OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Allah SWT berfirman:
"Janganlah orang-orang bakhil mengira bahwa
barang-barang yang dianugerahkan Allah padanya akan lebih baik bagi mereka;
bahkan itu merupakan kejahatan buat mereka. Kelak pada hari kiamat semua harta
bendanya yang dibakhilkan akan dikalungkan ke leher mereka. (QS.3 Al Imran:180)".
Allah SWT berfirman:
".....celakalah orang-orang yang
mempersekutukan-Nya; yaitu orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat. (QS.41
Sajadah/Fushilat;6-7)".
Artinya Allah menyamakan kedudukan orang yang tidak
mengeluarkan zakat sama dengan orang musyrik.
Sabda Nabi SAW:
"Tak seorangpun yang tidak mengeluarkan zakat
kecuali mereka (hartanya) akan diwujudkan ular besar botak kelak di hari
kiamat, dimana ular itu dikalungkan dilehernya".
Sabda Nabi SAW:
Hai sahabat Muhajirin, ada 5 macam bencana yang akan
menimpa kalian dan aku minta perlindungan atas Allah:
Tidak akan menemuinya kecuali kemunkaran sudah
jelas-jelas ditampakkan, yakni akan tersebar penyakit yang belum ditemui di
zaman sebelumnya.
Tidak mengurangi takaran kecuali akan ditimpa
bencana kelaparan, biaya hidup semakin berat dan para penguasa menyeleweng,
Mereka tidak enggan mengeluarkan zakat, kecuali
akan dihalangi curah hujan dari langit. Andaikan tidak ada pernah yang haus
tentu mereka tidak akan dituruni hujan.
Mereka tidaklah memungkiri perjanjian dengan Allah
dan Utusan-Nya, kecuali mereka akan dikuasai musuh dari jenis lain yang
mengkudeta sesuatu yang ditangan mereka.
Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak
memutuskan sesuatu berdasarkan Kitab Allah, maka Allah akan menciptakan kesusahan
buat mereka.
Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang
bakhil (pelit/kikir) selama hidupnya dan dermawan menjelang kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Ada 2 hal yang tidak akan menyatu dalam jiwa
seorang mukmin:
Bakhil, dan
Moral yang bejat.
Nabi SAW bersabda:
Takutilah terhadap sikap bakhil., sebab bakhil bisa
menolak membayar zakat dan menjadikan mereka memutuskan tali persaudaraan,
serta mengejek mereka untuk saling membunuh (menjatuhkan)".
Nabi SAW bersabda:
"Allah menciptakan kehinaan dengan hinaan
kekikiran dan harta".
Hasan RA ditanya mengenai bakhil, dia berkata:
"Yaitu orang yang menganggap bahwa sesuatu
yang diinfakkan akan terjadi kehancuran dan apa yang disimpan adalah
kemuliaan".
Sumber malapetaka kikir ialah mencintai harta,
panjang angan-angan, takut miskin dan terlalu mencintai anak-anak.
Ada hadits:
"Anak ternyata membuat orang jadi penakut dan
kikir".
Bahkan ada sebagian manusia yang amat berat
menunaikan zakat hartanya untuk berbuat baik terhadap diri sendiri atau
keluarga. Kenikmatan dan cintanya hanya muncul ketika melihat uang masih dalam
genggaman, padahal ia pun yakin bahwa suatu saat mati.
Seorang penyair menggubah mengenai sikap orang
semacam itu;
"Wahai saudaraku, diantara lelaki ada binatang
yang berbentuk lelaki cerdas dan teliti. Amat cerdas bila berhubungan dengan
harta; dan ketika tiba bencana tidak menyadari menimpa agamanya".
Penyair lainnya:
"Bakhil merupakan penyakit yang berhubungan
dengan penderitaan, dan itu tidak pantas buat orang yang memiliki harga diri:
tidak,,,, tidak akan pantas buat yang berakal dan beragama. Barangsiapa yang
mengutamakan bakhil dari hartanya, maka aku bersumpah atas umurku, bahwa dia
benar-benar telah tertipu".
Aduh.....! Sungguh amat susah bagi orang yang
mencegah hak duniawiah dan ukhrawiah, ia jual agamanya, dunianya dengan harga
yang amat murah.
Kata penyair lainnya:
"Ketika harta benda tidak bermanfaat buat
kawan, kerabat serta si miskin tidak terbagi, pada akhirnya akan dimiliki oleh
ahli waris, sedangkan si bakhil hanya akan memperoleh penyesalan".
Kata Imam Basyar:
"Bertemu dengan orang bakhil mengakibatkan
susah, bahkan memandang dia pun hati menjadi keras membatu".
Semua orang Arab mencela dan menghinakan sifat
bakhil dan penakut. Kata seorang penyair:
"Berinfaklah, jangan takut miskin, rizki sudah
dibagi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Semua harta dan kebakhilannya tidak akan
bermanfaat, dan tidak berbahaya buat orang yang berinfak".
Penyair berkata:
"Aku sering melihat manusia dermawan punya
banyak kekasih dan aku tidak melihat orang bakhil di jagad ini punya kekasih.
Sungguh melihat sifat bakhil hanya membawa kehinaan bagi si empunya dan aku
memuliakan diriku agar tidak disebut bakhil".
Cukup hina bagi si bakhil yang mengumpulkan harta
tanpa memandang orang lain. Ia menangguhkan pedihnya bahaya tanpa merasakan
kenikmatan dari hartanya. Sebagaimana yang diuangkapkan oleh Imam Waki':
"Orang tercela ialah orang yang tidak berhenti
mengumpulkan harta untuk ahli waris, bahkan buat diri sendiripun ditolak,
laksana anjing berburu yang menahan dirinya untuk memangsa barang
buruannya".
Kata-kata hikmah yang terkenal dari orang bijak:
"Harta si bakhil dinanti dengan gembira oleh
tragedi dan ahli waris".
Imam Abu Hanifah berkata:
"Aku melihat orang bakhil tidak ada keadilan,
sifat itu hanya mendorong untuk menghabiskan saja, dan dia mengambil melebihi
haknya sebab khawatir rugi. Barangsiapa yang punya sikap begini, maka tidak
bisa dijamin rasa kepercayaannya".
Nabi Yahya AS bertemu dengan iblis. Nabi Yahya
bertanya:
"Hai iblis, beritahukan padaku orang yang kamu
cintai dan orang yang kamu benci".
Iblis menjawab:
"Manusia yang paling aku cintai ialah orang
mukmin yang kikir. Dan manusia yang paling kubenci ialah orang fasik yang
dermawan".
Nabi Yahya AS bertanya:
"Kenapa".
Kata iblis:
"Karena pelitnya orang kikir sudah cukup jelas
buatku, sedangkan orang fasik yang dermawan, aku khawatir jangan-jangan Allah
memandang kedermawanannya dan diterima".
Lalu iblis pergi sambil berkata:
"Andaikan engkau bukan Nabi Yahya AS pasti aku
tidak akan memberitahumu".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan