OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Ketahuilah bahwa daerah yang kamu mengerti tentang
kesedihan dan kesusahan tidak lain adalah neraka. Sekarang kamu diberi
pengertian perkampungan lain, maka lihatlah kenikmatan dan kegembiraannya. Dan
siapa yang jauh dari 2 perkampungan ini tentu berada di perkampungan lain. Maka
alangkah baiknya engkau punya rasa khawatir dan berfikir panjang akan
penderitaan-penderitaan neraka Jahannam. Dan berfikirlah dalam-dalam tentang
kenikmatan selama-lamanya dalam surga tanpa bersusah payah. Cambuklah nafasmu
dengan cemeti kekhawatiran dan bimbinglah dia menuju harapan yang lurus. Dengan
begitu engkau akan memperoleh Kerajaan Besar tanpa siksa yang pedih.
Renungkan bahwa wajah-wajah mereka amat berseri
penuh kenikmatan; diberi minum khamar murni, duduk-duduk diatas mimbar mutiara
merah, dalam kemah-kemah yang terbuat mutiara putih dengan hamparan permadani
hijau... (dst; dimana penjelasan kenikmatan surga, yang tidak akan mampu
manusia membuat atau menandingi bahkan mensifati yang mendekati kebenaran.
Kenikmatannya tidak terukur oleh akal dan tidak terasakan oleh hati, sebab akal
dan hati tidak akan mampu menangkap kenikmatan surgawi. Penjelasan hanya
harfiah akliah yang bersifat sementara pula, dimana gambaran itu akan mampu
direalisasikan manusia pada periode abad-abad yang akan datang. Namun sejauh
itu, sifat-sifat surga masih mampu diwakili dengan kata-kata sebagaimana
tercantum, yang tidak lepas dari sikap tawadhu' atau sebagai perangsang untuk
mengangkat greget iman seseorang. Dan semua itu terkumpul dalam makna Ridho dan
Rahmat Allah semata melalui sabda-sabda Nabi SAW.
Yakin bahwa penghuninya tidak akan mati dan
kesusahan tidak akan menghantui penduduknya. Dan tidak mungkin ia senang dengan
perkampungan dunia. Demi Allah! Andaikan dia tidak menanggung sesuatu, pasti
dia akan lari meninggalkan dunia, sebab dunia selalu mengejarnya. Dia tidak
akan mengutamakan sesuatu yang mudah patah, habis, dimana penderitaan merupakan
keharusan.
Hadits melalui Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW
bersabda;
Malaikat pemanggil memanggil:
"Hai penghuni surga,
sesungguhnya kalian akan selalu sehat dan tidak merasa sakit selama-lamanya.
Sesungguhnya kalian selalu muda dan tidak tua selama-lamanya. Dan sungguh
kalian akan bersenang-senang dan tidak akan pernah susah selama-lamanya".
Allah SWT berfirman:
"Mereka diserukan (dengan suara); 'Inilah
surga yang kamu terima sebagai pusaka, disebabkan apa yang telah kamu amalkan.”
(QS.7 Al A'raf:43).
Bila kamu ingin tahu tentang sifat-sifat surga,
maka bacalah Al Quran, sebab tidak ada penjelasan lain kecuali penjelasan
Allah. Bacalah firman Allah SWT surah Ar-Rahman dari ayat 46 sampai akhir (ayat
78). Juga bacalah surah Al-Waqi'ah (S.56) dan surah-surah lain. Bila engkau
ingin tahu lebih terperinci mengenai sifat surga dari keterangan hadits-hadits,
maka sekarang perhatikan perinciannya setelah kamu mengerti garis besarnya.
Perincian pertama, (jumlah surga) sabda Nabi SAW
menerangkan firman Allah SWT:
"Buat orang yang takut akan berdiri menghadap
Tuhannya, ada 2 surga.” (QS.55:46)
Sabda beliau SAW:
"Dua buah surga dari perak,
termasuk perabotnya dan semua yang ada didalamnya. Dua buah surga lagi dari
emas, termasuk perabotnya dan semua yang ada didalamnya. Dan tiada diantara
penghuni surga mampu melihat Tuhan-Nya, kecuali hanya Selendang Keagungan-Nya
yang ada di surga Aden".
Perhatikanlah pintu-pintu surga, dia amat banyak
dan merupakan pokok-pokok ketaatannya, sebagaimana pintu-pintu mereka menurut
kemaksiatannya.
Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mendermakan
sepasang harta dijalan Allah, maka dia dipanggil dari semua pintu shalat.
Barangsiapa yang termasuk pemilik-pemilik puasa, akan dipanggil dari pintu
puasa. Barangsiapa termasuk pemilik-pemilik sedekah, akan dipanggil dari pintu
sedekah. Dan barangsiapa termasuk pemilik-pemilik jihad, akan dipanggil juga
dari pintu jihad".
Kata Abu Bakar RA:
"Demi Allah! Tiada seorangpun yang memperoleh
kepastian dipanggil dari pintu mana. Adakah seseorang yang terpanggil dari
semua pintu itu!".
Sabda Nabi SAW:
"Ya, ada. Dan aku berharap agar
kamu termasuk diantara mereka".
Dari Ashim bin Dlomroh RA dari Ali KW:
Bahwa sesungguhnya dia pernah menerangkan tentang
neraka dan dia amat meluaskan penjelasannya sampai aku tidak hafal. Lalu dia
berkata:
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya
akan dibawah ke surga dengan berombongan.” (QS.Az Zumar:73)
Lantas anak-anak (meninggal masih kecil) menjemput
mereka (para orang tuanya) berkerumun, laksana berkerumunnya anak manusia
didunia mengitari kekasihnya yang baru datang dari jauh. Anak-anak tersebut
berkata:
"Bergembiralah, Allah menyediakan kemuliaan
seperti ini".
Ali RA berkata:
"Salah seorang anak dari sekian anak-anak
berangkat menuju sebagian istri-istri penghuni surga dari kalangan bidadari
yang matanya tajam bersinar. Anak-anak tersebut berkata:
"Si Fulan telah datang".
Si Fulan dipanggil dengan nama saat masih didunia.
Istri dan bidadari berkata:
"Apa kamu sudah melihatnya".
Kata si anak:
"Aku sudah melihat dia dan dia ada
dibelakangku".
Hati amat lega dan bergembira sampai-sampai
terduduk di bandul pintu.
Penghuni surga sudah sampai di tempat tinggalnya,
ia memandang ke dasar bangunan, disana ia melihat batu mutiara yang tembus
dibawahnya ada bangunan gedung berwarna merah, hijau, kuning dan dari segala
macam warna. Ia memandang keatas bagian atap, laksana seperti kilat, andaikan
Allah tidak meletakkan Kekuasaan-Nya pasti sakit dan buta matanya. Ia pun
menundukkan kepala dan istri-istri sudah ada disampingnya. Gelas-gelas
diletakkan, guling tersusun rapi dan permadani yang dihamparkan. Ia pun duduk
dan berkata:
"Segala Puji bagi Allah yang telah menunjukkan
ini (surga) kepada kami. Kami tidak akan memperoleh petunjuk kalau kami tidak
ditunjukkan Allah.” (QS.7:43).
Malaikat memanggil:
"Kamu akan hidup dan tidak akan mati
selamanya, kamu akan berada disini menetap selamanya dan kamu akan sehat dan
tidak akan sakit selama-lamanya".
Nabi SAW bersabda:
"Pada hari kiamat aku akan
datang di pintu surga, aku pun mengetuk pintu itu".
Penjaga surga berkata:
"Siapa".
Aku menjawab:
"Muhammad".
Dia berkata:
"Hanya karena engkau, aku diperintah untuk
tidak membuka pintu untuk seorangpun sebelum kamu".
Sekarang perhatikan mengenai tempat yang tinggi dan
perbedaan derajat yang ada didalam, sebab di akherat amat besar perbedaan
tingkat derajatnya. Ini terjadi bermula dari keadaan manusia dalam hal ketaatan
secara lahir dan sikap akhlak secara batin pasti ada perbedaan, maka yang
dibalaskan buat mereka pun berbeda derajatnya. Kalau kamu mencari derajat yang
tinggi, maka usahakan jangan sampai ada yang mendahului dalam hal ketaatan
kepada Allah SWT. Sebab perintah Allah sudah jelas; berlomba-lomba dan
bermegah-megahlah dalam ketaatan.
Allah SWT berfirman:
"Dan cepat-cepatlah kamu terhadap ampunan
Tuhanmu.” (QS.3 Al Imran:133).
Firman-Nya:
"....dan yang demikian itu sebaiknya
berlomba-lomba bagi siapa yang mau berlomba-lomba.” (QS.83 Al
Muthaffifin:26)".
Heran sekali, bila kawan atau tetanggamu maju
mengalahkanmu dalam mencari uang atau memperbaiki bangunan, maka kamu merasa
berat atau dadamu sempit dan hidupmu sulit lantaran iri. Padahal yang paling
utama ialah kalau kamu berhasil menetap bertempat tinggal di surga. Dan kamu di
dunia tidak akan selamat dari persaingan dunia yang mendahuluimu dalam hal
kebajikan yang tidak bisa diukur dengan isi dunia.
Dari Sa'id Al Khudri RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya penghuni surga
akan melihat miliknya pada tempat yang tinggi diatas mereka, laksana kamu
melihat bintang di ufuk barat dan timur dikarenakan perbedaan mereka".
Mereka berkata:
"Ya Rasul, derajat itu milik para Nabi yang
tidak dicapai kecuali mereka".
Nabi SAW bersabda;
"Bisa dicapai (kenapa tidak,
yakni bagi lelaki (wanita) yang beriman kepada Allah dan membenarkan
Utusan-Nya".
Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya pemilik-pemilik
derajat yang tinggi melihat mereka, yakni orang yang dibawahnya, sebagaimana
kamu melihat bintang yang muncul di beberapa belahan langit. Dan sungguh, Abu
Bakar dan Umar RA ada diantara mereka serta diberi nikmat".
Kata Jabir RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Maukah kalian aku ceritakan
mengenai tingkat derajat tinggi di surga".
Kata Jabir RA, aku lalu berkata:
"Ya Rasul, semoga Allah melimpahkan rahmat
padamu, dengan bapak dan ibu kamu sebagai tebusanmu".
Sabda Nabi SAW:
"Sesungguhnya dalam surga ada
tempat-tempat yang tinggi yang tercipta dari berbagai macam bahan. Semua bisa
terlihat bagian luarnya, bagian dalamnya, bagian dalam tembus dari luar dan
didalamnya ada berbagai macam kenikmatan, kelezatan dan kegembiraan yang
sebelumnya tidak pernah terlihat, terdengar atau tersentuh dalam hati
manusia".
Kata Jabir RA, aku pun berkata:
"Untuk siapakah tempat tinggal seperti
ini".
Sabda beliau SAW:
"Umatku akan mampu menempati dan
aku akan memberikan kabar buat kalian. barangsiapa yang bertemu saudaranya dan
memberikan salam, maka dia telah mensyiarkan salam. Barangsiapa yang memberikan
makan istri dan keluarganya sampai mereka kenyang, maka dia sungguh telah
memberikan makan. Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan berpuasa 3
hari setiap bulan, maka dia benar-benar telah mengabadikan puasa. Dan
barangsiapa yang telah shalat 'Isya akhir dan shalat shubuh berjama'ah, maka
dia telah shalat pada malam hari disaat manusia sedang tidur".
Maksud manusia tidur ialah dari golongan Yahudi dan
Nasrani.
Nabi SAW pernah ditanya mengenai firman Allah SWT:
"Dan tempat-tempat tinggal yang indah di surga
Aden.” (QS.9;72)".
Maka sabda Nabi SAW:
"Ialah beberapa gedung dari
mutiara Lu'lu'. Setiap gedungnya ada 70 rumah dari Yaqut merah. Setiap rumahnya
ada 70 buah kamar dari Zamrud hijau, disetiap kamarnya ada tempat tidur dan
setiap tempat tidur ada 70 hamparan dari berbagai warna. Dan setiap tempat
tidur ada seorang istri bidadari yang bermata jeli. Setiap kamarnya ada 70 menu
makanan dan setiap menunya ada 70 macam makanan. Tiap-tiap kamar juga ada 70
pelayan putri yang masih remaja; dan bagi setiap mukmin akan diberikan setiap
pagi".
Maksudnya diberi kekuatan untuk merasakan
kenikmatan-kenikmatan itu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan