OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Allah SWT berfirman:
"Luas Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. (QS.2
Al Baqarah:255)".
Dikatakan bahwa "Kursi" merupakan sindiran
dari ilmu-Nya; ada yang mengatakan sindiran dari Kekuasaan-Nya atau ilmu
astronomi yang tersohor.
Diriwayatkan:
Dari Ali KW, bahwa Kursi-Nya terbuat dari mutiara
Lulu' yang panjang yang tiada tahu kecuali Allah. Ada hadits:
"Tiada langit dan bumi ketujuh ada di Kursi-Nya
kecuali laksana bundaran yang amat luas".
Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah:
"Sesungguhnya semua langit ada didalam Kursi, dan
Kursi berada didepan Arsy".
Hadits melalui Ikrimah RA, dia berkata:
"Matahari adalah bagian dari 70 cahaya kursi, dan
Arsy adalah bagian dari 70 cahaya Pelindung-Pelindung Allah, maksudnya hijab
(Pelindung)".
Diriwayatkan:
"Sesungguhnya diantara malaikat pemikul Arsy dan
Kursi-Nya (Muqorrobin) ada 70 hijab akan kegelapan dan 70 hijab dari cahaya.
Setiap hijabnya sejauh 500 tahun perjalanan. Andaikan tidak ada hijab tersebut
niscaya para malaikat pemikul Arsy akan terbakar".
Arsy Allah
Arsy merupakan jisim berupa nur, yang termasuk alam
yang berada diatas Kursi. Jadi Arsy bukanlah kursi yang dimaksud. Beda dengan
pendapat Hasan Bashri, Arsy ialah dari Yaqut Merah, ada yang berpendapat dari
Mutiara Hijau, putih dan ada yang mengatakan dari Nur. Dan yang terbaik
(menerima pendapat itu) ialah menguatkan pendirian untuk tidak memastikan
terjadinya Arsy.
Orang-orang ahli falak berpedoman dengan falak ke-9,
falak tertinggi falak dari sekian ilmu falak dan falak atlas, artinya tidak
memakai dasar bintang-bintang, karena semua bintang berada di falak yang ke-8,
yang menurut ahli alam kuno disebut buruj. Dan menurut orang ahli agama disebut
Kursi, dan Arsy merupakan atap bagi semua makhluk sehingga mereka tak ada yang
bisa keluar. Maka bisa ditarik pengertian bahwa semua itu merupakan batas
pengertian seorang hamba, dimana mereka tidak akan menemukan berdasarkan
akalnya dan tidak akan berhasil bagi yang menginginkan. Allah SWT berfirman:
"Jika mereka tidak mempercayai (berpaling), maka
katakanlah: Hanya Allah Dzat Yang Mencukupi, tiada Tuhan kecuali Dia.
Kepada-Nya lah aku bertawakkal, dan Dialah Tuhan yang memiliki Arsy Yang Agung.
(QS.9 At Taubah:129)".
Tawakkal
Merupakan sifat Keagungan-Nya, sebab Dialah yang
Ter-Agung dari semua penciptaannya. Nabi SAW benar-benar membuktikan adanya
tawakkal sebagaimana yang diperintahkan, sebagaimana yang pernah tersebutkan
dalam Kitab Taurat dan Kitab lainnya bahwa beliau dijuluki "Mutawakkil
Tawakkil (Orang yang bertawakkal)". Kenapa tidak, bahkan tawakkal
merupakan cabang dari tauhid dan ma'rifat, dan beliau SAW adalah tokoh orang
bertauhid dan berma'rifat. Tawakkal tidak menghalangi usaha langkah seseorang
sebagaimana yang sering disalah artikan, justru sikap berusaha juga
diperintahkan. Seorang badui pernah berkata kepada Nabi SAW:
"Apakah sudah cukup aku meletakkan untaku dan
membiarkan sambil bertawakkal".
Nabi SAW menjawab:
"Tali dulu untanya, baru bertawakkal".
Nabi SAW bersabda:
"Hendaklah kalian bertawakkal dengan
sepenuh-penuhnya tawakkal pada-Nya, maka Dia pasti memberi rizki padamu
sebagaimana Dia memberikan rizki pada burung-burung. Pagi-pagi berangkat dengan
perut lapar dan pulang dengan perut kenyang".
Dan beliau SAW menerangkan suatu sebab (Usaha)
berangkatnya burung di pagi hari.
Kitab:At Taqa
Ibrahim bin Adham dan Syaqiq Al Balkhi ada di
Mekkah. Ibrahim berkata pada Syaqiq:
"Urusan apa yang membawamu melangkah seperti
ini".
Syaqiq menjawab:
Aku melewati padang luas dan melihat ada seekor burung
yang 2 sayapnya patah. Aku berkata:
"Perhatikan, dari mana burung ini memperoleh
rizki".
Aku pun duduk mendekati dan tiba-tiba ada burung lain
dengan membawa belalang di paruhnya, dan belalang itu diletakkan di paruh
burung yang patah sayapnya. Maka aku pun bertanya dalam hati:
"Tuhanlah yang mendatangkan burung ini pada
burung yang patah sayapnya. Dia Dzat Yang Berkuasa memberikan rizki dimanapun
aku berada. Akhirnya aku meninggalkan kerja dan sibuk beribadah".
Ibrahim berkata:
"Mengapa kamu tidak menjadi burung sehat dan
memberi makan pada burung yang sakit! Sehingga kamu jadi yang terbaik. Tidakkah
engkau pernah mendengar sabda Nabi SAW:
"Tangan diatas lebih utama daripada tangan
dibawah".
Dan utama-utamanya seorang mukmin ialah mencari yang
lebih tinggi dari 2 tingkatan dalam segala urusan, yang pada akhirnya
memperoleh tingkatan derajat dalam kebajikan.
Kemudian Syaqiq memegang tangan Ibrahim dan berkata:
"Engkau adalah guru kami wahai Abu Ishaq".
Bilamana orang melaksanakan suatu sebab, sebaiknya
berusaha tidak memandang sebatas usahanya saja dan berhenti disana (tanpa
tawakkal) melainkan jadikan Tuhan sebagai arah pandangan dan sasaran tujuan
laksana seorang peminta yang mengulurkan tangannya. Dia tidak akan memandang
tangannya, tapi akan dipandang orangnya. Ada sebuah hadits:
"Barangsiapa yang berhasil menjadi orang kaya,
sebaiknya lebih percaya terhadap Tuhan daripada yang ada ditangannya".
Dikatakan kepada Hudzaifah Al Mu'asyi yang telah lama
melayani Ibrahim bin Adham:
"Apa yang paling mengherankan diantara yang
pernah engkau ketahui".
Dia menjawab:
"Keyakinan yang pernah kudapat dijalanan Mekkah,
dimana sudah beberapa hari kami tidak menemukan makanan. Kemudian kami masuk
Masjid Kufah yang lama tidak terawat, Ibrahim memandangku dan berkata:
"Bagaimana pendapatmu mengenai kelaparan".
Ia menjawab:
"Bagaimana pendapat syekh sendiri".
Ibrahim menjawab:
"Berikan tinta dan kertas padaku".
Hudzaifah memberikan kertas, dan setelah membaca
basmalah ia menulis:
"Engkau adalah Tuhan sebagai tempat tujuan atas
segala sesuatu yang diisyaratkan oleh isi hati".
Kemudian ia menulis syair:
"Aku adalah orang yang memuji, bersyukur dan
berdzikir. Aku orang yang lapar, tak terawat dan telanjang. Demikian ini adalah
6 kalimat, dan aku orang yang bertanggung jawab atas setengahnya; maka jadilah
Engkau Tuhan yang menanggung setengahnya lagi, wahai Tuhan Yang Maha Mencipta.
Pujianku kepada orang selain Engkau laksana api yang aku terjuni; maka
selamatkanlah hamba-MU dari neraka".
Ia menyerahkan tulisan itu dan berkata:
"Keluarlah dan jangan kau gantungkan hatimu
selain kepada Allah, dan berikan lembaran ini pada orang yang pertama kamu
lihat".
Aku pun keluar dan lelaki pertama yang kutemui adalah
orang yang naik bighol. Aku berikan dan dia mengambilnya, dia pun melihat surat
itu lalu menangis:
"Apa yang dilakukan orang yang punya lembaran
ini".
Aku menjawab:
"Sekarang dia ada di Masjid si Anu".
Orang itu menyodorkan kantong yang berisi 6 dinar. Aku
pun berjalan dan bertemu dengan orang lain, lalu kutanyakan siapa orang yang
naik bighol tadi. Dia menjawab:
"Dia orang Nasrani".
Kembali aku ke Ibrahim bin Ad-ham dan menceritakan
semua yang kutemui. Dia berkata:
"Jangan engkau sentuh, sebentar lagi dia
datang".
Beberapa saat pun orang Nasrani datang dan langsung
mendekap Ibrahim bin Ad-ham, ia kecup dan langsung masuk Islam.
Malaikat Muqorrobin
Faedah:
Kata Ibnu Abbas:
"Allah menciptakan para malaikat pemikul
'Arsy".
Setelah itu berfirman:
"Pikullah Arsy-KU".
Namun mereka tidak kuat. Kemudian Allah menciptakan
lagi tiap-tiap malaikat ada malaikat sebanyak malaikat di langit tujuh. Allah
berfirman:
"Pikullah Arsy-KU".
Dan mereka tetap tidak kuat. Allah pun menciptakan
tiap-tiap 1 malaikat ada malaikat sebanyak semua malaikat langit dan sebanyak
semua makhluk bumi. Dia pun berfirman:
"Angkatlah Arsy-KU".
Dan mereka tetap tidak kuat. Allah pun berfirman:
"Bacalah Laahaula walaa quwwata illa
billaah...".
Mereka pun membaca dan akhirnya kuat mengangkat, namun
kaki-kaki mereka terperosot ke dalam bumi ke-7 sampai didasar angin, tidak
berpijak apapun, sehingga mereka hanya bergantungan di Arsy sambil tidak pernah
berhenti mengucapkan:
"Laa haula walaa quwwata illaa billaah,,,,".
Mereka khawatir salah satu diantara mereka ada yang
bergeser dan tidak tahu kemana harus jatuh. Mereka pemikul-pemikul Arsy, dan
Arsy pun memikul mereka yang terkumpul bersatu dalam kekuasaan Allah.
Diriwayatkan:
Barangsiapa pagi-pagi dan sore hari membaca:
"Hasbiyyallahu Laa ilaha illa huwa 'alaihi
tawakkaltu wahuwa robbul 'Arsyil 'Adzim (Tiada Tuhan selain Allah, Dzat yang
Mencukupi segala kebutuhan; aku bertawakkal pada-Nya, dan Dialah Tuhan yang
menguasai Arsy Yang Agung".
Dibaca sebanyak 7X, Allah akan mencukupi segala
kebutuhan anaknya; dibaca dengan benar atau bohong.
Juga dalam 1 riwayat:
"Allah selalu mencukupi
kepentingan-kepentingannya dalam semua urusan akherat atau dunia".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan