Suatu hari Imam Abu Hanifah pulang mengunjungi salah
seorang sahabatnya yang sakit. Saat di perjalanan, ia melihat seorang laki-laki
yang berusaha bersembunyi dan mencoba menghindar mencari jalan lain. “Fulan,
tetaplah di jalan yang engkau lalui!” seru Imam Abu Hanifah.
Saat lelaki itu tahu bahwa Imam Abu Hanifah telah
melihat dia, dia pun terlihat salah tingkah dan berhenti. Lalu Imam Abu Hanifah
menghampiri dia. "Mengapa engkau membatalkan untuk berjalan melalui jalan
yang engkau telah lalui?” tanya Imam Abu Hanifah.
“Abu Hanifah, saya masih memiliki hutang kepada Anda
10 ribu dirham dan dalam waktu yang cukup lama
hingga saat ini aku belum melunasi hutang itu. Karena itu saat saya melihat
Anda, saya malu kepada Anda,” jawab lelaki tersebut.
“Mahasuci Allah. Keadaanmu sampai seperti ini. Jika
engkau melihat aku, engkau bersembunyi. Jika demikian, aku telah merelakan
hartaku itu untuk engkau dan engkau sekarang sudah bebas dari tanggungan
utangmu kepadaku,” jawab Imam Abu Hanifah (Al-Manaqib Imam Abi Hanifah).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan