Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah
Al-Qulyuby
Hamid Al Lufaf r.a
berkehendak berangkat untuk solat jumaat padahal khimarnya tersesat, tepung
masih di dalam gilingan dan giliran menyirami kebun belum dilaksanakan,
kemudian dia berkata “Bila aku pergi solat
jum’at pekerjaan ini jadi bebanku, tapi amal akhirat lebih utama”, lantas
ia pergi solat jum’at.
Sepulang dari solat jum’at
ternyata kebunya sudah tersiram, khimarnya terikat tali kendalinya, dan
keluarganya telah membuatkan roti kepadanya.
Ia bertanya pada istrinya,
lalu istrinya berkata :”Tadi aku dengar suara ketukan pintu, lantas aku keluar
dan ternyata itu khimar kita, sedang lari menghidar dari singa di belakangnya,
kemudian sewaktu aku buka pintu khimar langsung masuk ke rumah, adapun yang
menyiram kebun adalahملاصق yang tidur
sehingga muncul air dan kebun kita tersiram, sedangkan tepung, tadi tetangga
merasa punya digilingan sehingga dia mengambilnya dengan karung kita, setelah
sampai di rumahnya ia tahu bahwa yang dibawanya adalah milik kita kemudian ia
menyerahkan kemari”.
Mendengar itu Kamid
Al-Lufaf menghadapkan wajahnya ka langit seraya berkata: “Ya Tuhan aku
melakukan satu perintahmu sedang Engkau memberi tiga kebutuhanku,
Tiada ulasan:
Catat Ulasan