OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
MENGGUNJING
Allah memutuskan dalam Kitab-Nya mengenai ghoibah
(menggunjing) adalah sifat yang tercela dan pelakunya seperti memakan daging
bangkai.
Firman Allah SWT:
"....dan janganlah kamu mencari aib orang lain
(menggunjing). Senangkah salah seorang kamu memakan daging saudaranya yang
telah mati! Maka kamu pasti merasa jijik memakannya” (QS.49 Al hujurat:12).
Dari Abu Barzah RA bahwa Nabi SAW bersabda;
"Janganlah kamu saling hasud,
membenci, menipu, saling menggunjing, saling membelakangi satu sama lain.
Jadilah kalian hamba-hamba yang bersaudara".
Dari Jabir dan Sa'id RA bahwa Nabi SAW bersabda;
"Hati-hatilah terhadap
gunjingan, sebab menggunjing lebih berat daripada berzina. Sebab ada seorang
lelaki berzina dan bertobat, lalu Allah menerima tobatnya. Dan seorang
penggunjing tidak akan diampuni kecuali saudaranya yang digunjing
mengampuni".
Nabi SAW bersabda:
Ketika beliau SAW diisra'kan melewati kaum yang
mencakar wajahnya dengan kukunya sendiri.
Aku bertanya:
"Hai Jibril, mereka siapa".
Jawab jibril:
"Mereka ialah orang yang menggunjing manusia
dan harga diri mereka sendiri".
Sulaiman bin Jabir RA datang kepada Nabi SAW, dia
bertanya:
"Ajarkan aku kebaikan yang bisa aku
manfaatkan".
Nabi SAW menjawab:
"Sekali-kali kamu jangan meremehkan
sesuatu yang sedikit dari kebaikan, sekalipun hanya menuangkan air ke dalam
timba orang yang mengambil air, sekalipun kamu bertamu saudaramu (saudara
Islam) dengan wajah manis, dan kalau dia sudah berlalu, kamu jangan
menggunjingnya".
Dikatakan;
Bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS:
"Barangsiapa yang mati bertobat dari
pergunjingan, dialah orang yang terakhir masuk surga. Dan barangsiapa yang mati
dalam keadaan (membawa dosa) menggunjing, dialah orang pertama masuk
neraka".
Kata Annas RA:
Rasulullah SAW berkhutbah dihadapan kami mengenai
riba dan akibatnya yang besar.
Beliau SAW bersabda:
"Sesungguhnya satu dirham
diperoleh lelaki dari riba bahayanya lebih besar menurut Allah dibanding
seorang lelaki yang berzina 36 kali. Dan sungguh, riba diatas riba ialah harga
diri seorang lelaki Islam (yang dipergunjingkan)".
ADU DOMBA
Adu domba (namimah) adalah sifat dalam derajat yang
hina.
Allah SWT berfirman:
"Yang kasar hati, lain dari itu, yang terkenal
kejahatannya.” (QS.68 Al Qolam:13).
Kata Abdullah bin Mubarrok:
"Lafadz 'Az Zaniim', ialah anak zina yang
tidak mampu menyembunyikan pembicaraan. Ia mengisyarahkan dengan ucapannya,
yang selalu berjalan dan berusaha mengadu domba. Menunjukkan bahwa dirinya
adalah anak zina. Ini diambil dari dalil firman-Nya (diatas)".
Allah SWT berfirman:
"Celakalah (siksalah) untuk orang-orang
pengumpat dan pencela.” (QS.104 Al Humazah:1).
Lafadz 'Humazah' ialah orang yang suka mengadu
domba".
Firman-Nya:
"Pembawa kayu bakar.” (QS.Al Lahab:4).
Ada yang mengatakan bahwa wanita selalu mengadu
domba yang membawa pembicaraan kesana kemari.
Allah SWT berfirman:
"....kemudian keduanya berkhianat pada
suaminya, maka suami keduanya tidak mampu mempertahankan mereka dari siksa
Allah sedikitpun.”(QS.66 At Tahrim:10).
Dikatakan;
"Ialah istri Luth AS yang mengabarkan tamu
(ganteng) yang datang. Demikian juga istri Nabi Nuh AS yang menceritakan bahwa
Nuh gila".
Nabi SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang
yang suka mengadu domba".
Hadits lain:
"Tidak masuk surga orang yang qothoth".
Qothoth ialah orang yang suka mengadu domba.
Sabda Nabi SAW:
"Orang yang paling dicintai
Allah SWT ialah orang yang baik budi pekertinya, merendahkan sayap-sayapnya,
menyenangkan dan disenangi. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah
diantara kalian ialah orang yang berjalan mengadu domba, yang memecah belah
persaudaraan dan orang-orang yang mencari kesalahan orang-orang baik".
Dari Abu Dzar RA bahwa Nabi SAW bersabda;
"Barangsiapa yang menyebarkan
kalimah membahayakan atas orang muslim agar dia mencelanya dengan kalimah itu
tanpa hak, maka kelak di hari kiamat Allah akan mencelanya".
Dijelaskan bahwa sesungguhnya sepertiga siksa kubur
berasal dari adu domba.
Ka'ab Al Akhbar meriwayatkan:
Kemarau panjang pernah menimpa kaum Bani Israil, kemudian
Nabi Musa AS mohon hujan, namun Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS:
"Sesungguhnya Aku tidak akan mengabulkan
do'amu dan orang-orang yang mengikutimu, dimana diantara mereka masih ada yang
suka mengadu domba yang benar-benar dikerjakan".
Nabi Musa AS berkata:
"Ya Tuhanku, siapa dia! Tunjukkan kepadaku dan
aku akan mengusirnya dari daerah ini (Bani Israil)".
Kemudian Allah SWT berfirman:
"Hai Musa, aku melarangmu untuk mengadu domba,
dan diantara mereka masih ada adu domba (mengadu-adu). Maka bertobatlah kalian
semua, maka Aku akan menurunkan hujan".
Satu Kisah:
Pernah seorang lelaki mengikuti orang ahli hikmah
sejauh 700 pos dalam 7 macam kalimah. Ketika datang dia bertanya:
"Sungguh aku datang kepadamu untuk mencari
ilmu-ilmu yang diberikan Allah SWT. Beritahukanlah padaku mengenai langit; apa
yang lebih berat daripada langit. Masalah bumi, apa yang lebih luas dari bumi.
Masalah batu, apa yang lebih keras dari batu. Masalah api, apa yang lebih panas
dari api. Tentang laut, apa yang lebih kaya daripada laut dan tentang anak
yatim, apa yang lebih hina daripada anak yatim".
Orang ahli hikmah berkata padanya;
"Kebohongan yang dilakukan orang suci lebih
berat daripada semua langit dan lebih luas dari bumi. Hati yang menerima
(qona'ah) lebih kaya daripada laut; rakus dan dengki lebih panas dari api,,,,
dan hati orang kafir lebih keras dari batu dan orang yang suka mengadu domba
bila terbongkar masalahnya, dia lebih hina daripada anak yatim".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan