Kitab al-Mawaidh al-‘Ushfuriyyah
Karya Syekh Muhammad bin Abu Bakr
al-Ushfury
(Kitab Pengajian Pondok Pasentren
terkenal)
Dari Kalib bin Hazim RA berkata: aku mendengar Rasululloh SAW
bersabda
“Wahai kaumku, carilah surga dengan
kesungguhanmu, dan jauhilah neraka dengan kesungguhanmu, karena orang yang
mencari surga itu tidak tidur, dan orang yang menjauhi neraka tidak tidur,
sesungguhnya surga itu penuh dengan siasat, dan neraka itu penuh dengan
kelezatan dan syahwat, maka janganlah kalian berpaling dari akhirat”.
Pada hadis yang lain, dari Abu Said Al Khudri RA, dari Nabi
SAW bahwasanya beliau SAW bersabda:
“Bila penduduk surga telah masuk surga, ada suara
memanggil: telah tiba waktu bagi kalian untuk hidup dan tidak mati selamanya,
telah tiba waktu bagi kalian untuk sehat dan tidak sakit selamanya, telah tiba
waktu bagi kalian untuk menjadi muda dan tidak menjadi tua selamanya, telah
tiba waktu bagi kalian untuk hidup nikmat dan tidak hudup sulit selamanya, dan
hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT “Dan diserukan kepada mereka: “ltulah
surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”
(Al-A’rof : 43)
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda
“Allah berfirman, “Aku
siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholih di surga sesuatu yang tidak pernah
dilihat, sesuatu yang tidak pernah didengar dan tidak terlintas di hati
manusia, bacalah semau kalian firman-Nya “Dan naungan yang terbentang luas. Dan
air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak berhenti (berbuah)
dan tidak terlarang mengambilnya. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung”
(Al-Waqiah : 30-35).
HIKAYAT 1
Diriwayatkan dari al-Mughiroh bin Syu’bah bahwasannya Nabi SAW
bersabda “Musa AS bermunajat kepada Tuhannya, dia berkata “Wahai
Tuhan, kabarilah aku tentang orang yang terakhir masuk surga? Apa yang dia
dapat baginya dari surga?”, Allah Ta’ala berfirman “Wahai Musa,
tidaklah tersisa seorang muslim di neraka kecuali satu orang, Aku keluarkan dia
dengan rahmat-Ku, lalu dia berhenti di pintu surga dan Aku berfirman
kepadanya “Masuklah surga!”, dia
menjawab “Bagaimana aku akan masuk surga sedangkan orang-orang telah mengambil
tempat dan kedudukan mereka, hingga tidak tersisa sesuatu dan tempat bagiku”,
Aku berfirman “Wahai Hamba-Ku, apakah kau rela di surga dengan
tempat seukuran dua kerajaan di dunia?”, dia menjawab “Aku
Rela”, Allah berfirman kepadanya “Masuklah surga dan kamu
mendapat lipatan ganda dari itu”, lalu Allah memberinya seukuran
empat kerajaan dari kerajaan bunia. Berkatalah Al Mushonif semoga Allah
merahmatinya: seukuran Khurasan, Iraq, Yaman dan Syam, beliau berkata “Sifat
surga lebih banyak dari apa yang dihitung tetapi harus menyebut neraka pula.
********
HIKAYAT
2
Anas bin Mailk RA berkata, ketika turun ayat ini “Dan
sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada
mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43)
Rasululloh SAW menangis dengan tangisan yang menjadi-jadi, para sahabat beliau
menangis sebab tangisan beliau dan mereka tidak tahu apa yang telah dibawa
turun oleh Jibril AS, tidak ada satupun yang bisa menanyai beliau, dan Nabi SAW
bila melihat Fatimah RA beliau gembira maka Abdurrohman bin Auf menuju pintu
Fatimah, dalam riwayat Umar bin Khottob dia berkata “Assalamualaikum
wahai putri Rasululloh”, dia (Fatimah) menjawab “Waalaikum
salam”, dia (Fatimah) bertanya “Siapa anda?”, dia
menjawab “Saya Abdurrohman bin Auf”, dia (Fatimah) bertanya “Wahai
Ibn Auf, apa yang membuatmu datang kemari?”, dia menjawab “Aku
meninggalkan Nabi SAW dalam keadaan menangis sedih, dan aku tidak tahu apa yang
dibawa turun oleh Jibril AS”, dia (Fatimah) berkata “Tinggalkan
aku hingga aku memakai pakaian lalu aku pergi kepada Nabi SAW barangkali beliau
akan memberitahuku apa yang telah dibawa turun oleh Jibril AS”,
maka dia (Fatimah) memakai jubah buatan yang telah dijahit pada
dua belas tempat dengan pelepah pohon kurma, ketika Fatimah keluar, Umar RA
melihatnya dan meletakkan tangannya diatas kepalanya sambil berbicara “Betapa
sedihnya sebab kesedihan putri Muhammad SAW, karena sesungguhnya putri-putri
kaisar dan kerajaan-kerajaan memakai pakaian sutra dan tenun sedangkan putri
Rasululloh SAW berbalut pakaian sufi berjahit pada dua belas tempat dengan
pelepah pohon kurma”, ketika Fatimah RA masuk dia berkata “Wahai
Rasululloh, tidakkah engkau melihat bahwa Umar takjub dengan pakaianku, maka
demi yang mengutusmu dengan kemuliaan, tidaklah aku dan tidaklah pula Ali
memiliki sebuah kasur sejak lima tahun kecuali kulit kambing yang kami buat
makanan ternak di siang hari untuk unta kami, maka bila malam kami gunakannya
untuk kasur, dan sesungguhnya bantal kami adalah tulang belulang yang
diselimuti pelepah kurma”, Nabi SAW bersabda “Wahai
Umar, tinggalkan putriku, barangkai dia akan berubah menjadi kuda pacuan”,
Fatimah RA berkata “Maka tebusan untukku, apa yang membuatmu
menangis?”, Nabi SAW bersabda “Maka bagaimana aku tidak
menangis sedangkan Jibril AS turun membawa ayat ini “Dan sesungguhnya Jahannam
itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut
syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43), dia (Fatimah) berkata “Wahai
Rasululloh, beritahukan kepadaku tentang satu bagian darinya”,
Nabi SAW bersabda “Wahai Fatimah, sesungguhnya bagian yang paling
ringan darinya adalah 70.000 gunung dari api, pada setiap gunung ada 70.000
lembah dari api, pada setiap lembah ada 70.000.000 daerah dari api, pada setiap
daerah ada 1.000.000 kota, pada setiap kota ada 70.000.000 istana dari
api, pada setiap istana ada 1.000.000 rumah dari api, pada setiap rumah ada
70.000.000 kotak dari api, pada setiap kota ada 70.000.000 macam siksaan, tidak
ada siksaan yang menyerupai pemiliknya”, lantas Fatimah
terjatuh kedepan sambil berkata “Celakalah bagi orang yang masuk neraka”,
kemudian Umar mendengar dan berkata “Andai
aku adalah kambing milik keluargaku, mereka menyembelihku dan memakan dagingku,
mereka pisahkan bagianku dan mencerai beraikan tulangku, dan aku tidak
mendengar sebutan jahanam”, lalu sampailah pada Abu Bakar ash
Shiddiq beliau berkata “Andai aku seekor burung di mafluz, aku makan
buah-buahan dan minum dari sungai, lalu bertengger di ranting pohon, dan tidak
dihisab serta tidak diadzab, dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, kemudian
Ali RA keluar dan berkata “Andai ibuku tidak melahirkanku, andai aku mati di
saat kecil, andai aku rumput yang hewan hewan memakanku, andai aku hewan buas
aku cabik-cabik dagingku dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”,
kemudian Salman RA keluar menuju baqi’ al ghorqod, lalu dia letakkan tangannya
diatas kepala sambil memanggil dengan suara keras “Menjauhlah
dari pergi dari-Nya serta sedikit menambah-Nya dalam perjalanan kiamat”,
kemudian Bilal RA menemuinya lalu Bilal berkata “Aku
tidak pernah melihatmu menangis sedih wahai hamba Allah”, dia
berkata “Celakalah aku dan engkau wahai Bilal, bila tempat kembali kita setelah
memakai katun dan jerami kita akan memakai potongan-potongan api”, dia
berkata “Celakalah aku dan engkau wahai Bilal, bila tempat kembali kita setelah
memeluk pasangan kita menemani syaitan di belenggu neraka, celakalah aku dan
engkau bila kita minum dari hamimnya dan makan dari zaqumnya”.
******
HIKAYAT 3
(Diceritakan) Dari Manshur bin Ammar berkata, Aku tinggal di gang
kufah pada suatu waktu, lalu pada malam yang gelap aku ada keperluan, maka aku
melewati suatu rumah dari rumah-rumah di kufah, aku mendengar di tengah malam
seseorang berkata “Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu dan
keagungan-Mu, aku tidak bermaksud menentangmu dengan kemaksiatanku, dan ketika
bermaksiat tidaklah aku tidak mengenal-Mu, tetapi kesalahanku membawaku pada
kemaksiatan, penutup dosa yang Kau berikan mengajakku pada perbuatan dosa, dan
kebinasaanku juga menolongku untuk berbuat dosa hingga aku jatuh kedalam
kemaksiatan karena kebodohanku, sekarang aku berharap keutamaan-Mu menerima
penyesalanku, bila Engkau tidak menerima penyesalanku maka aku berada dalam
kesedihan yang panjang dalam siksaan jika Engkau tidak merahmatiku, ketika dia
diam maka aku membaca sebuah ayat dari kitab Allah Ta’ala
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan” (QS
at-Tahrim : 6), lalu aku mendengar jeritan keras dengan gerakan kemudian
gerakan tersebut berhenti dan aku tidak mendengar suara setelahnya, lalu aku
menunaikan keperluanku kemudian aku kembali ke tempatku, ketika pagi aku
kembali ke tempat malam yang aku lewati, tiba tiba aku mendengar tangisan dan
aku melihat orang-orang bertakziyah, disana ada orang tua sedang menangis
ternyata dia adalah ibu si mayit, dia berkata “Semoga Allah tidak
membalas pembunuh anakku dengan kebaikan, dia telah membacakan pada anakku
sebuah ayat yang menyebutkan siksaan sedangkan dia dalam keadaan berdiri
sholat, ketika dia mendengarnya dia jatuh tersungkur dalam keadaan meninggal”, Manshur
bin Ammar berkata “Aku melihatnya malam itu dalam mimpi lalu aku bertanya
padanya “Apa yang Allah lakukan padamu?”, dia menjawab “Allah
memperlakukanku seperti Dia memperlakukan syuhada badar”, aku
berkata “Bagaimana?”, dia menjawab “Karena
mereka (syuhada badar) terbunuh oleh pedang orang-orang kafir sedangkan aku
terbunuh dengan pedang Al Ghaffar (Allah Yang Maha Pengampun)”.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan