OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Ketahuilah bahwa sempurnanya iman hanya membenarkan
Ke-Esaan Allah SWT dan membenarkan semua yang dibawa oleh para utusan Allah SWT
dengan selalu menambah-nambahkan amal baik.
Firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasul-Nya, lalu mereka berjuang dengan
harta dan jiwa mereka di jalan Allah; mereka inilah orang-orang yang benar.”
(QS.49 Al Hujurat;15).
Firman-Nya:
",,,tetapi kebajikan ialah orang yang beriman
kepada Allah, beriman pada Hari Akhir, para Malaikat-Nya, Kitab-KitabNya dan
para Nabi-Nya.” (QS.2 Al Baqarah:177).
Kemudian diisyaratkan ada 20 sifat, diantaranya,
selalu menepati janji dan sabar menerima penderitaan.
Kemudian Dia berfirman, lanjutan ayat:
"....demikianlah orang-orang yang benar dan
mereka inilah orang-orang yang bertaqwa.” (QS.2;177).
Firman-Nya:
".....Allah pasti meninggikan derajat
orang-orang yang beriman dan (meninggikan) beberapa derajat orang-orang yang
berilmu.” (QS.58;11).
Firman-Nya:
"Tidaklah sama diantara kamu, orang yang
menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum menaklukkan (kota Mekkah)” (QS.57:10).
Sungguh Dia berfirman:
"Derajat mereka bertingkat-tingkat di sisi
Allah” (QS.3:163).
Nabi SAW bersabda:
"Keadaan iman masih telanjang,
dan pakaiannya adalah bertaqwa".
Nabi SAW bersabda;
"Iman memiliki 70 cabang lebih
dan cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dijalan".
Ini menunjukkan bahwa sempurnanya iman seseorang
harus disertai amal perbuatan.
"Ada 4 hal, barangsiapa yang memiliki 4 hal tersebut,
maka dia murni termasuk orang munafik sekalipun dia berpuasa dan shalat,
sementara dia menyangka dirinya orang beriman.
Mereka ialah orang bila
Berbicara bohong.
Bila berjanji menyelisihi (mengingkari),
Bila dipercaya, mengkhianati, dan
Bila bertengkar, selalu curang.
Sebagian ulama berkata:
"Diantara manusia yang paling dekat dengan
kemunafikan ialah orang melihat bahwa dirinya bebas dari kemunafikan".
Cerita Hudzaifah RA:
"Pada hari ini orang-orang munafik lebih
banyak pada masa Rasulullah SAW. Waktu itu mereka menyembunyikan kemunafikannya
dan pada hari ini mereka menampakkannya. Sifat munafik jelas bertentangan
dengan kebenaran dan kesempurnaan iman. Kedudukan nafsu amat samar dan orang
yang jauh dari nafsu ialah orang yang selalu khawatir akan nafsu. Dan orang
yang dekat dengan nafsu ialah orang yang melihat dirinya bebas dari
nafsu".
Nabi SAW bersabda;
"Barangsiapa yang punya dua
lidah di dunia (munafik), maka Allah akan menjadikan memiliki dua lidah di
akherat".
Nabi SAW bersabda;
"Seburuk-buruk manusia ialah
orang yang memiliki dua wajah. Mereka datang dengan satu wajah dan datang pada
lainnya dengan wajah lain pula.”
Hasan berkata:
"Sesungguhnya diantara sifat munafik ialah
antara hati dan lidah berbeda, berbeda yang tertutup dan yang terlihat, berbeda
tempat masuk dan tempat keluar".
Firman Allah SWT:
"(Waktu itu) bagi mereka sudah jelas, yakni
(siksa) Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS.30 Az Zumar:47).
Tafsirannya dikatakan:
"Mereka mengerjakan banyak amal yang mereka
sangka suatu kebajikan, namun kenyataan mereka ada dalam timbangan
kejahatan".
Abu Sulaiman AD Darani berkata:
"Aku mendengar sebagian penguasa, tapi aku
mengingkarinya, aku khawatir kalau dia memerintah untuk membunuhku. Bukannya
aku takut mati, namun aku khawatir kalau-kalau nyawaku lepas, datang dari
hatiku merasa sebagai orang suci. maka aku pun menahan diri".
Ini termasuk jenis kemunafikan yang berlawanan
dengan hakekat keimanan, kebenaran dan kesempurnaannya. Jadi sifat munafik ada dua
macam:
Munafik yang bisa mengeluarkan dari agama dan
membawa mereka abadi dalam neraka seperti orang kafir.
Membimbing ke neraka disaat tertentu atau
mengurangi derajat neraka iliyyin dan menurunkan pada tingkat siddiqin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan