul Aziz, ia
berkata:
"Ada sebagian ulama yang minta petunjuk Allah
agar ditunjukkan tempatnya syetan dihati ketika menggoda anak cucu Adam".
Lalu ia diperlihatkan dalam mimpi tubuh lelaki yang
menyerupai kristal, dimana dalam bagian tubuhnya bisa dilihat dari luar. Disana
melihat syetan seperti katak bertengger di bahu kiri antara bahu dan
telinganya. Syetan tersebut punya belalai panjang dan kecil untuk dimasukkan
melalui bahu kiri, masuk kedalam hati menyusupkan perasaan was-was. Dan ketika
dzikir kepada Allah, syetan itu mundur.
"Ya Allah, jangan campurkan syetan kepada kami
suatu keinginan, juga bukan manusia-manusia yang hasud. Tolongkan kami untuk
bisa syukur dan dzikir kepada-MU lantaran seorang utusan-MU sebagai penutup
para Nabi-Nabi-MU".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan